Sorry for typo(s)
-----Soyeon sedang duduk di ruang tamu rumahnya, merenung.
Ada yang mengganjal di pikirannya, terus mengganggu. Sesuatu yang diketahuinya sejak dulu tapi di lupakannya.
Sesuatu tentang Jimin, dia merasa dia seharusnya mengetahui sesuatu tentang pemuda itu, tapi apa?
Apa itu Soyeon? Bukankah kau merasa sudah pernah mengenal pemuda itu sebelumnya? Sebelum pemuda itu bekerja di perusahaan ini? Bukankah pemuda itu terasa begitu familiar?
Dengan gelisah Soyeon berdiri, melangkah ke depan lemari putih yang terpajang rapi di ruang tamunya.
Sebenarnya dia punya firasat Jimin berhubungan dengan masa lalunya, masa lalu yang ingin dilupakannya, karena terlalu pedih untuk diingatnya.
Kenangan tentang almarhum suaminya, Jaewon.
Dengan gemetar Soyeon membuka laci lemari putih itu, lalu mengeluarkan sebuah kotak putih yang tidak pernah disentuhnya sejak dua tahun lalu.
Hati-hati dibukanya kotak itu dan dikeluarkannya isinya, sebuah map tebal berisi berkas-berkas.
Soyeon duduk, menarik napas panjang dan membuka map itu, isinya adalah kliping, potongan berita-berita tentang tragedi dua tahun lalu.
Tragedi kecelakaan beruntun di jalan tol yang menewaskan Jaewon suaminya.
Saat itu, dalam kesedihannya, Soyeon mengumpulkan semua berita yang memuat tentang tragedi itu, menjadikannya satu di dalam satu map besar, memasukkannya ke kotak, dan menyimpannya, menyimpannya bersama segenap kepedihan yang dia rasakan.
Sekarang dia membuka lagi kotak kepedihan itu, hatinya terasa nyeri, tangannya gemetar ketika membuka halaman demi halaman. Potongan artikel itu.
Sampai kemudian dia menemukan apa yang dia cari.
Gambar sosok itu persis sama, meski terlihat muda, rapuh dan remuk redam, itu Jimin yang sama, di gambar artikel itu, dia sedang menunduk mengenakan pakaian serba hitam di ruang tunggu sebuah rumah sakit,
SELURUH KELUARGA TEWAS MENJADI KORBAN TABRAKAN BERUNTUN.
Begitu judul artikel itu,
Disitu dijelaskan bagaimana Jimin kehilangan kedua orang tuanya dan ditinggalkan sebatang kara sendirian. Sedangkan tunangannya, seorang pengacara bernama Lee Taemin terbaring koma tak sadarkan diri.
Tunangan? Koma?
Soyeon membaca artikel itu dengan teliti, lalu mengamati background rumah sakit pada gambar artikel Jimin itu.
Dia tahu rumah sakit ini karena pernah praktek lapangan disana beberapa tahun lalu.
Dengan segera dia menelpon rumah sakit itu, menggunakan berbagai koneksi profesi dokternya untuk memperoleh info dari dokter- dokter yang dikenalnya, Soyeon mencari informasi sebanyak-banyaknya,
dan pada akhirnya menemukan kebenaran.
Kebenaran yang pasti akan menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Bahkan matanyapun berkaca-kaca karena terharu.
Tiba-tiba Soyeon teringat akan kata-kata Minho ketika mereka makan siang bersama tadi, mengenai rencana lelaki itu untuk memberi Jimin pelajaran. . . Malam ini. . .
Oh Tuhan!
Dengan segera, seolah tersadarkan, Soyeon segera meraih dompet dan kunci mobilnya,
Dia harus mencegah Minho melakukan apapun rencananya untuk memberi pelajaran pada Jimin!

KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story about Jimin
Fanfiction? COMPLETED ? [PRIVATE SOME CHAP] YOONMIN! Dalam hidupnya, Impian Jimin hanyalah ingin menjadi pemuda yang biasa-biasa saja. Dia ingin menikah dengan Taemin kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia, lalu seperti akhir kisah klise lainnya: b...