抖阴社区

Get Used To It

1.5K 129 0
                                        

Get used to me falling through just to see your face.

***

"Maafkan saya. Saya tidak sengaja." Aku panik dan langsung mencari sapu tangan yang ada di mejaku. Bodoh sekali aku menabrak pemilik perusahaan ini. Dia terlihat tidak senang. Aku mengambil cangkir dan alasnya lalu menaruhnya di meja.

"Kalau kau kerja disini sudahku pecat." Dia mengambil kasar sapu tangan yang kutawarkan padanya lalu berlalu ke lift. Semua orang di lantai 18 ini menatapku tajam. Aku kembali ke kursiku dengan menunduk.

"Jangan khawatir, Caitlin." Daisy mengusap tanganku lembut dan aku hanya tertunduk lemas. Kau ini kenapa Caitlin? Bodoh sekali bisa menabraknya. Ini semua karena Justin meneleponku tadi pagi saat perjalanan menuju kantor. Tanpa berpikir panjang, aku meladeni nya bercerita dan alhasil aku telat. Aku berlari dari lift untuk ke kursiku saat aku sampai ke lantai 18. Lalu aku menabrak pria yang sedang memegang cangkir berisikan kopi hitam.

-

"Bagaimana kalau hari ini aku mengantarmu pulang?" Daniel berdiri di samping mobilnya ketika aku menghampirinya saat waktu untuk bekerja hari ini telah selesai.

"Sure." Aku masuk ke dalam mobil dan kami pun melaju.

"Senang sekali bisa bertemu denganmu lagi. 9 tahun lamanya aku kehilangan sosok perempuan yang peduli denganku." Daniel membuka percakapan. "Aku kehilangan perempuan yang selalu ada untukku. Selalu berbagi cerita. Saat aku tahu kau sudah berubah dan kau berpacaran dengan superstar itu, aku hancur. Aku hancur, Caitlin. Aku mencoba bunuh diri pada saat itu."

Aku langsung menoleh Daniel. Dia sedang fokus menyetir. Lalu dia melanjutkan, "Namun Farel, Adam, Jessica, dan Sharon mencegahku. Kata mereka, aku harus melupakanmu dan melanjutkan hidup. Suatu saat kau akan kembali padaku. Dan ternyata saat itu adalah sekarang. Kita bertemu lagi, dalam keadaan sama-sama tidak memiliki kekasih."

Aku hanya diam. Apa maksudnya kita bertemu lagi dalam keadaan seperti ini? Apa dia mencoba kembali padaku?

"Kita bisa mencoba ulang, Caitlin. Kau sudah tidak ada hubungan lagi dengannya, kan?" Aku mengangguk. "Aku tidak berpacaran lagi semenjak putus dari kau. Aku tidak bisa menemukan wanita yang tepat, selain kau."

"Aku tahu, kau belum siap dengan hubungan yang baru. Namun aku bisa membuatmu lupa dengan bajingan yang meninggalkanmu. Biarkan aku melakukannya dengan caraku. Aku berjanji aku tak akan menyakitimu." Daniel masih fokus menyetir. Sedangkan aku, tidak bisa berkata sedikitpun. Aku tidak yakin dengan apa yang Daniel katakan.

Aku takkan pernah melupakan Justin. Laki-laki yang sebenarnya ditakdirkan untuku-namun tertunda. Haha aku bermimpi. Namun aku akan mencoba untuk membuka hatiku. Untuk Daniel.

"Daniel ...," kataku berbisik. Daniel meminggirkan mobilnya ke sisi jalan.

"Apa kau yakin akan memanggilku dengan nama lengkapku?" Daniel mulai menolehku dan kami bertatapan.

"Dan, aku akan mencoba untuk membuka hatiku. Aku tahu kau mengenalku seperti aku mengenalmu." Aku memegang tangannya, lalu Dan mulai mendekatkan mukanya padaku. Aku langsung memalingkan pandanganku ke jendela. Lalu Dan mulai menyetir kembali.

-

"Aku dekat lagi dengan Dan. Daniel Ryan." Aku menelepon Justin dan menceritakan apa yang terjadi hari ini. Semenjak putusnya hubungan kami, kami memutuskan untuk menjadi teman baik. Ada kesenangan tersendiri bagiku walau dia tidak menjadi milikku. Sebatas teman pun aku bersyukur.

"What the fuck? You ex? Caitlin. Please. You can date anyone, including Theo. But not that man." Justin terdengar sangat marah. Aku tahu dia sangat benci dengan Dan.

"Please Justin. Just let me do things i wanna do. Termasuk dekat lagi dengan Dan. Aku yakin dia sudah berubah." Aku berusaha meyakinkan Justin.

"I can't say anything more. Berhati-hatilah Caitlin. Aku tak mau kau tersakiti lagi. Cukup aku saja yang menyakitimu, jangan orang lain. Aku sayang padamu." Justin mematikan panggilan dan aku terduduk lemas.

Lagi-lagi perdebatan diantara kami terjadi. Perdebatan secara virtual. Aku tidak pernah menemuinya lagi setelah kejadian di Sacramento. Yang kami lakukan, sebagai teman, hanya mengobrol ria via telepon.

Kau tidak menyakitiku, Justin. Kau mengecewakanku.

------

(Finished) ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang