-Valeniall Clara POV-
Minggu ini pasti jadi minggu yang sangat sibuk. Bagaimana tidak, minggu ini kami sebagai anggota osis harus mempersiapkan semua hal yang terkait dengan pekan olahraga. Mulai dari mengatur jadwal perlombaan sampai menginformasikan ke sekolah-sekolah di seluruh kota.
Apalagi disekolah kami ekstrakulikuler wajib bagi setiap murid. Semua teman-temanku adalah anggota cheerleaders jadi mau tidak mau aku juga ikut ekstrakulikuler itu.
Dipekan olahraga tim kami ikut, bertambahlah kesibukanku.
Ah ya, Kemarin kakak kembarku baru pulang dari Swiss. Memang, Aku dan Mama sudah sering membujuknya untuk kembali, tapi dia tidak pernah mendengarkannya. Sekarang saat Papa memerintahanya pulang, dia langsung pulang. Menyebalkan bukan? tapi walaupun begitu aku sangat senang dia kembali. Aku sangat merindukannya.
Dulu –di Swiss, aku sangat bergantung pada kakakku. Iyadeh aku memang manja, tapi bukannya wajar jika adik bermanja-manja dengan kakaknya? Memang, kakakku biasanya hanya merespon dengan wajah dinginnya, walaupun begitu aku sudah senang.
Pernah sekali saat aku masih disekolah dasar, aku tidak bisa pulang awal karena ada kegiatan di sekolah, awalnya kakakku tidak ingin meninggalkanku, tapi aku memaksa bahwa aku bisa pulang sendiri dengan aman. Setelah aku memaksa akhirnya dia menyerah dan meninggalkanku. Kalian tahu? Hari itu aku tidak bisa pulang. Hujan turun dengan deras. Aku menangis sangking takutnya. Aku menyesal andai saja aku mengikuti kata kakakku.
Kemudian, dari kejauhan aku melihat seseorang berlari memegang payung, tapi dia tidak memakai payungnya, dia hanya membawanya. Saat seseorang itu lebih dekat bahkan sekarang sedang di hadapanku aku baru menyadari jika itu kakakku.
Kakakku basah kuyup sambil membawa payung. Dengan gayanya –gaya dinginnya, tanpa menatapku yang masih terpaku dia berkata.
"Ayo pulang, sebentar lagi Mama sama Papa pulang" sambil menyodori payung yang ada ditangannya.
Aku mengambil payung yang ada ditangannya dan hendak memayungi kami berdua, tapi dia langsung menolak dengan alasan dia sudah terlanjur basah dan lebih baik aku saja yang memakai payung, tentu saja aku menolak, jadilah kami berdua pulang dengan basah kuyup. Besoknya Aku demam dan tidak masuk sekolah –padahal kemarin Cora lah lebih basah kuyup.
Dia kakak yang baik bukan? Walaupun setiap menunjukan perhatiannya dia terlihat dingin, tapi aku tahu jika dia benar-benar mengkhawatirkanku.
Saat ini aku sedang mencari seseorang. Memang akhir-akhir ini aku sedang dekat dengannya. Aku merasa dia memberikan perhatian lebih kepada ku. Anggap saja aku ke ge-er an atau apapun, tapi itulah yang kurasakan.
Kemarin dia tidak masuk. Bukan hal aneh memang, dia sudah sering bolos sekolah. Aku saja heran bagaimana dia bisa naik kelas.
Ghotca. Sekarang, aku melihatnya.
Dia adalah Agatha. Aku menyukainya.Bukan rasa suka seperti rasa suka ku pada Kak Randy –tentunya.
Yeap. Kak Randy adalah teman sejak kecil Aku dan Cora. Walaupun aku tahu terkadang reaksinya agak berlebihan ketika mendengar nama kakakku, seperti kemarin setelah tahu kakak ku kembali ke Indonesia dia langsung kerumah kami padahal sebelumnya jarang sekali dia ke rumah kami.
Kemarin aku mengintip Kak Randy saat keluar dari kamar Cora. Ntah kenapa dia terlihat sangat senang saat melihat kakak ku itu. Memang aku sedikit cemburu melihatnya, tapi aku tidak mau berburuk sangka dulu, siapa tahu dia hanya merindukan kakakku, karena beberapa tahun belakangan ini kakakku tidak pernah kembali ke Indonesia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me?
Romance-Prolog- Dia tidak akan lupa -tidak akan pernah bisa, kenangan masa kecil yang menjadi penyesalannya seumur hidup hingga ia harus melarikan diri bertahun-tahun. Tapi siapa sangka dibalik tragedi tersebut akan ada kisah yang membuatnya sadar bahwa di...