抖阴社区

13. Ada yang berbeda

101 9 3
                                        

Ternyata beribu luka mampu tertutupi, hanya dengan satu kebahagiaan darimu

Liona Steffany Benecia:)

~
~

Kelvin mengantarkan Liona ke kelasnya. Sepanjang perjalanan, hanya tawa yang selalu didapatkan Liona. Entah karna Kelvin yang pandai membuat candaan, atau usaha Kelvin yang benar-benar ingin melihat Liona tertawa kembali.

Liona sadar, adanya Kelvin di sisinya membawa pengaruh baik untuknya. Buktinya Liona dapat melupakan masalahnya untuk sementara. Kelvinlah yang bisa melakukan itu. Tidak ada lagi.

Depan kelas Liona.

Kelvin mengusap lembut pucuk kepala Liona. "Belajar yang bener, jangan galau terus. ".

Liona menyinggungkan senyumannya lalu menangguk mantap." Iyaaa..Gausah khawatir. Nihh liat gue udah senyum daritadi. "Ucap Liona menunjuk wajahnya yang tersenyum memperlihatkan sederet giginya.

"Nah kalo senyumkan cantiknya jadi makin plus. "Kelvin mencubit pipi Liona gemas.

"Aduu...duhhh, pipi gue sakit. "Liona mencoba melepaskan cubitan dari Kelvin.

"Yaudah masuk sana."

"Asyiaapp."

"Istirahat gue jemput. "

"Tap-."

"Gak ada penolakan. "Tegas Kelvin.

"Yaudah. "

"Gue duluan. "Kelvin bergegas pergi menuju kelasnya. Belum beberapa langkah, Kelvin berbalik dan melambaikan tangannya kearah Liona. "Masuk sayang, jangan liatin aku terus. Baper nih jadinya." Papar Kelvin terkekeh.

"Sayang-sayang, pala lo botakk!! "Liona tertawa kecil.

"Ganteng gini di bilang botak. "Ucap Kelvin dengan mimik wajah yang minta di tampol.

"UDAH SANA!! BAWELL.."

Ceklek.

"Liona kamu sedang apa? "

Liona menoleh kearah pintu yang terbuka. Memperlihatkan sosok guru berbadan besar, Bu Murni namanya.

Guru yang mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Untung saja dia tidak segalak Pak Bambang. Jadi Liona tidak takut walaupun dia sudah terlambat masuk pelajarannya sekarang.

"Ehh ibu, saya abis liatin temen saya. Maaf terlambat masuk, soalnya saya abis beres di hukum bu. "Ungkap Liona dengan jujur.

Bu Mirna keluar kelas, melihat siapa teman yang diliat Liona. Namun nihil, dia Bu Mirna tidak menemukan siapa-siapa.

"Gak ada siapa-siapa kok." Ucap Bu Mirna masih celingak-celinguk.

"Emang gak ada bu, dia udah pergi. "

Bu Mirna buru-buru masuk kelas kembali. Pasalnya, Bu Mirna sangat takut pada hantu. Dia mengira kalo temannya Liona itu makhluk halus.

"Innalillahi, saya turut berduka yah. Udah ah masuk. Saya takut lama-lama diluar. "Bu Mirna bergidig ngeri.

"Lah kok gitu bu?"

"Udah ayok masuk, jangan ngomongin temen kamu terus. Nanti dia gak tenang dialamnya. "Bu Mirna menarik Liona ke dalam kelas."Yasudah Liona, kamu boleh duduk dan kerjakan tugas hal-203. "

Liona menangguk. "Makasih bu. "
Liona mendekati tempat duduknya. Liona menatap Nissa yang menatap Liona sejak tadi. Liona memilih memutuskan kontak mata terlebih dahulu. Rasa kecewanya pada Nissa masih belum bisa terobati dengan mudah.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang