Magician; Jujutsu Kaisen

Setelah kejadian benda terkutuk tinggi yang dimakan oleh Yuuji.
[Name] menjalani kehidupan nya seperti biasa.

Menjalankan misi, serta hal kehidupan normal lainnya.

Dia tak mendapatkan kabar apapun tentang anak kelas 1, selain kabar bahwa anak kelas 1 sekarang beranggotakan 3 orang.

"Huh, mati!?"
Kaget [Name] mendengar fakta bahwa salah satu anak kelas 1 baru saja kehilangan nyawa nya saat menjalankan misi.

"Siapa namanya?"

"Itadori Yuuji."
Rasanya [Name] baru saja diterpa tsunami fakta mendengar pernyataan salah satu temannya yaitu panda.

"Yang benar saja!"
Fakta ini terlalu cepat untuk didengar olehnya, yang benar saja remaja laki-laki itu kan wadah dari Sukuna apa dia mati segampang itu.

Apa lawan mereka yang super super kuat jadinya dirinya mati, terus jadinya dia nggak jadi wadah karena otomatis Sukuna ikutan mati kan bersama Yuuji.

Tapi, nggak masuk akal kalau nya begitu. Pikiran [Name] jadi kemana-mana dan membuat nya kepikiran yang aneh-aneh.

"Aku turut berduka cita untuk anak-anak kelas 1."
"Oh iya gimana soal pertandingan antar sekolah itu, kita beneran mau ngajak anak kelas 1 nih?"
"Mereka lagi berduka loh?"
Tanya [Name] yang hanya dijawab anggukan oleh Toge.

"Mau bagaimana lagi, kita kekurangan anggota."
"Jadi harus begitu, mungkin situasinya tidak pas, tapi kalau tidak sekarang mau kapan lagi kan."
Benar juga apa perkataan Panda barusan.

Kalau mereka tak mulai sekarang, bisa-bisa mereka tertinggal dengan para anak-anak Kyoto.

"Hoi, kalian jadi nggak?"
Dari kejauhan datang Maki dengan Jugu di bahu kirinya.

"Kalian malah bergosip yaa?"
Mereka bertiga yaitu [Name], Panda, dan Toge langsung menggelengkan kepala mereka cepat.

"Kalau gitu ayo, mereka tak jauh dari tempat kita ini."
Dan mereka berempat langsung menuju ke tempat para adik kelasnya berada.

"Maki sudah tahu nggak soal kabar tadi?"
Bisik [Name] pada Panda.
Panda yang mendengar itu langsung kaget, dirinya baru ingat belum memberitahu.

Sesaat mereka sampai dimana para adik kelas mereka berada, Panda sudah ingin memberitahu Maki.
Tapi, disaat yang bersamaan Maki sudah duluan menyapa para adik kelasnya.

Sedangkan [Name], Panda, dan Toge hanya bisa bersembunyi dibalik patung dengan perasaan malu akan sapaan dari Maki barusan.

"Maki."
Panggil [Name] pelan tapi masih bisa didengar oleh Maki.

Maki langsung melihat kearah [Name] serta kedua teman yang lainnya yang tengah bersembunyi.
"Aku sedang bicara [Name]."

"Bukan itu, tapi ada anak kelas 1 yang baru saja mati."
Mendengar pernyataan dari [Name] itu Maki langsung kaget bukan main.

"Kenapa kau baru memberitahu ku!?"
"Bukan kah itu menjadikan aku seorang penyihir yang tak berperasaan!"

"Panda tadi sudah mau memberitahumu, tapi kau sudah duluan menyapa adik kelas itu."
Sanggah [Name].

"Tuna mayo."

Sedangkan para kelas 2 tengah ribut soal yang baru saja terjadi, ada anak kelas 1 yang menatap mereka bingung.

"Siapa mereka?"

"Mereka adalah murid kelas 2."
Jawab Megumi pada rekan perempuan nya yang kebingungan siapa orang-orang dihadapan mereka ini.

Dan Megumi mulai menjelaskan pada rekannya tentang murid kelas 2.
"Senior Zenin, adalah murid terbaik dalam menggunakan alat kutukan."

"Lalu, Senior Inumaki, hanya bisa berbicara dengan isian onigiri."