Pagi yang sangat cerah. Aku melakukan hal yang biasanya ku lakukan, yaitu nge - lap meja dan beres - beres ruangan.
Hari ini adalah hari - 3 aku bekerja di Hazelnut Cafe. Meskipun kerjaku dikit, tapi kafe ini selalu ramai. Bahkan bisa dibilang dari pagi sampai malam, senin sampai minggu, selalu saja ramai.
Sebelum di buka, para gadis seperti membicarakan sesuatu. Sepertinya di depan sudah banyak pelanggan yang menunggu di depan.
"Kazuto-san, kemarilah." Panggil Arise.
"Arise-senpai? Ada apa?" tanyaku.
"Bisakah kau membukakan kafe ini?"
"Eh?"
Ya sudahlah, aku langsung buka saja. Ketika aku membuka papan ber - tulisan "Open" dan membukakan pintunya, tiba - tiba saja...
"Ichiro-kun!" teriak salah satu pelanggan.
Tak lama kemudian pelanggan lainnya mengikutinya. Mereka menyorakkan namaku dengan keras. Entah apa yang sudah kulakukan tapi ya sudahlah. Ikuti alur ceritanya aja.
"Mohon berbaris dengan rapih ya." kataku.
Sepertinya menjadi pelayan kafe itu agak melelahkan, harus serba cepat. Tapi meskipun begitu, entah kenapa rasanya menyenangkan sekali. Aku pun mulai ketagihan dengan kerja ini.
Saat malam, khususnya saat kafe sudah di tutup.
"Kazuto-san." panggil Arise.
"Ada apa, Arise-senpai?" tanyaku.
"Emm... Apa kau tau tempat yang menjual cokelat?"
"Cokelat?"
"Ya! Aku ingin memberikannya kepada teman ku yang ingin ke kota ini."
"Begitu ya.."
"Hai! Senpai!" sambung aku.
"Ara - ara, tidak usah formal begitu."
"Mulai sekarang, panggil aku onee-san, ok?"sambungnya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi."
Aku pun langsung lari keluar dengan cepat.
"Hmpt, Ichiro-kun kurang peka." kata Arise dengan agak sebal.
Aku mencari - cari toko yang menjual cokelat. Beberapa saat kemudian karena capek, jadi istirahat dulu.
"Oh iya, kalau di ingat - ingat lagi, bukannya seharusnya dia yang mengetahui letak toko nya?" ucapku dalam hati.
Tiba - tiba saja ada nenek menghampiriku.
"Mau nyari apa anak muda?" tanya nenek itu.
"Eh... Nyari toko yang menjual cokelat." jawabku.
"Oh, buat hari Valentine ya? Romantis juga kamu ini."
"Eh?"
"Pergilah ke arah sana, lalu belok ke kanan."
"Baiklah, terima kasih nenek!"
Setelah pergi dan membeli lalu kembali lagi ke kafe. Di sana sepertinya mereka semua sedang menunggu.
"Oi, lama banget."
"Maaf, tadi istirahat dulu."
"Eh! Jadi kalian menyuruh Ichiro-kun pergi sendirian!? Nanti kalau tersesat bagaimana?" Teriak Tenshi.
"Oi, santai dong, aku gak tersesat kok." jawabku.
"Nanti kalau tersesat bagaimana!? Kan aku nanti..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Shi-Ri no majutsu-shi to kafe ni sunde imasu ka?
Short StoryGenre: Comedy, Romance, Harem, Magic. Seorang pemuda bernama Kazuto Ichiro yang tinggal di Kenzo, ia pindah ke Rein City dikarenakan pekerjaannya. Ia menjadi pelayan di kafe yang isinya cuma cewek doang. Satu per satu mereka jatuh cinta kepada Ichir...