'brukk
Haiser meringis kala tubuhnya menghantam batang pohon setelah ditendang kuat oleh Enigma misterius itu, Jevier dan sosok itu bertarung dengan sengit, tidak ada yang mengalah atau membuat celah. Haiser yang ingin bergabung pun rasanya tidak memiliki celah untuk menyerang.
"Ini menyenangkan" ujar Enigma itu sembari tertawa menggunakan suara palsu.
'Bughh
Jevier terdorong beberapa meter ke belakang hingga tepat disamping Haiser yang memegangi sebelah perutnya.
"Jika kau tau cara bertarungku maka lihat celahnya" setelah mengucapkan itu lewat midlink Haiser kembali merubah Shiftnya dan mengamati pertarungan dua wolf itu, semakin cepat pergerakan mereka membuatnya harus benar-benar fokus.
"Celah, celah..." Itu yang difikirkan Haiser hingga merasa saatnya Ia berlari dan melompat.
'bruakkk
Enigma itu kembali bangkit setelah menabrak dan menyumbangkan dua pohon akibat serangan dari Haiser.
Jevier mengatur nafasnya tetap mengawasi Enigma misterius itu, Haiser berada di sampingnya melihat kedua Enigma itu bergantian.
"Bagus kau bisa mengamati pergerakanku" pujian sederhana itu sukses membuat Haiser tersipu tapi tidak terlihat dalam wujud wolfnya. Jevier kembali melakukan ancang-ancang untuk menyerang namun enigma misterius itu merubah shiftnya.
"Ahh waktu bersenang-senangku sudah habis, sampai bertemu nanti sepasang calon mayat" Jevier yang ingin mengejar di tahan oleh Haiser, mereka berdua mengubah shiftnya.
"Jangan-"
Jevier sigap menangkap tubuh Haiser, pemuda itu berusaha untuk sadar.
"Sadarlah, hei! Jangan membuatku repot!" Jevier menggoyang tubuh Haiser namun sang empu hanya mendengar suara berdenging dengan kepalanya yang terasa sakit.
"Haiser!" Haiser menutup matanya, saat itu juga Jevier menggendongnya dan pergi dengan cepat meninggalkan hutan.
"Darimana sa-"
"Cepat mengemudi!" Sarkas Jevier membuat Johan berkedip, melihat Haiser yang menutup matanya di gendongan Jevier sontak Ia dan Arthur segera menyiapkan mobil tidak mempedulikan acara yang masih berlanjut.
Jevier terus menatap wajah Haiser yang tenang, tangannya terkepal dengan rahang mengeras mengingat Enigma misterius itu.
"Tenanglah, dia cuman pingsan" ucap Arthur setelah memeriksa Haiser, Ia hanya tau sedikit akan hal seperti ini tapi itu sukses membuat Jevier sedikit tenang.
"Kalian habis bertarung?" Tanya Johan namun tidak ada jawaban dari Jevier, suasana mobil hening selama perjalanan.
Hingga tiba di rumah sakit pack Zexionder, Jevier bergegas turun dan membawanya masuk.
"Dia mementingkan matenya daripada tubuhnya sendiri" Arthur menatap lamat darah yang berbekas di jok mobil, ini bukan darah milik Haiser tetapi Jevier karena kemeja bagian lengannya terlihat sobek juga terdapat bercak darah.
"Bukankah itu bagus" keduanya menyusul Jevier yang sudah menghilang entah kemana.
*""
"Pasien hanya pingsan juga karena efek pengaruh minuman keras, bagian perutnya juga punggungnya lebam karena benturan keras, kami sudah menangani dengan baik" jelas dokter itu pada Jevier.
"Bisa masuk?" Dokter itu mengangguk, Jevier bergegas masuk ke ruangan Haiser, Ia langsung memesankan ruang VIP untuk Haiser.
"Lengan anda terluka-"
KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End] (Revisi)
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Namun garis takdir bisa saja berubah, siapa yang tau? Orang-orang mengatakan jika y...
23. An Enigma
Mulai dari awal
![AN ENIGMA [End] (Revisi)](https://img.wattpad.com/cover/386253320-64-k802982.jpg)