Soobin buru-buru merapikan tasnya dan buru-buru keluar dari ruangan kantornya. Melewati beberapa pegawai yang menyapanya ia pergi menuju mobilnya. Rasanya ia benar-benar ingin cepat sampai ke rumah setelah mendapatkan telepon dari Beomgyu.
. . . . .
"Mama mana?"
Sesampainya di rumah, Soobin mendapati ketiga anaknya bermain dengan televisi menyala di ruang keluarga.
"Mama di kamar, daritadi mama ga keluar, Gyu sama adek-adek laper"
"Kalian belum makan siang?"
Mereka semua menggeleng dan Soobin terlebih dahulu mengecek dapur dan tidak ada masakan Yeonjun seperti biasa. Ia mengambil beberapa camilan dan memberikan ke anak-anaknya dan menelpon layanan pesan antar.
"Makan jajan dulu, papa udah pesenin makanan, papa mau ngecek mama dulu"
Soobin berjalan ke kamarnya dan mengetuk, tetapi tidak ada respon. Pintunya tidak terkunci, jadi dia langsung masuk saja.
"Jun?"
Soobin melihat Yeonjun yang duduk memunggunginya. Dari belakang, Soobin bisa melihat kalau bahu Yeonjun bergetar.
"Jun?"
Yeonjun menoleh dan terkejut ketika melihat Soobin yang sudah ada di kamar.
"Eh? Bin? Pulang awal?"
Yeonjun buru-buru menghapus air matanya.
"Kamu kenapa?" - tanya Soobin mendekati Yeonjun dan berlutut di hadapannya. Tangannya mengusap bekas air mata di wajahnya.
"Kata anak-anak kamu aneh, ada masalah?"
Soobin berdiri dan memeluk Yeonjun, mengusap rambutnya perlahan.
"Gapapa kok bin, cuma inget-inget masa lalu"
Ting!
Suara notifikasi di ponsel Yeonjun yang terletak di meja nakas berbunyi. Membuat Yeonjun buru-buru mengambil ponselnya dan benar saja apa yang diperkirakannya, Wooyoung mengirimi pesan karena Beomgyu memberitahu nomornya.
"Siapa itu?"
"Bukan siapa-siapa" Yeonjun buru-buru ingin menghapus pesan itu tetapi, tangan Soobin lebih cepat dan merebut ponsel itu. Ia membaca pesan masuk dari Wooyoung dan seketika ponsel itu sudah terlempar.
"Kamu bikin anak-anak aku sampai ga makan siang gara-gara nangisin dia?!"
"Gak Bin... Aku ... Aku" - Yeonjun terdiam, ia ingat anak-anak ada di rumah. Ia takut kalau mereka mendengar suara bentakan.
"Aku... Aku bisa jelasin, tapi anak-anak"
Dengan wajah marah Soobin mendorong Yeonjun hingga Yeonjun terbaring di ranjang. Lalu ia keluar dari kamarnya dan keluar dari rumahnya, menghiraukan ketiga anaknya yang memanggilnya.
. . . . .
Suara sambungan telepon terdengar di ruangan gelap.
"Halo Bin? Kenapa?"
"Selidiki orang yang namanya Jung Wooyoung"
. . . . .
Yeonjun keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Setelah itu ia bertemu dengan anak-anaknya.
"Mama kenapa? Mama marah?" - tanya Taehyun ketika melihat Yeonjun yang duduk menemani mereka.
"Jangan marah-marah ya ma" - Hueningkai mendekati Yeonjun dan memeluknya, Taehyun juga memeluknya.
"Engga, mama ga marah, kok mikir begitu hm?"
"Soalnya mama beda, Gyu ga suka"
"Utututu sini sayang"
Yeonjun menggerakkan tangannya mengajak Beomgyu untuk ikut berpelukan.
"Mama ga marah" - ucap Yeonjun sembari menciumi kedua pipi putra-putranya itu.
"Mau dimasakin apa buat makan siang?"
"Tadi papa udah pesan ma"
. . . . .
Malamnya, Soobin kembali pulang dengan membawa beberapa map. Ia membawa map itu ke kamar Beomgyu, melihat Beomgyu yang sudah tertidur ia meletakkan tas dan barangnya perlahan. Lalu ia mandi, memakai kaos yang ada dijemuran dan kembali masuk ke kamar Beomgyu. Malam ini ia sedang malas tidur dengan istrinya, jika ia tidur di kamar si kembar, kasur mereka tidak cukup besar jika untuk bertiga.
Ia membaringkan tubuhnya di samping Beomgyu, tidur Beomgyu sedikit terganggu karena Soobin tetapi Soobin memeluknya untuk tidur kembali.