抖阴社区

#15: Good Night

Mulai dari awal
                                        

Dia memalingkan wajahnya sedikit, cukup untuk melirikku dengan ekor matanya. "Sunshine, kau tahu ini tidak adil, kan?" keluhnya, meski aku bisa merasakan sudut bibirnya yang masih terangkat.

Aku tersenyum kecil, membiarkan jariku terus bergerak perlahan, memberikan tekanan lembut di atas kulitnya. "Kau pikir membiarkan istrimu bicara sendiri itu adil?" Aku mengangkat alisku, menatapnya dengan mata tajam di kegelapan.

"Bukankah dari tadi aku sudah menjawabmu?" Yoongi menjawab tanpa menoleh, masih sibuk dengan ponselnya.

Aku mengerucutkan bibir, merasa diabaikan begitu saja. "Ayo, pejamkan matamu, Sugar," bisikku pelan sambil mendekatkan diri padanya. Suaraku kubuat selembut mungkin, penuh godaan, dan saat aku meniup pelan daun telinganya, reaksi itu langsung terlihat. Tubuh Yoongi bergidik ringan, seolah terpancing oleh sentuhanku yang sederhana.

"Sebentar lagi, Sunshine," dia mengeluh, nada suaranya terdengar seperti anak kecil yang enggan berhenti bermain. "Jangan ganggu, yang lain juga belum tidur."

Tentu saja aku tidak menyerah. Aku tahu kelemahannya, dan aku berniat memanfaatkannya malam ini. Kumiringkan tubuhku, mendekatkan wajahku ke tengkuknya, dan kali ini, aku meniupnya lebih pelan, lebih lama.

Dia langsung bergerak, mengangkat bahu untuk menghindar. "Kau sangat mengganggu, Sunshine," katanya seraya berbalik, menatapku dengan sorot mata yang setengah terganggu tapi juga tak sepenuhnya serius. "Pergilah tidur."

Aku memiringkan kepala, menatapnya balik dengan pandangan penuh tantangan. "Lalu kau?" tanyaku, pura-pura kesal.

"Aku akan tidur nanti," jawabnya ringan sambil kembali menatap layar ponselnya, seolah aku bukan ancaman yang berarti.

Aku menarik napas panjang, berusaha meredam keinginanku untuk langsung merebut ponselnya. "Tapi kau harus bangun pagi-pagi sekali besok," ujarku, kali ini dengan nada sedikit lebih serius. "Dan kau yang paling susah bangun, Tuan Min." Tanganku menarik ujung piyamanya, berharap itu cukup untuk membuatnya sadar akan pentingnya tidur malam ini.

Yoongi menghela napas, terdengar lelah dengan usahaku membujuknya. "Tidurlah," katanya sambil mendecak pelan, jelas sudah mulai kehilangan kesabarannya. Lalu dia menambahkan, "Tidur atau..."

Aku mengangkat alis, mendekatkan wajahku ke wajahnya. "Atau apa?"

Dan saat itu, senyuman kecil muncul di bibirnya, senyuman khas yang menandakan sesuatu sedang direncanakannya. "Tidur, atau aku akan menyerangmu!" tantangnya.

Sebelum aku sempat merespons, Yoongi bergerak cepat. Dalam satu gerakan, dia membalikkan tubuhku dan mengurungku di antara kedua tangannya. Mataku melebar, terkejut dengan kecepatan dan keseriusannya. Namun sebelum aku sempat protes, wajahnya sudah begitu dekat denganku. Napasnya terasa hangat di kulitku, dan dalam hitungan detik, bibir kami sudah saling bersentuhan.

Ciumannya intens, lembut tapi penuh kendali. Napasnya menyatu dengan napasku, dan aku merasa terhisap dalam sensasi yang diciptakannya. Aku menarik napas panjang begitu dia akhirnya melepas ciumannya, tapi dia tidak berhenti di situ. Yoongi bergerak turun, jemarinya dengan cekatan mulai membuka kancing piyamaku, dan caranya melakukannya terlihat begitu tidak sabaran.

Aku langsung tersadar, menolak untuk kalah begitu saja. Dengan cepat aku membalik tubuhku, kali ini berada di atasnya. Aku tersenyum puas, merasa berhasil mengambil kendali. Namun Yoongi hanya menatapku dengan tawa kecil yang khas, tawa yang membuatku merasa seperti sedang bermain dalam permainannya.

"Sial," gumamku, menyadari bahwa aku telah masuk terlalu jauh ke dalam perangkap yang dia ciptakan. Yoongi selalu tahu bagaimana membuatku menyerah tanpa benar-benar kalah.

Min Yoongi's Family [Rewriting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang