抖阴社区

Bab 30

3.7K 478 59
                                        

Author Pov

Saat dalam perjalanan menuju rumah Jennie terus merenung tentang apa yang Lisa katakan tadi di Sungai Han.

Jadi monkey ini menyukaiku hihihi Monolog Jennie

"Apa yang lucu?" Tanya Lisa saat mendengar kekehan Jennie

"Kau!" Jawab Jennie

"Eoh Aku? Apa yang lucu dengan ku? Aku hanya diam daritadi"

"Sekarang kamu diam. Tadi kamu banyak berbicara di taman"

Sial. Dia mendengarnya. Mulut sialan. Monolog Lisa

Wajah Lisa tiba-tiba berubah menjadi sangat merah.

Lisa hanya diam dan langsung memarkirkan mobil Jennie ketika sudah sampai.

"Jenn aku sebaiknya pulang. Aku akan memesan taksi" ucap Lisa dengan cepat melepas seatbelt nya

"Yaaa yaa... apa yang kau lakukan?" Jennie menarik kerah bajunya hingga tubuhnya bersadar pada kursi mobil. Jennie sedikit menekan bahu Lisa

"Hei Manoban, jangan lari dariku. Turun dan masuk kedalam. Kau mengerti?" Ucap Jennie seperti seorang preman.

Lisa turun dan mengekori Jennie dari belakang dengan bahu yang terjatuh lunglai

"Eoh kalian sudah pulang mom" sapa Jennie saat melihat kedua orang tua nya sedang bersantai diruang tengah

"Wah ada Lisa. Kenapa tidak bilang kau akan pulang bersama Lisa sayang. Mommy bisa membuatkan kalian makanan" ucap Nyonya Kim

Lisa Pov

Bagus! Ada orang tuanya, lengkaplah penderitaanku hari ini. Dan Tuan kim menatapku dengan tajam. Cih aku tidak takut selama ada istrinya disini. Dia hanya terlihat konyol seperti itu.

"Tidak perlu mom. Kami tadi membeli ayam sebelum kesini. Aku ingin makan itu. Yak mana ayamnya?" Tanya Jennie menatapku

"Lupa di mobil. Sabar aku ambilkan" jawabku dengan lemah

"Eoh kau baik-baik saja Lisa? Kau terlihat pucat"

"Dia hanya sedang menahan malu. Kau tahu mom dia menyukai seseorang, dan ketahuan hihihi"

"Yaaakk Kim Jennie"

"Yaakk manoban kau meneriaki anakku" teriak Tuan Kim

"Haishh.. anda menyebalkan Tuan Kim" aku menghentak kakiku dan berjalan keluar untuk mengambil ayam sialan itu

"Aigooo lihat anak itu. Dia tidak ada takutnya padaku. Yaakk poni aneh" aku berbalik dan menatapnya

"Wae,, wae... bayi besar... ingin ikut denganku ke sekolah?" dia melototkan matanya membuat aku melangkahkan kakiku dengan cepat untuk kabur dari sana  hihihi

Saat kembali aku mendengar suata tawa mereka bertiga di ruang tengah

"Hahahahaaha yaaakk anak bodoh bagaimana bisa kau tidak sadar orang yang kau suka di belakangmu" ejek Tuan Kim

"Aiigooo Lisa, lalu bagaimana respon orang itu? Hahahaha" tambah nyonya Kim

Sshibball Kim Jennie. Aku menatap tajam padanya dan menaruh bungkusan ayam itu diatas meja.

"Yaaaa berhenti menertawakanku" rengek ku menatap mereka

"Hahaha baiklah, aku akan menyiapkan ayam ini. Naiklah keatas bersama Lisa jenn. Ganti baju dan cuci kaki tangan kalian" seru nyonya Kim berjalan ke arah dapur bersama ayam

"Heii apa orang yang kau suka itu menamparmu?" Ejek tuan kim ditengah tawanya

"Jika itu kamu, yakin dia akan menampar"

"Yakk jika itu aku, tentu saja aku akan dengan berani mengatakan didepannya secara terang-terangan"

"Jangan percaya Lisa. Dia merengek pada orang tuanya agar meminta aku setuju menjadi istrinya" teriak Nyonya Kim dari arah dapur

"Yaakk yeobo.. tidak bisakah kau berpihak padaku sesekali"

"Aiigooo... aku tidak percaya kamu melakukan cara curang tuan Kim hahaha" ejek ku

"Heiii aku hanya menggunakan cara terampuh okay" elak pria tua ini

"Mungkin kau bisa mengajari Lisa dad. Dia takut menyatakan perasaannya karena merasa status sosial mereka berbeda"

"Mwo...yakk kau bahkan masih sekolah. Kau terlalu khawatir seolah mengajaknya menikah.  Cukup nyatakan cintamu dan ajak dia berpacaran. Tidak usah berpikir yang terlalu berat. Apa kau mengerti kenapa aku mengatakan ini?"

Aku dengan cepat menggeleng.

"Aigoo idiot ini"

"Yaaaa cukup jelaskan tidak usah mengataiku" dan dia hanya terkekeh

"Saat kau mencintai seseorang, tidak perduli dia miskin atau kaya, kamu hanya jatuh cinta. Saat kamu mendapatkan hatinya, meski kamu gelandangan sekalipun dia akan tetap memilihmu" aku terdiam sejenak mencoba untuk menangkap apa yang Tuan Kim maksudkan.

"Bagaimana jika aku tidak bisa memberikan sesuatu yang mewah atau makan malam romatis di restoran yang mahal. Kau tau tuan Kim, orang tuanya sangat kaya. Tidak mungkin aku mengajaknya makan di pinggir jalan"

"Yaa bodoh, kalau begitu biarkan dia yang membayar. Kau bilang orang tua nya sangat kaya"

"Haish... aku punya harga diri kau tahu. Mana mungkin aku membiarkan itu"

"Karena itu belajar dan bekerja keraslah. Jadikan dirimu sukses dan kaya, lalu balas perbuatannya nanti"

"Bagaimana jika aku tetap tidak bisa menjadi kaya?"

"Haish.. kau terlalu banyak bertanya. Yakkk jika kau mencintainya berkerja keraslah agar tidak menyusahkannya."Teriak tuan Kim dengan kesal

"Yaaaa aku hanya takut tidak bisa membahagiankannya" aku menarik bibirku melengkung kebawah

"Aku akan bahagia hanya dengan kamu disisiku. Cintai aku seperti budak yang mengapdi pada tuannya.  Saat kamu berusaha tentu saja aku tidak akan tinggal diam. Aku akan terus mendukungmu. Seperti yang daddy katakan, jika kamu gelandangan sekalipun aku akan tetap memilihmu" seru Jennie membuat aku melebarkan mataku

"Kau dengar itu yang Jennie kata... wait.. wait.. "
Aku melirik tuan Kim seperti berpikir sejenak lalu ekspresi berubah dengan mata yang membesar dan dahi yang mengkerut

"Amitabha" gumamku pelan dan pasrah

START A WAR (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang