Notice Me Senpai ! -|| ハイキュー ||- [END]?

Aku mengacak-acak rambutku dengan frustasi, aku benar-benar sudah muak dengan tugas yang menumpuk di mejaku.

Semenjak kelulusan semakin dekat, aku belajar semakin giat, dan tugas-tugas yang menumpuk harus ku kerjakan.

Sebagai mantan manager tim volly, aku sudah pasti sibuk, sehingga tugas-tugas ku semakin menumpuk.

Lingkaran hitam di bawah mataku pun terlihat jelas, aku bahkan terpaksa begadang sampai pagi hanya untuk mengerjakan tugas-tugas ku yang tertinggal.

"akhh aku benar benar muak dengan tugas yang menumpuk ini!!"

.°.•°⛅☁°•.°.

"'[Name], cepat kemari! Lev datang berkunjung, loh!" Aku tersentak dan kaget. Aku mengedipkan mata beberapa kali, lalu terdiam sejenak mencoba mengumpulkan kesadaran ku.

Sepertinya aku ketiduran saat sedang mengerjakan tugas-tugas hingga tak sadar bahwa sekarang sudah sore hari saja.

"Baiklah, aku akan segera kesana!" ucapku dengan sedikit keras pada ibuku yang tadi memanggilku.

Tapi saat aku ingin bangkit, pintu kamarku sudah terbuka. Dan aku dapat melihat sosok Lev berdiri di sana dengan senyuman lebar terukir di wajahnya.

"SEEENPAII!!"

"astaga Lev kecilkan suaramu!"

Lev terkekeh pelan, suaranya yang lembut membuatku merasa sedikit lebih rileks, tapi aku tidak ingin menunjukkannya.

Aku hanya mendengus kesal, mencoba menyembunyikan rasa lelah dan frustasi yang telah menumpuk sepanjang hari.

Akhirnya, aku dan Lev pun duduk berhadapan dengan meja kecil yang berada tepat di tengah kami, menciptakan suasana yang agak intim.

Aku kembali sibuk mengerjakan tugas-tugas ku, mencoba mengabaikan kehadiran Lev, tapi aku bisa merasakan tatapan matanya yang terus-menerus tertuju pada aku.

Aku yang heran dan sedikit penasaran pun memutuskan untuk menatapnya, mata kami bertemu dan aku bisa melihat senyum kecil terukir di wajahnya.

"Lev, kenapa kau datang berkunjung ke rumahku?" tanyaku, mencoba menyembunyikan rasa penasaran yang semakin besar.

"Memangnya kenapa? Apakah aku tidak boleh berkunjung untuk menemui senpai kesayangan ku ini?" goda Lev, suaranya yang penuh dengan nada menggoda membuatku merasa sedikit tidak nyaman.

Sontak, hal itu pun membuatku tersentak kaget, bahkan tangan ku berhenti sejenak untuk menulis, pena ku tergantung di udara tanpa arah.

Aku menatapnya dengan tajam, mencoba mencari tanda-tanda kebohongan di wajahnya, tapi Lev hanya membalas tatapan ku dengan senyum yang semakin lebar dan mata yang berkilauan.

Sayangnya, aku tak menemukan apapun yang menunjukkan bahwa dia sedang berbohong.

Aku merasa sedikit bingung dan tidak percaya diri, karena Lev tidak pernah berbicara seperti itu sebelumnya.

"Sejak kapan kau pandai menggoda seperti itu, huh?" tanyaku, mencoba menyembunyikan rasa terkejut dan penasaran yang semakin besar.

"Hmm, aku rasa sejak aku jatuh cinta padamu, senpai." Ucapan Lev membuatku terdiam membeku, tak mampu berkata-kata.

Aku merasa seperti dipukul oleh petir di siang bolong, tak percaya apa yang baru saja aku dengar.