抖阴社区

Chapter 27 : Omerald grint

6.4K 666 149
                                        

Don't cry, this last--
.
.
.

Ji won meneguk minumannya. Sedikit gugup untuk memulai apa yang akan ia ceritakan. Tapi Dr. Seokjin tetap menunggu, tidak terburu-buru.

"Sebenarnya.. " Ji won mulai menceritakan semuanya dari awal. Termasuk kecelakaan itu, yang sedikit membuka kembali lukanya. Tapi meski begitu, ia harus.

Air mata yang sudah ia tahan-tahan pun kembali tumpah, seiring ia bercerita sambil mengingat kembali. Mengingat betapa bodohnya ia. Juga mengingat bagaimana isi meja berantakan saat itu.

Air muka Taehyung yang amat bahagia melihatnya kala mabuk. Air muka Taehyung yang sangat marah dan frustasi sekaligus. Air muka Taehyung yang kembali dingin tapi sebenarnya kosong.

Semua ingatan-ingatan itu kembali muncul dalam pikirannya. Seperti menyayat-nyayat hatinya. Seperti menampar keras dirinya. Seperti hukuman atas apa yang ia lakukan.

Setelah selesai bercerita, Dr. Seokjin diam sejenak. Memberikan ruang untuk Ji won agar tangisannya mereda. Setelah dirasa Ji won sedikit lebih tenang, ia memulai.

"Saya tau, wajar kau merasa bersalah atas apa yang terjadi. Satu nyawa itu bukanlah permasalahan yang kecil. Tapi terus terusan menyalahkan diri juga tidak baik."

"Kalau memang kau yang bersalah atas semuanya, kenapa hanya dirimu yang bilang demikian? Apa Taehyung pernah berkata begitu? Atau orang tuanya? Tidak kan?"

"Lalu, apa kau pernah berfikir," Dr. Seokjin menjeda kalimatnya, membuat Ji won menatapnya. "Bagaimana perasaan suamimu itu?"

"Apa kau pernah berfikir, kalau mungkin saja Taehyung lebih menyalahkan dirinya. Kalau Mungkin saja Taehyung lebih hancur. Kalau mungkin saja Taehyung lebih tidak baik-baik saja daripada kau."

"Bukankah kau yang menyaksikan sendiri bagaimana sikapnya, bagaimana angkuhnya dia, bagaimana cara dia memperlakukan orang lain saat awal bertemu?"

"Ketika akhir-akhir ini ia mulai belajar. Belajar bagaimana caranya menahan emosi, mencairkan hati, belajar bagaimana caranya peduli terhadap orang lain."

"Lalu sekarang, saat kau yang menjadi penyebab ia belajar, tiba tiba meninggalkannya seperti ini. Apa kau pernah berfikir, kalau Taehyung akan lebih kacau daripada sebelumnya?"

Deg!

"L--lalu, sekarang aku harus bagaimana?" Ji won panik. Bukan begitu maksudnya, bukan untuk membuat Taehyung semakin kacau.

Dr. Seokjin tersenyum. "Sebaiknya kau temui dia sekarang. Minta maaflah, buat dia tenang. Dan lupakan masalah perceraian. Kalian saling mencintai, jadi tidak membutuhkannya."

[]

Setelah percakapan nya dengan Dr. Seokjin Ji won segera bergegas pergi menuju rumah Taehyung. Ia harus menyelesaikan semuanya. Membenarkan kesalahannya.

Setidaknya walau Taehyung tidak mau kembali lagi bersama Ji won. Ia tetap harus meminta maaf. Ia tidak mau Taehyung bertambah kacau. Ji won ingin Taehyung sembuh.

Sekarang Ji won sudah berada di depan pagar rumah. Tapi ia ragu untuk memencet bel. Ia jadi teringat saat kejadian tas marun nya yang tertinggal.

Belum sempat memencet bel. Pintu pagar sudah ada yang membukanya. Itu Ahjumma, "Nona? Syukurlah."

Ji won sedikit bingung "Ada apa ahjumma? Dimana tuan?"

"Aku ingin pergi mencarimu barusan. Karena keadaan tuan semakin parah. Tuan tidak mau keluar kamar sejak kedatanganmu waktu itu. Lalu tadi pagi ia keluar dengan kemeja tapi sepulangnya tuan terlihat semakin frustasi." ucap ahjumma menjelaskan.

Endless. 'K.T.H'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang