抖阴社区

[15] Story and suspense

115 13 2
                                        

Hermione Granger berjalan cepat menyusuri koridor panjang Hogwarts, langkahnya tergesa-gesa. Pagi ini benar-benar tidak berjalan sesuai rencana. Baru saja dia berpapasan dengan seseorang yang selalu berhasil membuat darahnya mendidih setiap kali mereka bertemu—Tom Riddle.

Meski pemuda itu selalu tampak tenang dan berwibawa, ada sesuatu dalam tatapan matanya yang membuat Hermione waspada. Tom bisa bersikap baik saat dia menginginkannya, tapi Hermione tidak mudah tertipu. Ada sesuatu yang disembunyikannya, dan Hermione tak ingin menjadi bagian dari rencananya.

Tanpa sadar, langkah-langkah kakinya membawanya menuju koridor lantai tiga yang sepi. Dia terlalu sibuk memikirkan kejadian tadi hingga tak memperhatikan ke mana dia pergi. Baru setelah beberapa saat, dia menyadari di mana dia berada—di depan pintu kamar mandi tua yang jarang digunakan sejak kematian tragis seorang gadis beberapa tahun lalu.

Hermione tidak peduli. Yang terpenting sekarang adalah membersihkan seragamnya yang terkena tumpahan susu saat insiden tadi dengan Tom. Dengan cepat, dia mendorong pintu kayu besar itu dan masuk.

Begitu pintu tertutup di belakangnya, suara berdecit terdengar dari bilik paling ujung. Hermione menoleh tajam. Jantungnya berdegup lebih cepat. Dari balik pintu yang sedikit terbuka, muncul sosok pria bertubuh tinggi dengan rambut hitam acak-acakan.

“Maxwell?” Hermione mengernyit.

Maxwell Nott berdiri di sana, menatapnya dengan ekspresi bingung. Maxwell adalah salah satu siswa Slytherin yang paling bisa dia toleransi. Tidak seperti yang lain, dia tidak pernah merendahkan atau mengolok-olok Hermione. Tapi tetap saja, dia adalah bagian dari lingkaran Tom Riddle.

“Hermione? Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya, masih dengan ekspresi bingung.

Hermione menghela napas, lalu menjelaskan singkat insiden dengan Tom dan bagaimana seragamnya jadi berantakan. Maxwell mendengarkan dengan tenang, kemudian mengangguk.

“Tom memang seperti itu,” katanya datar. “Dia tahu cara membuat orang merasa tidak nyaman.”

Hermione mendengus. “Aku hanya perlu membersihkan seragam ini.”

Maxwell memperhatikannya sebentar, lalu tanpa ragu melepas jubahnya. “Kalau kau mau, pakai seragamku dulu.”

Hermione ragu sejenak. Menerima bantuan dari anak Slytherin? Tapi melihat noda besar di seragamnya, dia tidak punya banyak pilihan. Akhirnya, dia mengangguk dan menerima seragam Maxwell.

Tanpa berpikir panjang, Hermione mulai membuka seragamnya. Dia begitu fokus membersihkan noda hingga tidak menyadari bahwa Maxwell masih berdiri di sana, menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca. Barulah saat dia melepas kemejanya, dia menyadari sesuatu—Maxwell belum pergi.

Wajah Hermione langsung memanas. “Oh! Aku... maaf! Aku terlalu terburu-buru.”

Maxwell, yang tadinya berdiri diam, akhirnya tersenyum kecil. “Tenang saja, aku tidak keberatan.” Suaranya terdengar menggoda, dan dia bahkan sempat mengedipkan sebelah mata.

Hermione melemparkan tatapan tajam padanya, tapi Maxwell hanya terkekeh pelan sebelum akhirnya membalikkan badan, memberinya sedikit privasi. Setelah selesai, Hermione keluar dari bilik dengan mengenakan seragam putih Maxwell yang terasa sedikit longgar di tubuhnya.

“Terima kasih,” katanya, suaranya sedikit lebih lembut.

Maxwell hanya mengangguk, senyum tipisnya masih bertahan. “Jadi, apa sebenarnya yang terjadi dengan Tom?” tanyanya, kali ini dengan nada lebih serius.

Hermione menarik napas panjang. “Dia mencoba berbicara denganku, tapi aku tahu dia pasti punya rencana lain. Tom tidak pernah melakukan sesuatu tanpa alasan.”

??? ??????? [Tomione] By madremalice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang