the emergency staff

---
Malam itu Eun soo berdiri mematung di tepi jalan insa-dong.
Tepat di hadapan toko bunga purple.
Sekilas wajah kecewa menghias.
Tanpa senyum sedikitpun.

Tubuh nya menggigil menahan udara yang begitu dingin.
Bertemankan hujan salju yang mengaburkan jarak pandangnya hingga hanya beberapa meter.

Mantel tebal dan syal yang melingkar di lehernya pun di rasa tak mampu menyamarkankan rasa dingin yang menyeruak menyelimuti tubuhnya.

Tiba" ponsel nya berdering.

tangan kiri nya beralih tugas menenteng paper bag.
Yang sejak tadi di tenteng oleh tangan kanannya itu.

Kemudian
Tangan kanannya merogoh ponsel dari salah satu saku mantel nya.

"Hallo sayang."
suara laki" di ujung sana
Terdengar begitu hangat.namun sedikit tidak jelas karna suara bising di sekitar nya.

"Hallo appa,maaf merepotkan mu.aku sudah ada di depan gang."

"Apa,dia sudah menerima hadiah mu itu??"

"Tidak appa,aku urung memberikannya."

"Bersabarlah sayang."suara lain di ujung sana.

"Eomma ikut??"
Eun soo terdengar sangat terkejut mendengar suara eomma nya.

"Appa mu sedang mengemudi,lagi pula kami sudah dekat tunggulah."
suara terakhir eomma sebelum dia menutup teleponnya.

"Aaakkhhh!!!"
Eun soo menaruh satu tangannya di depan mata,menghalau Cahaya lampu mobil yang menyilaukan pandangannya ketika dia melihat ke arah kanan.

appa,eomma.
Batinnya seraya melihat mobil box pengangkut barang milik ayah nya yang mampu dia kenali bahkan dari jarak berpuluh-puluh meter jauh nya.

eun soo tersenyum melihat ke arah datang nya mobil itu.

Tiba2 dari dalam gang tepat di belakang eun soo berlari seekor anjing liar kearah mobil ayah nya itu.

seketika mobil itu terlihat membangting setir ke arah kiri jalan menghindari anjing yang melintas di hadapannya.

Sementara dari arah berlawanan datang sebuah mobil truk besar penganggkut barang melaju dengan kencang.

Brrrraaaaaaakkk!!!

tabrakan pun tak mampu terelakan.
Eun soo hanya terpaku melihat peristiwa naas di hadapannya itu.
---

---
The emergency staff
---

"APPA!!EOMMA!!!"

Suara teriakan eun soo memecahkan suasana pagi yang tenang di lantai dua rumah tinggal keluarga choi.

Seketika min ji yang tidur di samping nya terbangun mendengar suara teriakan eun soo.

keringat dingin keluar dari setiap pori" kulit eun soo membasahi hampir seluruh tubuh nya.nafas nya memburu dan terengah-engah.Seraut wajah penuh ketakutan tergambar dengan jelas.
Pandangannya kosong
Kedua tangannya memegang bagian leher,tenggorokannya tiba" terasa kering.