Acara keluarga itu akan diadakan malam ini, sepupu-sepupu Adaline akan datang dan mungkin, acara ini tidak akan terlalu membosankan.
"Ibu, kau bisa pergi duluan, aku akan datang bersama Jack" Adaline berkata dan Ibu mengangguk
"Apakah kau yakin Eleanor tidak keberatan jika ada aku disana?" tanya Adaline"Pertengkaran kalian mulai tidak masuk akal, mungkin malam ini kalian bisa berdamai" jawab Ibu dan dia berjalan keluar menuju mobil,
"Kabari aku jika kau dan Jack sudah berangkat!" Ibu berkata dan menyetir pergi dari rumahTidak lama setelah itu, suara bel terdengar, Adaline membukakan pintu dan melihat Jack sudah menunggu.
"Kau terlihat cantik, Addie" Jack berkata dan memeluk Adaline. Adaline merangkul Jack dan tersenyum.
"Kau juga terlihat tampan. Bisa kita pergi sekarang?" tanya Adaline dan Jack mengangguk
Adaline mengirim pesan singkat kepada Ibu bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke rumah Eleanor.
"Aku dengar kau mendapat pekerjaan magang yang cukup bagus" Jack memulai pembicaraan
"Ya, pekerjaan ini seperti latihan bekerja di lingkungan kantor" Adaline berkata
"Aku hanya mendapat kerja di sebuah bengkel sebagai montir, dan itu karena pemiliknya adalah pamanku" Jack bercerita dan Adaline tertawa kecil
"Bagaimana kabar Ben and Carol?" Adaline menanyakan orang tua dari Jack
"Mereka baik-baik saja. Mereka merencanakan liburan ke Peru dan tidak mengajakku" jawab Jack
"Itu pernah terjadi kepadaku, ibuku pergi ke Napa County sendirian" Adaline berkata
Setelah itu, dia memberi petunjuk kepada Jack tentang letak rumah Eleanor. Mereka pun sampai dalam hitungan menit.
"Kau gugup?" tanya Adaline
"Sedikit" jawab Jack
"Tenang saja, mereka akan menyukaimu" Adaline berkata dan Jack mengenggam tangan Adaline dan dia membiarkannya.
Adaline menekan tombol bel dan pintu dibukakan oleh Eleanor. Ekspresi Eleanor yang awalnya terlihat bahagia berubah menjadi masam.
Tanpa mengutarkan satu kata pun kepada Adaline, Eleanor membiarkan Adaline dan Jack masuk.
"Apa kabar, Jack?" tanya Eleanor dan Adaline memutar kedua bola matanya
"Mengabaikanku? Sungguh dewasa." pikir Adaline
"Baik-baik saja. Bagaimana dengan kau?" tanya Jack dengan ramah
"Sekarang? Tidak begitu baik." jawab Eleanor dan dia melirik Adaline sebelum pergi ke dapur
"Ceritanya panjang" Adaline berkata kepada Jack
Adaline dan Jack memasuki ruang tamu dan disambut oleh keluarga besar Adaline.
"Oh, siapakah ini?" tanya Mary, bibi Adaline
"Ini teman sekolahku, Jack" Adaline menjawab, Jack dan Mary berkenalan dan berbincang sebentar.
Adaline mengamati ruangan, mencoba untuk melihat apakah ada tanda-tanda kehadiran Clyde, tetapi sepertinya dia tidak ada di ruang tamu.
"Aku harus mulai untuk tidak meperdulikan Clyde" pikir Adaline
"Adaline, bisakah kau membantuku di dapur?" tanya Ibu
"Kau bisa ku tinggal?" tanya Adaline dan Jack tersenyum
"Tentu saja, aku bukan anak kecil, Addie" jawab Jack dan Adaline berjalan untuk mengikuti Ibu ke dapur.
"Bisakah kau antarkan minuman ini ke paman-pamanmu?" tanya Ibu dan memberi nampan berisi berbagai minuman
"Baiklah" Adaline menuruti dan mengambil nampan itu dari tangan Ibu
Adaline melihat bahwa paman-pamannya sedang berkumpul di teras belakang, Adaline menaruh nampan itu di dekat mereka.
"Adaline, kau terlihat semakin cantik tiap tahun" Paman Jim berkata dan Adaline tersenyum mendengar pujiannya
"Terima kasih" Adaline berkata dan mendongak untuk melihat Clyde berada di kumpulan tersebut. Dia sedang bersandar kepada sebuah pilar dan tangan kirinya berada di saku celananya
Clyde terlihat seperti ingin tersenyum namun menahannya. Adaline pun berjalan pergi dari teras dan menuju ruang tamu.
Adaline kembali untuk bersosialisasi bersama keluarganya dan Jack, mereka semua terlihat cukup terhibur dengan cerita-cerita Jack.
"Dan itulah bagaimana aku mendapatkan mobil Pamanku" Jack selesai bercerita tentang hal yang Adaline sudah mendengar berkali-kali, dia izin untuk mengambil limun yang berada di dapur.
Pesta ini berubah menjadi sedikit membosankan, Adaline tidak pernah begitu dekat dengan sepupu-sepupunya dan dia perempuan yang cukup pemalu jika tidak berjumpa dalam kurun waktu yang lama.
Adaline berdiam diri di dapur untuk menikmati minumannya dan menjauhi keramaian untuk sebentar saja, ketika,
"Apakah kau menikmati pestanya sejauh ini?" tanya Clyde dan Adaline memutar kedua bola matanya
"Aku awalnya sedang bersenang-senang hingga sekarang." jawab Adaline dan Clyde tertawa kecil
"Siapa lelaki yang kau bawa itu? Dia terlihat membosankan" tanya Clyde
"Bukan urusanmu" jawab Adaline
"Kenapa kau menjawab ketus begitu? Aku pikir kita berteman" Clyde berkata dan Adaline menggeleng
"Bukan. Tidak pernah." jawab Adaline dan dia berjalan keluar dari dapur
"Oh ya? Lalu mengapa kau bertingkah seperti aku memutuskanmu?" Clyde bergurau dan menghalangi jalan Adaline
"Lebih baik kalau kau tidak mencoba untuk berteman denganku." Adaline berkata dan Clyde mengangkat kedua bahunya
"Kau marah karena menyesal telah berhenti berhubungan denganku?" tanya Clyde, dan Adaline berhenti di tengah jalan;
"Berani sekali kau berbicara seperti itu." Adaline berkata dengan ketus sebelum hendak melanjutkan berjalan ke ruang tamu ketika Clyde menarik tangannya dan mendorong Adaline ke dinding dan menahannya.
"Atau karena kau tahu, tidak akan ada lelaki yang bisa memuaskanmu sepertiku?" tanya Clyde dan pipi Adaline merona, Adaline ingin mencium Clyde dengan kasar hanya untuk membuat dia terdiam, tetapi Adaline tahu dia tidak bisa melakukan itu.
"Jangan pernah mendekatiku lagi, Clyde." Adaline berkata dan mendorongnya.
Clyde tidak pernah posesif sebelumnya, bahkan jika Eleanor atau pacar-pacar sebelumnya digoda oleh lelaki lain, Clyde jarang cemburu karena dia tahu mereka akan menolak lelaki-lelaki tersebut demi Clyde. Tetapi, Adaline. Dia tidak ingin Adaline dimiliki oleh orang lain.
Author's Note:
Don't forget to vote! Makasih untuk yang masih punya buku ini di library nya, maaf ya 🖤🖤🖤 *siap siap dimarahin*

KAMU SEDANG MEMBACA
Older
RomanceAdaline memang selalu tertarik kepada laki-laki yang lebih tua, namun apa yang akan terjadi jika dia mulai mempunyai rasa untuk suami dari kakaknya?