抖阴社区

14 - A date

923 161 19
                                        

.

Aku menyesap milkshake-ku sambil memperhatikan anak kecil yang sedang berlarian mondar mandir di kafe milik Somi. Lucu sekali.

"Somi mana ya?" gumamku sambil mengaduk milkshake malas.

Hari ini aku ambil cuti sehari dari kantor sesuai permintaan Wooseok. Dia nggak mau aku kecapean dan jatuh sakit lagi. Emang suka berlebihan.

"Hai" sapa somi sambil mencubit pipiku gemas.

"Tumben nih workaholic mau ambil cuti. Padahal tiap jamnya dollar buat bu dirut" ujarnya sambil duduk dikursi hadapanku.

Aku mendengus, "Tadi malem aku pingsan, biasa karena anemiaku" jawabku.

"Tumben ngambil cuti? biasanya juga lanjut aja"

Aku berdecak, "Wooseok yang nyuruh"

Mata somi membulat tampak terkejut bukan main, "Aku nggak salah denger nih? seorang Rila ngikutin omongan orang yang menyangkut masalah kerjaan?"

"Apaan sih, som. Biasa aja kali"

"Tumben udah seminggu ini nggak mampir, sibuk?" tanya somi.

"Iya sibuk. Sibuk menghindar dari Jinhyuk yang terus-terusan minta balikan"

Somi tersenyum, "Langkah yang kamu pilih udah bener kok"

"But I want him so bad" cicitku sambil menunduk dengan tangan yang masih sibuk mengaduk milkshake.

Somi menggenggam tanganku erat, menatapku sambil menggeleng tegas.

"Jangan disesali!"

Aku menghela nafas pelan sambil mengangguk, "Iya sih. Lagipula aku harus jaga perasaan Wooseok"

Somi yang sedang menegak lemon tea hampir tersedak mendengar ucapanku.

"Nggak salah nih? jadian nih jadinya?"

Aku mengangguk, "Masa pdkt, sesuai saran kamu"

"Udah kaya anak sma aja" celetuk somi.

"Akhirnya perjuangan Wooseok nggak sia-sia ya? Dia kan suka sama kamu dari jaman sma"

Aku terkekeh lalu mengangguk.

"Ego-mu kalah sama ketulusannya" celetuk somi.

Aku hanya tersenyum simpul.

"Itu yang diomongin nongol, janjian?" tanya somi sambil menunjuk belakangku dengan dagunya.

Aku berbalik menatap arah pandang somi dan benar saja, ada Wooseok lagi jalan ke arah kami.

"Nggak, tapi tadi dia nanya aku lagi dimana" jawabku yang dijawab anggukan dari somi.

"Halo Wooseok" Sapa somi sambil menarik Wooseok untuk duduk di tempat yang Ia duduki tadi.

Malah dia yang paling antusias dengan hubungan kami.

"Sukses ya pdkt-nya" seru somi sambil menepuk leganku dan Wooseok bergantian.

"Thanks, som" ujar Wooseok.

"Oke" jawab somi lalu berjalan masuk ke ruangannya.

Wooseok hanya terkekeh melihat semangatnya somi.

"Somi masih ajaib sama kaya dulu, kan?" tanyaku sebelum menegak milkshake.

"Iya" jawabnya.

"Kamu nggak kerja?"

Wooseok mengangguk, "Kerja, tapi lagi keluar buat nge-cek proyek kerja sama kita"

"Lancar, kan?"

"Lancar, tenang aja" jawab Wooseok sambil mengelus suraiku lembut.

"Udah mendingan? Udah nggak pusing? Udah diminum obatnya?" tanya Wooseok.

Aku tertawa pelan "Satu-satu nanyanya, Seok"

"Aku udah baik-baik aja, udah diminum juga obatnya" jawabku.

Dia mengangguk, "Sejak kapan ngikutin omonganku minum susu daripada kopi?" tanya Wooseok yang sedang memperhatikanku meminum milkshake dengan senyum yang masih setia di wajahnya.

"Aku nerima semua saran orang yang menurutku baik"

"Masih nggak nyangka kamu kasih kesempatan buat aku" ujarnya sambil menggenggam tanganku erat.

"Ini kencan pertama kita, kan?" tanyanya.

Aku tersenyum menatapnya sambil membalas genggaman tangannya.

"Iya, anggap saja begitu" jawabku.

Wooseok berdiri dan menautkan jarinya pada milikku. "Ayo!"

"Mau ngapain?" tanyaku ikut berdiri.

"Kencan" jawabnya sambil menggandengku keluar kafe dan masuk ke mobilnya. Ia bahkan membukakan pintu mobil untukku.

"Terus kerjaan kamu?"

"Aku free hari ini" jawabnya sambil menghidupkan dan menjalankan mobilnya.

Aku mengangguk, "Ini mau kemana?"

"Lihat aja nanti"

☃️☃️☃️

Aku kira Wooseok akan mengajakku movie date, jalan ke taman bermain sekelas dufan atau bermain air di pantai.

Di luar dugaan, dia malah mengajakku ke kebun teh milik pamannya.

"Aku tau kamu pasti sumpek banget sama kerjaan kamu. Jadi aku bawa kamu kesini, indah, bukan?"

Aku mengangguk.

"Coba pejamin mata dan rasakan udara di sekitar sini" tutur Wooseok.

Aku mengangguk, ikut merasakan hembusan angin yang menerpa wajahku. "Aku menyukai tempat ini"

"Dan aku menyukai kamu"

Aku tersenyum sambil menatap wajahnya teduh, "Iya, aku tau"

Wooseok lalu menarikku ke dalam pelukannya.

Hari itu kami benar-benar menghabiskan waktu bersama hingga sore tiba. Catat, sebagai pasangan bukan teman ataupun kolega bisnis.

▪▪▪

☀️☀️☀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☀️☀️☀️

Wrong, JinhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang