抖阴社区

Epilog [ 100°]

1.5K 44 1
                                        

Kehadiranmu membuat hidup kita menjadi sempurna.
-Azka Dirgantara & Anindita Adira Putri

Indah pada waktunya - Rizky Febian ft. Aisyah Aziz

Happy Reading!

Saat bangun tidur, tubuh Adira semakin lemas. Ia bergegas ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Sesekali Adira menangis karena kepalanya ikut pusing.

Mendengar kegaduhan di kamar mandi Azka langsung mencari istrinya. Bahkan keberadaan Adira di sampingnya tidak ada.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Azka sambil memijat tengkuk istrinya.

"Aku gatau, mas. Perut aku sakit sedari semalam." ucap Adira setelah membasuh mulutnya dengan air.

Adira semakin lemas, lalu Azka berinisiatif untuk menggendong istrinya ke kamar. Direbahkannya Adira di atas kasur.

Azka mengecup pelan kening Adira. Menyelimuti tubuh Adira dengan selimut tebalnya.

"Sayang, aku panggilin dokter, ya?" tawarnya.

Adira menggeleng. "Nanti juga sembuh, aku mau tidur lagi." ucap Adira.

"Yaudah, aku keluar dulu. Beliin kamu sarapan, kasihan perut kamu kalo nggak diisi." pamitnya pada Adira. Adira mengangguk. Azka tersenyum, lalu mencium kening Adira cukup lama. Kemudian meninggalkan kamar itu. Ia juga meminta mamanya untuk menjaga Adira sebelum ia pulang.

...

Belum genap lima menit Azka keluar, Adira merasa mual lagi. Mendengar kegaduhan di kamar anak dan menantunya itu, Ratna langsung ke kamar itu.

"Sayang kamu nggak papa?" tanya Ratna sambil membelai rambut anaknya.

Adira mengangguk.

Selang beberapa waktu, Azka pulang. Dan Adira muntah lagi. Ratna semakin khawatir dengan Adira.

"Azka, antar istri kamu ke dokter! Kasihan dia mual-mual terus dari tadi." teriak mama Adira, Ratna.

"Iya, Ma." jawab Azka sambil menggendong tubuh istrinya untuk keluar dari rumah. Setelah ia memasukkan istrinya ke dalam mobil, sang mama berteriak kembali.

"Oh iya. Kamu langsung ke dokter kandungan aja, Ka." pinta sang mama dengan senyum yang mengembang, lalu meninggalkan mereka dan masuk rumah. Timbul pertanyaan di benak Azka. Mau tak mau ia menuruti kata sang mama.

Setelah masuk ke dalam mobil, Adira menanyakan sesuatu yang diucapkan sang mama kepada suaminya.

"Mas, tadi mama bilang apa?" tanya Adira sambil memegangi perutnya yang mulai mual lagi.

Bukan menjawab, Azka malah tersenyum. Ia mengecup kening Adira lalu mengusap kepala Adira.

"Nggak kenapa-kenapa. Mama cuma bilang kamu harus cepet-cepet ke dokter takut kenapa-kenapa." ucap Azka dengan tenang.

Adira hanya mengangguk, mengiyakan ucapan Azka baru saja. Azka mulai menyetir membawa Adira ke dokter.

...

"Loh loh, mas kenapa kita kesini? Ini bukan dokter umum, mas!" teriak Adira ketakutan.

"Sayang, jangan takut! Ada aku, yang kamu butuhin bukan dokter umum, tapi kata mama dokter kandungan." ucap Azka menenangkan Adira. Mengusap kepalanya dan mengecup keningnya.

Rahwana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang