HAI TEMAN TEMAN SEMUANYA
SELAMAT DATANG DI CERITA KU ❤️
📍BUAT PARA READERKU TERCINTA.
Jadi aku mau kasih tahu kalian kalau cerita Anggoro ini baru di revisi besar besaran, di mulai dari kata yang typo, laku tanda baca, sampai alur di setia chapter yang aku Update. Nah karena ada perubahan pada alur cerita di awal jadi aku menyerankan kalian buat oembaca baru dan lama untuk membaca ulang cerita Anggoro. HARUS YA!(Soalnya kalau gak kalian baca ulang bisa ngak nyambung buat seterusnya karena ada nama cast yang di ganti dan ada perubahan urutan chapter, jadi kalau kalian baca ulang bisa nyambung sama keberlanjutannya nanti ☺️)
📍JANGAN PLAGIAT
OKEYY SELAMAT MEMBACA YA 😘😘😘
(Kalau ada typo bisa di tandain ☺️)
_____________________________________________
Kicau burung menjadi lagu indah di kala pagi yang cerah, semilir angin bertiup tenang menerpa wajah Ratri, kaca mobil yang terbuka membiarkan udara segar masuk ke dalam mobil. Pemandangan di luar menjadi tontonan Ratri ketika mobil terus berjalan, tujuan Ratri kali ini adalah ke pasar bersama Rahayu dan Surya.
Mobil berhenti tepat di gardu pasar, dari kejauhan mereka sudah dapat melihat keramaian pasar di pagi hari. Ratri dan Rahayu pun turun dari mobil dan segera berbelanja sebelum matahari kian naik dan membuat suasana pasar ini tambah panas.
Ramainya pasar membuat kepala Ratri sendiri merasa sedikit pusing, berdesak-desakan dengan orang-orang, suasana yang panas, dan bau-bau yang bercampur aduk membuat Ratri merasa tak nyaman akan hal tersebut. Sebenarnya ini merupakan kemauan Ratri sendiri untuk ikut Rahayu ke pasar karena ia merasa bosan, sudah satu bulan lebih Ratri tak keluar dari kediaman Anggoro semenjak ia tinggal di sana. Menurut Ratri ini adalah kesempatannya untuk menghilangkan rasa jenuh, dan ya, sekarang Ratri tak bisa mengeluh karena ini merupakan kemauannya.
"Rat, kamu tolong belikan daging di Blok M ya ... biar cepat kita mencar saja, soalnya ini masih banyak yang harus kita beli. Nanti kita ketemu di depan ya ..." perintah Rahayu.
"Ini catatannya, sama ini uangnya," Rahayu memberikan secarik kertas dan uang kepada Ratri, dan gadis itu menerimanya dengan senang hati.
"Ya sudah Mbak, aku pergi dulu cari dagingnya ..." ujar Ratri.
Setelah itu Ratri pergi menuju tempat yang ditunjuk oleh Rahayu. Blok M, tempat itu menjadi tempat paling ujung dari pasar dan cukup sepi. Ratri mengedarkan pandangannya mencari kios yang dimaksud pada catatan yang Rahayu berikan. Ia yakin tempat itu menjadi langganan keluarga Anggoro untuk membeli daging.
Sepi. Tempat ini ... terlihat begitu aneh, terlalu kontras dengan blok-blok yang lainnya. Udara yang lembab dan dingin. Tanah yang becek menambah kesan tak mengenakkan, terlebih aroma-aroma tak sedap dan lalat-lalat yang hinggap di mana pun tak kenal tempat.
Tik
Tik
TikSuara tetesan air yang menjadi pemecah sunyi di tempat ini. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru, banyak kios yang tutup membuat Ratri tak begitu yakin akan menemukan sesuatu yang ia cari di sini. Setiap pergerakan Ratri diawasi oleh seseorang yang juga berada di sana.
"Mbak baru pertama kali ya datang ke sini ..." suara yang tenang berhembus pelan menyapu indra pendengaran Ratri.
Ratri terkesiap, gadis itu menoleh mencari asal suara yang mengagetkannya. “I-iya Pak ...” jawab Ratri ketika menemukan sosok lelaki yang berdiri di sebuah kios daging. Ratri menghampiri kios bapak itu.
“Saya lihat-lihat Mbak seperti mencari sesuatu ... memangnya Mbak cari apa?” tanya bapak itu lagi.
Tak
Tak
Tak

KAMU SEDANG MEMBACA
KETURUNAN ANGGORO (New Version)
HorrorTakdir seseorang tidak akan pernah ada yang tahu, mereka bisa berada diatas langit tertinggi dan jatuh ke jurang terdalam dibumi begitu saja. Mereka bisa merubah takdirnya begitu saja jika memang ada keinginan. Benang merah yang telah lama kusut dan...