Jio tersenyum kearah Tasya saat gadis itu memenuhi janjinya untu bertemu.
Apa mereka saling kenal? Tentu saja mereka saling kenal."Udah siap nih jadi istri Iqbaal?" Jio terkekeh pelan.
"Itu jangan ditanya. Udah pasti gue siap jadi pendamping hidup untuk selamanya, gue makin nggak sabar hari itu akan tiba." Balas Tasya tersenyu senang.
"Gue turut senang. Tapi disisi lain gue juga ikut sedih" Jio berucap lagi.
Tasya menautkan alis saat ucapan itu ia dengar. Apa maksudnya?
"Maksud lo? Kenapa disisi lain lo ikut sedih?" Tasya penasaran diakhiri menyilangkan kedua tangannya.
"Bukan apa-apa. Ini udah hari ke lima sebelum hari H, apa semuanya sudah disiapin dengan mantap?" Jio mengalihkan pembicaraan.
"Yeah, semuanya udah di bicarain. Mulai dari tema pernikahan, pakaian, cincin, terus catering pokoknya banyak udah di bicarain dan sudah sepakat. Besok gue sama Iqbaal bakal ke toko cincin rekomendasi dari nyokap gue, habis itu sekalian fitting baju." Jelas Tasya dengan suara mantapnya.
"Baguslah." Jio ikut senang.
***
(Namakamu) menatap dirinya di air kolam berenang yang memantulkan dirinya disana. Ia tidak sendiri tentu saja ada Iqbaal disana, akhir-akhir ini Iqbaal memilih untuk terus bersama (Namakamu).Ia terus menunggu pacarnya itu pulang dari kampus dan segera berjalan-jalan sebentar. Walaupun itu juga menguras tenaga (Namakamu) tapi tidak gadis cantik ini sepertinya tidak terlalu pusing.
"Hari ulangtahun kamu udah dekat, mau hadiah apa?" Iqbaal bersuara menoleh kearah (Namakamu).
"Masa hadiah ditanya?" (Namakamu) menautkan alis.
"Yeah daripada aku kehabisan waktu buat mikir mending langsung aku tanya ke kamu." Jawab Iqbaal dengan santainya.
"Hadiah aku udah ada kamu, jadi nggak perlu beli hadiah." (Namakamu) tersenyum diakhiri menyandarkan kepalanya didada bidang Iqbaal.
Iqbaal tersenyum. Ia dengan lembut membelai rambut (Namakamu) sesekali mengecupnya gemas. ia jadi teringat akan ketakutannya yang sudah hampir mendekat, Iqbaal menganggap dirinya laki-laki yang bodoh karena tidak bisa memperjuangkan apa yang seharusnya dia perjuangkan. Bukan berdiam diri lalu membiarkan lubuk hatinya sakit karena ketakutannnya telah datang.
"kamu besok sibuk nggak?" (Namakamu) menengadah pada Iqbaal.
"enggak ada, mau kemana?" jawab Iqbaal.
"temenin aku yah mau beli buku novel. tapi habis pulang dari kampus deh, mau yah?" (Namakamu) menatap Iqbaal dengan penuh harap.
Tanpa kata pun Iqbaal sudah menjawabnya dengan anggukan pelan serta senyumannya untuk (Namakamu). Karena begitu senang (Namakamu) langsung mengubah posisinya dan beralih memeluk Iqbaal.
Pelukan itu berakhir, Iqbaal segera bangkit berdiri dan diikuti (Namakamu) juga.
"aku ke kamar ganti dulu, tunggu disini yah?" Pinta Iqbaal menatap (Namakamu).
(Namakamu) segera menganggukkan kepalanya lalu membiarkan Iqbaal pergi ke kamar ganti. Mungkin pacanya itu ingin berenang, (Namakamu) tidak lagi duduk ia hanya berdiri ditepi kolam sambil melihat air yang begitu bening sehingga ia bisa melihat dirinya sendiri disana.
Tidak lama kemudian Iqbaal kembali dari kamar ganti, (Namakamu) belum mengetahui keberadaan Iqbaal yang sudah hampir dekat.
Sepintas Iqbaal tersenyum jahil, ia tiba-tiba mengagetkan (Namakamu) yang pada akhirnya membuat gadis itu langsung kaget dan hampir terjatuh dikolam.Tapi Iqbaal dengan cepat menarik tangan (Namakamu) sehingga gadis itu langsung berada di pelukan Iqbaal sekarang.
"Ish! Kamu bikin kaget aja ! Aku nggak bisa di kagetin tahu!" Kesal (Namakamu) menatap Iqbaal.
"Hahaha" Tawa Iqbaal tanpa melepaskan tangannya yang melingkar dipinggang ramping (Namakamu).
"Nggak lucu tahu!" (Namakamu) dengan kesalnya, ia langsung melepas tangan Iqbaal yang melingkar dipinggangnya ini.
Tapi dengan cepat Iqbaal langsung kembali melakukan hal yang sama yaitu melingkarkan kedua tangannya dipinggang (Namakamu).
"Maaf yah, aku nggak sengaja. Abisnya kamu ngapain berdiri di tepi kolam kayak gini kalau ada yang dorong kamu gimana? Kamu kan nggak tahu berenang." Iqbaal dengan nada lembutnya.
"Aku nggak ngelamun cuma lihat pantulan diri aku diair. Udah ah aku kesel sama kamu lepasin nggak?" Balas (Namakamu).
Iqbaal memanyunkan bibirnya saat mendengar itu. Tapi ia kembali tersenyum jahil kemudian membawa (Namakamu) jatuh kedalam kolam.
(Namakamu) langsung panik walaupun Iqbaal sudah memeluk erat tubuhnya saat sudah didalam air."Iqbaal!!!" Teriak kesal (Namakamu).
"Iya sayang ada apa? Aku nggak bakal biarin kamu tenggelam kok." Jawab Iqabal sedikit manja.
"Ish!! Cepet bawa aku keatas! Aku nggak bisa berenang kamu pasti bakal jahi lagi !" (Namakamu) dengan suara paniknya.
"Shutt!" Balas Iqbaal menatap (Namakamu). "Aku ada disini kok, nggak mungkin aku lepasin kamu dan kamu nggak bakal tenggelam oke? Lagian aku suka kayak gini." Lanjut Iqbaal tersenyum.
Andai Iqbaal tahu saja bahwa (Namakamu) sudah sangat gugup sekarang. Pasalnya (Namakamu) seperti anak kecil yang digendong oleh ayahnya sendiri, tapi (Namakamu) tidak bisa menyangkal bahwa ia juga suka dengan posisi seperti ini. Seakan tempat ini sudah menjadi private untuk mereka.
(Namakamu) sudah tidak meronta lagi ia hanya menatap Iqbaal, tampan. Disaat rambut pacarnya ini basah seperti ini membuat (Namakamu) semakin suka dan tidak mau beralih.
"Kenapa lihat aku kayak gitu hm?" Iqbaal menyadari.
"Kamu ganteng." Ucap (Namakamu) terang-terangan.
Mendengar itu Iqbaal tertawa kecil sambil menatap (Namakamu).
"Aku tahu." Iqbaal dengan percaya dirinya.
"Cih!" (Namakamu).
Suasana pun hening. (Namakamu) melihat Iqbaal yang mulai mendekati wajahnya kearahnya. Ia tahu apa yang diinginkan Iqbaal lagi.
Tanpa menunggu pun (Namakamu) mendekatkan wajahnya untuk memperpendek jarak mereka. Dan mereka kembali melakukan hal itu lagi, (Namakamu) mengalungkan kedua tangannya dileher Iqbaal dan terus melakukan aktivitasnya dengan Iqbaal.
Ciuman itu berlangsung selama satu menit saja dan terkesan sangat romantis.
"Did you like it?" Tanya Iqbaal.
"I always like it, because of you." Jawab (Namakamu) tersenyum.
***
Bersambung.Bagian kali ini pendek gaes. Karena gue nggak tahu lagi mau ngelanjutinnya kayak gimana😅
Jadi yah dikasih yang romantis2 dulu kali yak.
Jangan lupa vote sama komen dungks😩💕
Thank'you!

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [COMPLETED]
RomanceKisah seorang remaja bernama (Namakamu) Lidya yang jatuh cinta pada salah seorang murid sekelasnya bernama Iqbaal. Namun ada sedikit perasaan kecewa setelah mengetahui sikap Iqbaal yang sebenarnya. Bagaimana kisahnya? Ikuti ceritanya disini.