抖阴社区

Part 1

32 2 0
                                        


Perspektif dimulai dari jalan diatas perbatasan antara wilayah selatan dan timur. Sepi dan hanya dilalui oleh patroli. Tak berapa lama, lewatlah hembusan angin yang kencang. Membuat patroli bergidik dan segera pindah.

Patroli A: lewat lagi, seram juga ya, selalu ada titik tertentu, ada hembusan angin, seperti ada yang lewat.

Patroli B: iya benar. Tapi kita harusnya tidak takut. Karena memang rata-rata banyak manusia yang memiliki kekuatan khusus. Tapi sudahlah kita pindah, merinding juga.

Melewati hutan di kota Busda, lewatlah kembali angin tersebut. Dan hembusannya berhenti di depan pintu rumah di dalam hutan tersebut, muncul seseorang berdiri didepannya. Angin tersebut membuat pintunya bergetar.

Seorang pria dengan badan tegap berisi, sekitar 20an, pakaiannya yang sedikit ketat menutupi seluruh tubuhnya dari atas hingga ke bawah, berwarna merah maroon dan garis-garis vertikal berwarna putih.

???: hehehehe....

Seseorang dari dalam rumah tersebut berbicara.

???: siapa? (segera keluar dari pintu) oh, kau lagi Dapha. Ada perlu apa, membutuhkan beberapa barang kecil lagi?

Dapha: iya Sir Mul. (memberikan kertas berisikan list barang-barang)

Sir Mul: ok, Dharrc, ambil ini, carikan barang-barang ini ya nak.

Dharrc: baik Sir. (berteriak ke arah dalam rumah) Jeynn! Bantu aku ya

Jeynn: ayo.

Sementara barangnya dicari, terjadi sedikit percakapan.

Dapha: wah, sudah ada pekerja Sir?

Sir Mul: oh, hahaha, aku hanya meminta seseorang mencarikannya, dan dapatlah mereka berdua. Ngomong-ngomong bagaimana, apakah barang-barangku berguna? Dan cukup membantu alat-alatmu?

Dapha: sangat! Tapi suka ada beberapa yang bertahan hanya sebentar. Aku masih ingin mencoba terus. Hahaha

Sir Mul: tapi skill-mu saja sudah dari tubuhmu sendiri, kenapa harus pakai alat tambahan?

Dapha: aku hanya ingin menjadi secepat mungkin. Lagipula, lariku belum begitu bagus, masih suka lelah sendiri sekitar berapa lama Sir.

Jeynn: (keluar dari pintu depan) ini Sir, sudah semua.

Sir Mul: oh, terimakasih Jeynn. (menyerahkannya ke Dapha)

Dapha: terimakasih Sir, ini rin-nya. Aku kembali ya, sampai bertemu kembali!

Dapha langsung lari begitu saja, hembusan angin membuat Sir Mul dan Jeynn goyah keseimbangannya.

Sir Mul: hei! Anak itu, selalu saja....

Begitu dapha keluar dari hutan tersebut, dia ingin berjalan ke Busda. Mencari beberapa makanan untuk dibawa pulang.

Dapha: ah, beli apa ya. Sepertinya hari ini beli ini saja dan ini (membawa 3 jenis makanan dan 2 minuman besar) ok saatnya pulang. Hmm bawaan banyak. Aku harus sedikit pelan.

Dapha kembali lari dan meninggalkan kota Busda begitu saja. Melewati perbatasan kembali lagi. Dan pulang ke kotanya di wilayah selatan, Lamtra. Kota indah gemerlap dengan lampu-lampu antik yang bergantung ditiap rumah-rumah. Dapha melalui kota dengan berlari membuat beberapa warga kaget dan berteriak, "Dapha!", "Pelan-pelan Daph!", "jangan lari sesukamu Daph!", dan sebagainya. Dan selalu dibalas Dapha dengan maaf.

Sampai di sudut timur kota, Dapha berjalan seperti biasa, membuka pintu dan masuk ke dalam.

Daph: ini kawan, sembari beli alat-alat, aku sudah mencari makan juga. Mari kita makan dulu! Hahaha

Story Chapter Heroes: DaphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang