Sherlock react

Nyonya Hudson tersenyum hangat saat John berjalan menghampirinya. Matanya berkaca-kaca karena air mata yang berusaha ia tahan dengan putus asa. Kantung hitam menggantung di bawah matanya, jejak air mata kering mengalir di sana. John mendengus pelan sebelum mengangguk ke arah gerbang pemakaman. Sementara John berusaha untuk tetap tenang, agar tetap tegar, Nyonya Hudson menunjukkan emosinya, meskipun ia tidak menangis. Bersama-sama mereka berjalan pergi, meninggalkan batu nisan hitam mengilap yang baru, batu nisan Sherlock.

Saat mereka sampai di jalan, sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan mereka. Jendela mobil itu diberi warna hitam untuk mencegah penyusup mengintip, dan seorang gadis cantik keluar dari mobil, dari pintu penumpang. John mendesah kesal melihat pemandangan itu. "Aku tidak mau pergi denganmu, aku tidak mau berurusan dengannya." John menggeram saat amarah menggantikan kekesalannya, lagipula, itu salahnya. Jika dia tidak mengkhianati saudaranya sendiri demi informasi, Moriarty tidak akan pernah bisa melakukannya dan John tidak peduli apa yang dikatakan orang, Sherlock bukanlah penipu.

Orang yang dimaksud, orang yang mengadu saudaranya, bukan Sherlock, jelas, melangkah keluar dari mobil. "Maafkan aku, John," kata Mycroft Holmes, kesedihan memenuhi suaranya, yah, kesedihan yang sama memenuhi suaranya seperti suara robot. John melotot dan Nyonya Hudson hanya mendesah. Tidak ada yang berbicara selama beberapa saat sebelum dinding Mycroft retak dan setetes air mata mengalir di wajahnya. "Dia adalah saudaraku, John," bisiknya yang menyebabkan dinding John sendiri runtuh.

"Baiklah," gumamnya dan bersama-sama mereka bertiga melangkah ke kursi belakang, Mrs Hudson di tengah sementara gadis itu kembali ke kursi depan. Namun sebelum mobil dapat dinyalakan; penglihatan Mrs Hudson, John dan Mycroft berubah putih hingga hanya itu yang dapat mereka lihat.

***

"Aku tidak mengerti," gerutu Lestrade. Ia, Anderson, dan Donovan sedang duduk di kantornya, semua berkas kasus yang ditangani Sherlock tergeletak di meja di antara mereka. "Kenapa dia bunuh diri, itu bukan dia."

"Dia orang aneh, yang tahu mengapa dia melakukan sesuatu." Donovan membalas. "Lagipula, Anda tidak benar-benar mengenalnya sama sekali, jika dia berhasil menciptakan semua kasus ini."

Lestrade mendesah, sambil mengusap rambutnya. Ia tidak dapat mempercayainya, ia tidak dapat mempercayainya. Meskipun ada begitu banyak fakta, ia tetap tidak dapat mempercayai bahwa Sherlock telah mengarang semuanya, ada sesuatu yang tidak beres. Lestrade mendesah saat Anderson membuka mulutnya, tetapi sebelum ia dapat berbicara, semua pandangan mereka berubah menjadi putih bersih.

***

John berkedip saat warna putih menghilang, menampakkan ruangan yang tampak nyaman. Di satu sisi ada meja yang berjejer di dinding, makanan ringan semuanya bertumpuk di atasnya. Tepat di seberang meja makanan ada TV raksasa, seperti yang ada di bioskop. Di antara TV dan meja ada kursi yang berbeda. Dari bean bag hingga kursi roda, semua kursi tampak seperti baru saja dilempar ke dalam ruangan. Tapi selain itu, tidak ada perabotan lain di ruangan itu. Meskipun ada sosok yang tampak aneh duduk di kursi berlengan di sudut. Sosok itu berpakaian hitam, dan bahkan bayangannya sendiri tampak melilit sosok itu. John mengerutkan kening padanya sebelum matanya tertarik ke tempat lain. Tiga sosok muncul entah dari mana, cahaya putih yang sama menyelimuti mereka. Ketika cahaya itu pergi, terungkaplah, Inspektur Lestrade, Donovan dan Anderson.

"John?" Lestrade bertanya dengan rasa ingin tahu. John melangkah maju sedikit sambil mengangguk.

"Hai Greg," sapa John, matanya melirik ke arah dua pendatang baru lainnya namun dia tidak repot-repot menyapa mereka.

"Di mana kita?" tanya Donovan sambil berputar dan mengamati ruangan.

"Menurutmu kenapa kita tahu?" Mycroft balas membentak, John menoleh ke belakang dengan heran, dia begitu diam sehingga John lupa kalau dia ada di sana.

Sebelum ada yang bisa menjawab, kilatan cahaya putih lainnya muncul dan Molly muncul. TV besar di sisi dinding menyala, menampakkan pesan yang ditulis dengan warna putih.

----

Holla, saya mengajak Anda ke sini hari ini, untuk menyaksikan kehidupan mendiang Sherlock Holmes. Sebagian saja. Anda akan menyaksikan kasus-kasus besar Sherlock, dimulai dengan kasus pertama yang dipecahkan Sherlock dan John bersama-sama. Jadi, duduk santai, rileks, dan nikmati. Dan tidak, Anda tidak punya pilihan.

-----

"Kenapa kita harus menonton kasus Sherlock, dialah dalangnya semua itu, jadi apa gunanya!" kata Donovan, tidak membiarkan kesempatan untuk meremehkan si 'aneh' itu lewat begitu saja.

"Mungkin ini akhirnya akan menunjukkan kepadamu bahwa Sherlock bukanlah seorang penipu!" gertak John kepada sersan itu.

"Tidak ada orang lain yang akan mengomentari fakta bahwa kita telah secara ajaib diteleportasi ke sebuah ruangan tanpa jalan keluar, dipaksa menonton beberapa rekaman yang mungkin terlihat seperti penguntit dan seorang pria yang benar-benar dikelilingi oleh bayangan duduk di sudut?" teriak Anderson setelah beberapa menit hening.

"Ya, siapa kamu?" tanya Mycroft, atau lebih tepatnya tuntutan. Sosok bayangan itu tidak bergerak, atau berbicara. Sebaliknya kata-kata di layar berubah, yang membuat semua orang terkejut.

----

Aku menyembunyikannya dalam bayangan untuk menyembunyikan identitasnya, itu akan terungkap, tapi belum sekarang jadi jangan repot-repot bertanya.

----

"Dan siapakah kamu?" tanya Lestrade.

----

Seorang...teman, yang sedang mencoba membuktikan suatu hal, sekarang buat dirimu nyaman, kasus pertama akan segera dimulai

----

Semua orang mendesah sebelum duduk. John duduk di kursi yang sangat mirip dengan kursi berlengannya di flat. Nyonya Hudson duduk di sebelah John. Anderson dan Donovan duduk. Mycroft duduk paling dekat dengan sosok yang berbayang itu, duduk dengan postur yang sempurna. Lestrade dan Molly sama-sama menempati sofa. Mereka semua duduk saat layar hitam berubah dan memperlihatkan...

T.b.c
Jangan lupa vote