gadis ini menarik tali tasnya, mengangguk mantap sambil ngelangkahin kaki ke arah parkiran.
jantungnya udah gak karuan sekarang. via nelen ludahnya sekilas, kemudian buang napasnya sekaligus, "renjun!"
pemuda bermata hitam legam itu menoleh sambil naikin tali tasnya sekilas, "kenapa, vi?"
via diem kemudian mendekat, ngebasahin bibirnya sekilas dengan pupil yang gerak ke kanan kiri gugup. "anu..."
renjun jadi terkekeh, "anu?"
"ah... maksud gue... itu..."
renjun ngebuang napas, miringin kepala liat via, "kenapa?"
via bergumam panjang, "gue mau ke cinema xxi!" ucapnya cepat, tak memberi spasi di setiap katanya.
renjun diem, coba nyerna apa kata gadis berambut ikal ujung di depannya. "oh," respon pemuda ini kemudian balik badan, ngelangkahin kaki buat ke motor beat merahnya.
via tertegun, menatap lamat-lamat punggung renjun yang menjauh di depannya. gadis ini merunduk kemudian berbalik. entah kenapa matanya jadi terasa panas sekarang.
"via."
langkah via berenti gitu aja, noleh pelan ke arah belakang, liat pemuda yang tadi mengobrol dengannya berdiri menghadap sempurna ke arahnya. "kok malah ke situ? lo mau naik apaan? angkot?"
"ha?"
"ayo naik si merah," ajak renjun santai. pemuda ini membungkuk, narik injakan kaki di belakangnya satu-persatu. "buruan, nanti kemaleman."
"ke... mana?" cicit via pelan.
renjun mendengus, "ya ke cinema xxi."
"o-oh,..."
"ayo sini," ucap pemuda itu sambil menepuk jok belakang motornya. "si merah kangen sama lo."
via jadi dengus denger itu. "apaan si? elo kali yang kangen gue," katanya percaya diri.
renjun terkekeh sambil pake helmnya, "emang ketara banget ya gue kangen?" ucapnya polos.
"ck, renjun ah!" kata via sudah malu. "ayo!" ucapnya jadi nepukin pundak renjun.
renjun nolehin kepala, liat via yang malingin mukanya, "dih mukanya merah."
"berisik!"
renjun kembali terkekeh, "iya, iya saya berisik. udah nih saya diem."
"jangan saya-sayaan!"
pemuda berhelm hitam itu mendecak, "kenapa emang?"
"kan guenya baper," cicit via pelan.
"ha?"
via mengerjap cepat, "eh enggak! anu... rumah spongebob nanas, kan ya? gue baru tau haha," cerocos via tak jelas.
- -
"via! buruan ah! renjunnya kasian nih nungguin!"
via membuang napas, menyimpan lipbalm aroma stroberi itu, lipbalm hadiah dari renjun tempo hari.
gadis ini keluar kamar, nurunin anak tangga menuju ruang tengah.
renjun yang duduk di ruang tengah dengan sang ibu langsung noleh ke arahnya.
aduh, ini gua berasa princess anjir, batin gadis itu sambil terus nurunin anak tangga.
"eum... ayo jun," ajak via.
renjun bangkit dari duduk, ngambil tas gemblok hitamnya terus salim, "renjun pamit, tante."
"iya, jun. haduhh maafnya vianya lama." ucap mama via. "kamu juga pulang dulu, mandi." katanya, mengingat fakta bahwa pemuda ini langsung mengantar via ke rumah setelah pulang sekolah.
"iya," senyum renjun sampe nunjukin lesung pipitnya yang kecil itu. "mari, tante," ucap renjun sambil ngangguk sekilas.
"lo mau nunggu di sini atau di kamar gue?"
via mengerjap, noleh cepat ke arah renjun yang jalan di depannya, "ha? apa?" ucap via linglung.
bruh, rumah renjun gedong banget. makanya itu cewek cengo sana sini liat prabotan renjun.
"ayo dah ke kamar aja," ucap renjun sambil narik tas slempang via buat gadis itu nahan diri.
"ih! apaan? ke kamar lo? ngapain?" tanyanya dengan pikiran udah melalangbuana entah kemana.
"ya elo tunggu di balkon, via. yakali ngikut gue mandi," kata renjun.
"eh... he he," ringis gadis itu kemudian ikut ngelangkah maju ke arah kamar renjun.
- -
pemuda berhoodie hitam dengan tulisan supreme di depannya itu nolehin kepala, kemudian natap gadis di sampingnya, "vi..."
via mengerjap, mengangkat wajah kemudian naikin alis, "hn?"
"langsung pesen tiket aja, ya?"
"oke," setuju via kemudian keduanya berjalan ke cinema xxi di lantai dua.
"elo duduk aja, biar gue yang pesenin," kata renjun sambil nunjuk sofa berjejer di sana. baru aja berbalik, pemuda ini jadi nolehin kepala lagi buat via yang baru aja dudukin diri jadi ngedongak. "lo ikut gue deh. biar gak keliatan jomblo," ucapnya cepat buat via melongo.
"...ha?... apaan?"
bukannya jawab, renjun malah jalan cepet ke arah antrian buat via diem-diem terkekeh geli, "dih renjun kok salting."
"renjun, ke gramed dulu nyok?"
renjun yang sedari tadi diem sambil mainin hapenya gabut langsung noleh, "ngapain?"
"eum... gue mau beli novel hello salma," kata via. "lagian, filmnya kan mulai jam 7. masih ada waktu limabelas menit."
renjun diem lama, natap via yang nyerocos di depannya buat gadis itu nyuatin bibir.
"ah renjun mah. kalo gak mau bilang dong," ucapnya kemudian bangkit, jalan ke arah gramedia yang emang ada di lantai yang sama dengan bioskop.
pemuda ini ikut bangkit, mempercepat langkahnya, nyamain langkah itu dengan gadis bertas slempang hitam itu, "dih ngambek."
"gak."
renjun terkekeh, malah narik tali tas via buat si empunya ketarik, "ayo ah takut keburu mulai," kata pemuda itu masih narik-narik tali tas via.
"renjun apaan sih! putus nanti!" pekik via sambil berusaha ngelepas tali tasnya dari tangan renjun.
renjun berenti, berbalik sekaligus ngebuat via jadi mundurin badannya kaget, "k-kenapa?!" tanyanya sambil ngadahin dagu.
"ya udah kalo jangan narik ini," ucapnya jadi ngelepas tali tas via. "saya tarik yang ini aja," katanya sambil menarik lengan via yang kejuntai bebas. "biar gak ilang."
via awto ambyar.
@ renjunot, 2018
hadeuhhhh lur... jadi mau friendzone'an aja atau gimana...

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Voice | renjun (au)
Fanfictioni like your voice. hehehehehe alay anjer ?2018, renjunot