Pantaskah aku cemburu walau hatimu masih belum memilih?
***
Tok...tok...Ali segera bangkit dari ranjangnya secara perlahan agar tidak mengganggu Prilly yang sedang lelap dalam tidurnya. Ali menuju pintu dan membukanya.
"Bun? Kenapa bun?" tanya Ali saat mendapati ternyata mertuanya yang sedang berdiri di hadapannya.
"Gak apa Li. Makan dulu yuk. Uda malam juga nih." ajak Selena pada Ali. "Ii mana Li?"
"Prilly sedang tidur bun. Mungkin dia kecapekan. Nanti Ali bangunin bun..."
"Gak perlu Li. Gak apa biarin aja. Ntar kalau lapar juga bangun sendiri ntuh anak. Kalau gitu,kamu aja yuk yang ikut ke meja makan buat makan bareng kita." ajak Selena
"Hem...gimana ya bun?" Ali tampak berfikir. "Sebenarnya Ali mau. Tapi kan gak etis aja kalau suami makan duluan dan membiarin istrinya kelaparan. Jadi,Prilly aku bangunin aja bun. Kasihan juga dia bun. Nanti dia sakit maag lagi bun..." ucap Ali.
"Yaudah deh Li. Terserah kamu aja mau gimana. Kalau begitu,bunda sama ayah nungguin kalian di meja makan ya..."
"Baiklah bun." jawab Ali. Ali pun kembali masuk ke kamar dan menutup kembali pintu kamar.
Ali berjalan menuju Prilly yang sedang meringkuk di balik selimut. Ali naik ke kasur dan duduk menyamping.
"Prill..." Ali memanggil seraya mengelus pucuk kepala istrinya. "Prilly... Bangun Prill..." Ali memanggil sekali lagi.
Tak butuh waktu lama pun,Prilly mengeryipkan matanya. Lalu membukanya.
"Bangun yuk. Bunda ngajakin makan tuh di meja makan." ucap Ali
"Hah?" Prilly meng-hah kan ucapan Ali. Mungkin nyawanya belum terkumpulkan jadi ia kurang jelas mendengar ucapan Ali.
"Itu bunda ngajakin kita makan malam. Uda malam tau. Kamu kan belum makan daritadi. Bangun gih. Makan dulu ntar kalau mau tidur,yaudah tidur lagi." ucap Ali dengan nada lembut.
Prilly akhirnya bangun dan mengambil posisi duduk dengan kaki dilipat. Sambil menguap lalu mengucek matanya. "Makan?" tanya Prilly memastikan yang dibalas anggukan dari Ali. "Aduh,masih ngatuk nih pak guru. " Prilly tampak mengeluh dan menguap sekali lagi.
"Udah ah yuk. Jangan tidur lagi. Bangun dong. Makan dulu... Ntar kamu sakit Prill..." bujuk Ali
"Ya deh pak guru. Tapi aku mandi bentar dulu." ucap Prilly.
"Yakin mau mandi?" tanya Ali memastikan.
"Yakin lah. Masa mau mandi aja harus yakin atau enggak. Apaan sih pak guru?"
Ali terkekeh. "Yaudah deh buruan gih! Sana!" ucap Ali lalu menyentil dahi Prilly.
"Auh! Sakit!" rintih Prilly.
***My Teacher Is My Husband***
Suasana di meja makan sangat tenang dan harmonis. Dimana dua pasang suami-istri berada dalam satu meja. Mereka makan dengan tenang,dan tak sedikit candaan,gurauan,dan basa-basi terjadi di sana. Sungguh sebuah pemandangan indah nan harmonis.
"Jadi gimana sekarang dengan bahasa Inggris-mu Pril?" tanya Arif yang sontak membuat Prilly tersedak dan Ali yang disamping,spontan menyodorkan segelas air putih sambil mengelus pundak Prilly."Kamu gak apa?" tanya Ali yang dibalas gelengan dari Prilly.
"Kamu gak apa nak? Hati² dong kalau makan,masa bisa sampai tersedak gitu..." ucap Selena.
Prilly gugup seketika,sedangkan Ali yang berada disamping hanya tersenyum.
"Jadi gimana Prill?" Arif mengulangi lagi pertanyaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
FanfictionKisah cinta antara sepasang suami istri yang berstatus murid dengan guru. Dinikahkan,karena perjodohan. *** (Sudah Diterbitkan)