EQUIBY

"Prang!!"

Wanita itu mengangkat kepalanya dari tempat dia berbaring dan melirik penjaga yang melemparkan sepiring nasi dingin ke lantai. Dia tak bergerak untuk duduk.

"Bertingkah munafik? Kamu suka makan, tapi kamu tidak makan." Penjaga penjara itu mencapai kakinya, menarik dengan sangat kejam dan seolah-olah bahwa wanita itulah yang menghancurkan makannnya.

Penjaga itu telah mendengar bahwa wanita dengan nomor tahanan di dada kanannya 1901,itu telah mencoba pembunuhan kepada Nona Kasem dari keluarga Kasemsem yang secara khusus memerintahkan untuk menyiksanya dengan baik di penjara.

Disinilah, dalam ruangan yang tak pernah dia bayangkan bisa memasukinya. Ah sebenarnya dia diseret oleh orang, polisi. Sudah dua bulan ia mendekam di ruangan sempit berukuran 3×2 meter ini. Ia hanya termenung dan menyesal akan semua kejadian yang menimpanya. Besok ia tidak akan pernah melihat ruangan ini, bahakan dunia ini. Selamat tinggal dunia kejam.

Tahanan 1901 hanya duduk disudut; matanya manatap kosong pada makanan yang kotor di lantai.

Menjadi anak kandung tidak menjamin kasih sayang yang diberikan seorang Ayah, 1901 kandung dalam hal keuangan tapi pungut dalam hal kasih sayang.

"Selamat siang permirsa, berita hari ini datang dari pewaris Grup The-tje yang baru kemarin kembali ke negara ini, Mr Ethan tidak sendiri saat para awak media menemukannya di bandara soekarno-hatta ia bersama wanita cantik yang diduga adalah kekasih barunya. Kita semua tahu bahwa setelah 2 tahun perceraiannya baru kali ini ia dekat dengan wanita lagi, berita ini kita jeda sesaat setelah pariwara berikut...."

Tahanan 1901 dulu percaya diri, boros, keras kepala dan satu yang paling adalah gampang ditipu. Pria yang berada dalam berita dulu adalah pujaan hati yang menjadi suaminya, cinta bertepuk sebelah tangan yang dialami tahanan 1901 sampai berujung perceraian.

Tapi apa yang dikatakan televisi sebelumnya?

Ethan kembali? Setelah 10 tahun, dia tidak pernah muncul lagi

Apakah benar pendengarannya, tetapi jarak televisi dengan sel tahanan dia tidak terlalu jauh. Jadi benar apa yang ia dengar, bahwa Ethan kembali.

Berita pagi ini sangat membuat tahanan 1901 makin menyesal apalagi setelah tahu wanita yang bersama mantan suaminya adalah sahabatnya sendiri. Ia pernah sangat percaya pada wanita itu disaat alur perjodohan dengan suaminya berjalan, wanita itu yang selalu memprovokasi hati tahanan 1901 untuk menjadi beku terhadap sikap sang suami, wanita itu yang membuat wanita dalam sel ini dibenci oleh keluarganya dan keluarga suaminya.

Sampai tibalah saat ia mengusulkan untuk mencampakkan suaminya, dulu sekali tahan 1901 berpikir bahwa wanita itu meningginkan yang terbaik untuk wanita dalam sel, ternyata itu hanya siasat untuk merebut suaminya.

Kenapa dulu selalu mementingkan omongan orang?

Kenapa selalu berlebihan akan sesuatu yang tidak disuka?

Kenapa masih percaya diri pada dunia padahal sudah dicap monster kejelekan?

Kenapa saat insiden pembunuhan itu dia harus berada dalam situasi tersangka?.

Kenapa,kenapa,kenapa dan kenapa. Otak termenung tapi hati meramalkan kata 'kanapa'.

Aku bertekad jika aku dilahirkan kembali aku tidak akan menyiakan calon suamiku kelak, dan aku bertekad untuk tidak terlalu mempercayai seseorang meskipun aku dan dia bersaudara. Sekiranya itulah gumaman yang terlontar dibibirnya yang sudah tidak semanis dulu.

"....Kembali lagi bersama saya pembawa acara gosip Seulit. Kita akan melajutkan berita tentang pangeran kaum wanita di negeri ini, siapa lagi kalau bukan Mr The-tje, saya mendapatkan laporan dari rekan saya tentang kepulangan Mr The-tje yang kemarin tiba di bandara, tetapi yang mengejutkan adalah dia tidak sendirian, ketika para awak media menanyakan siapa wanita itu, rupanya Mr tyler menyangkalnya dengan dia hanya kenalanku saja. Ah, sepertinya kita semua tidak akan patah hati untuk kedua kalinya...."

Semua bayangan masalalu terputar kembali seolah-oleh meledek keadaannya sekarang, banyak kalimat coba saja, coba saja, dan coba saja.

Rasa sakit yang tajam tiba-tiba datang dari perutnya, menyebabkan dia jatuh dari lantaii ketika darah menaik dari dalam dadanya, menyebur keluar mulutnya.

Kilatan putus asa terlihat jelas di wanita yang terjatuh di lantai dingin itu.

Tampaknya orang-orang ini perlahan memberi racun pada makanannya dalam dua bulan terakhir.

Akhirnya, apakah hidupnya akan berakhir di sini?

Kenapa dunia kejam pada seorang wanita?

Kenapa tidak besok saja dia di vonis mati?

Apakah harus divonis mati padahal belum membunuh?

"Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan."

-Pangeran Diponegoro