Aku diam sebentar, meletakkan ponsel ke atas meja dengan puas setelah meng-upload foto Jefri ke Instagram.
"Jam berapa?" Aku bertopang dagu. "Teh Ira mau ke rumah, loh, hari Minggu. Aku belum ketemu Fio sebulanan ini, kangen."
Jefri diam sebentar. Sepulang kerja, Jefri bilang ingin ketemu dan mengajakku makan.
"Aku standby, ya? Jam berapapun kamu siap, aku berangkat."
"Jam berapa dong?"
"Secukupnya kamu udah kangen-kangenan sama Fio, Sayang."
Aku yang diam kali ini.
"Gimana?"
Akhirnya aku mengangguk. "Iya, deh."
"Oke." Jefri tersenyum manis. Dia usap pipiku sebentar. "Nanti aku bicara sama Ayah sama Ibu, ya?"
"Aku aja, biar," tolakku.
Jefri hanya tersenyum. Dia lanjutkan menikmati makanannya. Aku tahu benar dia nggak bakal mau kusampaikan salam atau hal lain yang dia mau sampaikan sendiri ke orangtuaku. Kadang aku sebel sendiri.