Naruto © Masashi Kishimoto
Story © karinaa_s
( 🎶 Innocence : Avril Lavigne 🎶 )
-Enjoy This Story-
-Happy Reading-
.
.
.
.
.
Begitu Sakura membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah matahari yang terik. Sinar itu bahkan menembus tirai pintu kaca balkon kamar mereka. Matanya menyerngit, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang ada disana. Ketika ia menggerakkan tubuhnya, rasanya bukan main. Serasa Sakura telah di pukuli bertubi-tubi. Pegal dan sakit di beberapa sisi. Dengan semua yang ia rasakan, Sakura mencoba bergerak dengan pelan. Melirik tempat disebelahnya yang sudah kosong.
'Dimana Sasuke?'
Setelah duduk sempurna, ia mulai menjangkau ponsel yang berada di meja kecil disamping tempat tidur. Dan betapa kagetnya Sakura melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari rekan kerja rumah sakit. Sial! Apa yang terjadi padanya semalam?
Sakura menggeleng, mencoba menjernihkan pikiran yang ia punya. Lalu, semua itu terjawab ketika dirinya melirik obat yang sangat familier di meja kecil itu. Dipastikan, alergi nya pasti kambuh semalam. Kemudian, bagaimana dengan Sasuke?
"Sshh!" Ia meringis. Kepalanya masih berdenyut. Namun, menghiraukan itu. Ia kembali berkutat dengan ponsel nya dan menghubungi Tenten.
"Bagaimana keadaan rumah sakit?" Tanya Sakura segera setelah Tenten menjawab panggilannya.
"Tidak ada kendala, setelah ibumu mengantarkan surat izin yang menyatakan bahwa kau sakit. Bagaimana itu bisa terjadi?"
Helaan napas Sakura terdengar. "Yah, sepertinya potongan Pie kecil tidak dapat membantu diriku." Pasrah Sakura. Kali ini ia akan benar-benar meyakinkan bahwa ia tidak akan mendekati segala hal yang berbau tomat lagi.
"Kau berjanji kepada kami untuk tidak memakan nya." Gerutu Tenten diseberang sana.
"Benar," Sakura mengangguk yang jelas Tenten tidak dapat melihat itu. "Tapi, apa aku bisa menolak kalau itu permintaan Sasuke sendiri?"
"Tentu tidak."
"Nah, itulah alasan kenapa-"
"Karena kau jatuh cinta padanya, maka dari itu kau tidak bisa menolak Sakura." Putus Tenten.
Keheningan melanda mereka. Tubuh Sakura begitu saja terpaku setelah mendengar apa yang Tenten utarakan.
"Ja-jangan bi-bicara yang tidak-tidak Tenten." Bahkan ia tidak bisa bicara dengan benar. Apa yang Tenten ucapakan terlalu mengejutkan dirinya. Terlebih lagi, debaran itu kembali muncul.
"Kau yang jangan mengelak lagi, Sakura. Rasa khawatir yang berlebihan, dedikasi yang begitu tinggi. Bahkan, kau rela melakukan apa saja agar bisa membuat pria itu bahagia. Kalau bukan jatuh cinta, apalagi namanya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Finding You
FanfictionOke, aku akan menikah. Haha... lucu bukan? Tapi memang itu yang terjadi. Dan ini semua ulah kakak ku! Sial! Alasan nya hanya satu, kakak ku itu, kabur sehari sebelum acara pernikahan karena calon suaminya tiba-tiba saja buta akibat kecelakaan sebelu...