抖阴社区

23. Clear

3.1K 141 17
                                        

────────୨ৎ────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────────୨ৎ────────

Matanya terbuka perlahan, mengerjap beberapa kali untuk memfokuskan pandangannya yang masih buram. Setelah fokus, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit berwarna putih, ia yakin sekarang ia berada di rumah sakit.

Ia perlahan menoleh ke samping mendapati seorang laki-laki dengan rambut yang agak berantakan serta beberapa lebam di wajahnya. Tatapannya datar dan dingin. Ia senang Argan ada di sini.

"Argan..." lirihnya.

Laki-laki bernama Argan itu, menegakkan tubuhnya yang sempat ia senderkan di senderan kursi. Matanya menatap lekat mata adik kandungnya itu, tatapannya kini melembut.

"Ada yang sakit?" tanyanya.

Cessa menggeleng pelan. "Engga ada," sahutnya pelan.

Cessa baru ingat satu hal, bahwa ia diculik oleh seseorang dan dibawa ke suatu tempat dalam kondisi tak sadarkan diri. Dan bahkan, ia tak tahu siapa dan apa motif orang itu menculiknya.

Mungkin saja laki-laki di depannya ini tahu? Secara, dia sudah di sini sebelum ia membuka matanya.

"Ar, kamu tahu siapa yang culik aku?" tanya Cessa penasaran. Ia benar-benar tak ingat apa-apa.

Argan yang tadinya menatap Cessa pun mengalihkan pandangannya ke bawah lalu berdehem.

"Siapa?"

"Gue kan udah bilang sebelumnya kalo HTS-an lo itu pernah main di club bareng Alden. Lo ngira gue bohong? Dan lo percaya banget sama tu cewe,"

Tiba-tiba ucapan Bara terlintas di pikirannya, Argan mengeraskan rahangnya. Tanpa sadar ia mengepalkan tangannya di atas brankar dengan kuat membuat Cessa heran dengan perubahan Argan.

Argan merasa dirinya gagal. Gagal menjaga adik perempuan satu-satunya. Ia tak pernah tahu adiknya ini pernah berhubungan dengan Alden, bahkan sangat tak menyangka akan hal itu. Hal yang benar-benar tak terpikirkan akan terjadi.

Saat ini Argan ingin sekali jujur tentang hubungannya dengan Cessa yang sebenarnya, agar gadis itu tidak terus berharap padanya. Namun, jika ia lakukan itu, apakah itu keputusan yang tepat?

Kecewa? Sudah pasti. Gadis itu pasti kecewa jika sudah mengetahui hubungan keduanya yang sebenarnya. Tapi kekecewaan itu tidak bisa merubah takdir, Cessa tetaplah saudara kandung Argan.

"Ar—"

"Gue gagal jagain lo, Cess..."

Cessa menghela napas pelan, lalu senyum tipisnya tampil.
"Aku udah gak papa kok, Ar..."

Argan menggeleng kecil. Cessa mengartikan ucapannya dengan arti yang berbeda.

Kepalanya kini perlahan mendongak, kembali menatap wajah adiknya itu.
"Lo ada hubungan apa sama Alden?" tanya Argan to the point.

Transmigrasi ZhetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang