Beijing-China, 2013
Tahun ajaran baru dimulai seminggu yang lalu usai para siswa dan siswi menyelesaikan masa orientasi sekolah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para murid yang telah beradaptasi dengan lingkungan dan saling mengenal satu sama lain pun mulai mengantisipasi calon-calon pencuci mata dan pikiran.
Tahun ini ada 3 murid yang paling mencolok dan menarik perhatian. Pertama Deng Wei, sosok ketua kelas 1A yang langsung digadang-gadang akan menjadi calon ketua osis 2 tahun mendatang. Lalu ada Xia Zhiguang, salah satu putra kebanggaan negara karena telah memenangkan medali emas cabang maraton, dan yang terakhir Xiao Zhan. Satu-satunya yang membuat Xiao Zhan begitu populer saat pertama kali muncul di hadapan seluruh siswa pada saat orientasi sekolah adalah wajahnya. Ketampanan luar biasa yang dimiliki membuatnya langsung menjadi idaman pria dan wanita. Namun, selain karena wajahnya Xiao Zhan juga termasuk murid yang sangat suka bersosialisasi, gampang berteman dan tentu saja ramah.
Mereka bertiga dijuluki Tiga serangkai dari kelas A karena sejak masuk sekolah hingga lulus ketiganya berada di kelas A dan selalu bersama-sama.
//Brugh!
"MAAF!!"
Xiao Zhan hampir saja terjengkang mendengar permintaan maaf dari sosok lelaki yang baru saja menabraknya dan langsung kabur itu. Lantang dan nyaring, hingga terdengar melengking di telinga.
Ia menggelengkan kepala dan mengernyitkan dahi melihat kelakuan aneh murid yang memakai kacamata dan berjalan sambil menunduk itu. Kemudian menggumam dengan lirih. "Pantas saja menabrak orang, jalan saja tidak melihat ke depan. Untuk apa dia pakai kacamata kalau matanya tidak dipakai," cibir Xiao Zhan sembari memperhatikan sosok yang sudah melenggang jauh di lorong sekolah.
"Xiao Zhan, kemari!"
Tanpa menunggu lama, ia segera masuk ke dalam kelas saat sang ketua kelas---Deng Wei---memanggil sembari melambaikan tumpukan kertas di tangannya ke arah Xiao Zhan.
"Apa itu?"
"Materi tugas kelompok dan anggota timnya. Kau pasti akan mendapatkan nilai bagus kali ini, Xiao Zhan."
"Ah, sial! Kenapa aku terpisah dari kalian? Siapa sih yang membuat grup ini?" keluh Xiao Zhan saat melihat lembaran yang baru saja dibagikan oleh Deng Wei.
"Kalau mau protes, datang saja ke kantor wali kelas," sahut Deng Wei sambil cekikan. Sebenarnya ingin tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Xiao Zhan yang seketika ditekuk, tetapi ia masih ingin selamat dari amukannya.
"Tapi kau beruntung Xiao Zhan. Ada Esther dan Yibo di grupmu. Setidaknya kau tidak terlalu memikirkan tugasnya," timpal Zhiguang yang duduk di atas meja Deng Wei.
"Kenapa?"
"Kenapa kau bilang? Karena mereka berdua ini, salah dua dari 10 yang terbaik di sekolah kita. Apa kau tidak pernah memperhatikan peringkat siswa yang ditempel di papan pengumuman."
"Aku tidak ada waktu untuk melakukan hal itu."
"Haishhh! Bilang saja kau hanya peduli pada penggemarmu yang selalu menunggu di depan gerbang sekolah itu," cibir Zhiguang yang ditanggapi Xiao Zhan dengan menggedikkan bahu.
"Resiko orang tampan."
"Kalau aku jadi kau sudah kujual ketampananku untuk majalah atau semcamnya daripada hanya disia-siakan saja."
Xiao Zhan menghela napas, mendudukkan diri di samping Deng Wei yang sibuk merapikan kertas-kertas. "Aku tidak terlalu tertarik dengan dunia semacam itu. Karena aku tidak suka kalau ada yang mengganggu privasiku. Populer seperti ini saja sudah kadang cukup mengganggu," keluhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Classmate
FanfictionHari sial tidak ada dalam kalendar, tetapi Xiao Zhan mengalaminya secara bertubi-tubi di waktu yang bersamaan dan di tempat yang sama. Berawal dari Xiao Zhan yang menghindari acara reuni sekolah, malah berakhir menjadi istri dari pengusaha muda ber...