抖阴社区

Part 16: Pertemuan dengan Nadira

2 0 0
                                        

---

Acara amal yang digelar di ballroom hotel bintang lima itu berlangsung megah dan penuh pesona. Lampu kristal berkilau, alunan musik klasik lembut mengisi udara, dan para tamu mengenakan gaun dan jas terbaik mereka. Namun, bagi Keira, malam itu terasa lebih seperti medan perang daripada pesta.

Ia datang menggandeng tangan Arga, namun dalam hatinya bergolak pertanyaan dan rasa tak tenang. Matanya terus menyapu ruangan, mencari sosok yang hingga kini masih menjadi bayangan dalam pikirannya—Nadira Wijaya.

Dan akhirnya, sosok itu muncul.

Nadira berjalan anggun di antara para tamu, mengenakan gaun hitam elegan dengan rambut digelung rapi. Ia terlihat cantik, dewasa, dan penuh percaya diri. Tatapan matanya menyapu ruangan, dan ketika bertemu pandang dengan Keira, senyum tipis muncul di wajahnya.

Dengan langkah tenang, Nadira menghampiri mereka. “Arga…” sapanya lembut, sebelum menoleh ke Keira, “…dan ini pasti Keira.”

Keira berusaha tersenyum sopan. “Senang akhirnya bisa bertemu.”

Nadira mengangguk. “Begitu juga denganku. Kamu wanita yang membuat Arga berubah.”

Arga tampak tegang, namun tetap tenang. “Nadira, kami tidak ingin ada kesalahpahaman malam ini.”

Nadira tertawa kecil. “Tenang saja. Aku tidak datang untuk merebutmu kembali, Arga. Aku hanya ingin mengenal wanita yang berhasil menaklukkan pria sekeras kepala kamu.”

Keira terkejut dengan sikap Nadira. Tidak ada nada permusuhan, tidak ada sindiran yang menusuk. Tapi justru karena itulah, Keira merasa semakin waspada. Sesuatu tentang Nadira terasa terlalu… sempurna.

Nadira melanjutkan, “Keira, aku tidak akan mengganggu hubungan kalian. Tapi izinkan aku berbicara dengan Arga sebentar. Hanya sebentar.”

Keira menatap Arga. Ada keraguan dalam matanya, tapi akhirnya ia mengangguk. “Aku tunggu di dekat taman.”

Setelah Keira pergi, Nadira dan Arga berdiri agak menjauh dari keramaian.

“Aku tidak kembali untuk menyusahkanmu, Arga,” kata Nadira, suaranya berubah lebih serius. “Tapi aku merasa aku harus memperingatkanmu. Keluarga Keira… mereka tidak sebersih yang kamu pikir.”

Arga menatapnya tajam. “Apa maksudmu?”

Nadira menunduk sejenak. “Dulu, aku pergi bukan hanya karena kita bertengkar. Aku ditekan oleh seseorang yang sangat dekat dengan Keira. Seseorang yang tidak ingin kamu bersama siapa pun selain Keira.”

Arga membeku. “Siapa?”

Nadira hanya tersenyum pahit. “Aku tidak ingin membuka luka lama. Tapi jika kamu berpikir semua ini kebetulan—perjodohan kalian, restu yang mendadak berubah, semua berjalan terlalu mulus setelah awal yang sulit—maka kamu belum benar-benar mengenal dunia mereka.”

Sebelum Arga sempat menanggapi, Nadira melangkah mundur. “Jagalah Keira baik-baik, Arga. Dan jagalah juga dirimu sendiri.”

---

Sementara itu, di taman luar ballroom, Keira termenung. Ia tak tahu bahwa malam itu bukan hanya mempertemukannya dengan masa lalu Arga, tapi juga membuka pintu ke rahasia yang selama ini terkubur rapi.

Ketika Arga kembali, ia tampak gelisah. Tapi ia tak berkata apa-apa malam itu. Ia hanya memeluk Keira erat, seolah ingin melindunginya dari sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

---

"Cinta Dibalik Perjodohan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang