抖阴社区

4. SALAH SASARAN

3 0 0
                                        

Thanks udah lanjut ke part ini! Don't forget to Vote, Komen and follow akun ini gusyyy!! ❤️

Happy Readingᝰ


Salah Sasaran

"Emang sialan, Sherina! Awas aja, habis ini gue yang bakal bales dia!" geram Lala berapi-api sembari menatap luka di lutut Abel yang sudah terbungkus hansaplast.

Abel menatap dalam Lala yang tengah dikuasai amarah, setelahnya gadis itu tersenyum kecil. "Udah, La. Gue nggak apa-apa kok, cuma luka kecil doang ini." Ucapnya berniat menenangkan.

Lily berdiri dari duduknya setelah mengobati luka Abel. "Tetep aja, Bel. Orang kayak Sherina nggak boleh dibiarin. Tindakannya udah keterlaluan," ucapnya tegas dan tak main-main.

Lala mengangguk setuju. "Bener! Kanibal kayak Sherina nggak boleh dikasih hati, tau-tau nanti minta duit! Pokoknya kita harus bales!" tegasnya.

Abel terkekeh kecil, Lala dan Lily yang melihat pun berkerut kening bingung. "Udah, La, Li. Jangan dibales, nanti malah makin panjang masalahnya. Biarin aja, nanti kalau dia berulah lagi gue sendiri yang bakal lawan. Lagian juga ini hari pertama gue, jadi gue nggak mau terlibat masalah, oke girls?" Abel mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum manis meyakinkan sahabatnya jika dirinya sungguh baik-baik saja.

Lala dan Lily hanya bisa saling menatap dan menghela napas secara bersamaan. Apa yang Abel katakan memang benar adanya, jika mereka membalas tentu masalah akan semakin panjang nantinya, apalagi yang terlibat adalah psikopat seperti Sherina. Meskipun musuh satu sekolahan, berurusan dengan Sherina tetaplah hal yang melelahkan dan merepotkan.

"Gimana guys? Parah nggak lukanya?"

Tiga gadis yang berada di UKS itu bersamaan menoleh ke belakang setelah mendengar pertanyaan dari seseorang yang baru datang.

Lala mengangguk. "Aman, Kai. Abel baik-baik aja," ucapnya pada Kai yang datang bersama Bintang dan Hugo di belakangnya.

Kai dan dua sekuritinya itu menghela napas lega. Mereka pun kembali memusatkan pandangan pada Abel yang juga tengah menatap mereka dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Dia Kai, dan dua orang di belakang itu Bintang sama Hugo." Beritahu Lily yang peka.

Abel manggut-manggut mengerti. "Gue Abel, btw thanks udah tolongin gue."

Kai tersenyum lebar lalu mendekati Abel. Gadis full energi itu lalu mengulurkan tangannya. "Call me, Kai. Santai aja soal yang tadi, Sherina emang pantes digituin, harusnya sih digotong."

Abel membalas uluran tangan Kai seraya terkekeh. Manusia di depannya kini selain unik, juga konyol ternyata. "Gue Abel, nice to meet you."

"Gue Bintang, cowok ganteng nomor satu di sekolah ini," Bintang maju, menyenggol Kai untuk minggir dan mengulurkan tangannya pada Abel. "Dan lo, cewek cantik nomor satu di sekolah ini." Gombalnya sambil berkedip.

Semua yang ada di ruangan itu kecuali Abel, bersamaan membuka mulut seakan ingin memuntahkan pankreas mereka. Selain menggelikan, gombalan maut cucu Irwansyah ini memang handal membuat orang gumoh.

"Masih tidur kali nih orang," kata Lala tampak kesal dengan sikap percaya diri Bintang yang menjulang tinggi.

Abel yang merasa dalam bahaya pun segera melepas uluran tangannya pada Bintang. Curiga jika makhluk hidup satu ini akan merepotkan hidupnya.

"Dasar buaya ireng lu!" ejek Hugo seraya menyentil kepala Bintang dari belakang. "Gue Hugo, Bel. Salam kenal." Ucapnya dengan senyum hangat.

"Salam kenal," balas Abel ikut tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

? Terakhir diperbarui: May 10 ?

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEMPITERNAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang