抖阴社区

Kimi would do anything everything to protect the beloved Sultan

1.2K 171 120
                                        

Suara dentingan kasar hasil friksi peraduan kedua pedang besar dari sebuah pertarungan sengit sungguh tak terelakkan.

Di sebuah hutan terlarang luar perbatasan negeri Al-Jabiri, Mingyu tetap memaksakan diri, menahan diri dari segala rasa nyeri, di bagian selatan tubuh yang terasa ngeri, untuk tetap melawan Hyunbin yang telah berhasil memancingnya keluar dari dalam negeri.

Tidak seperti Jaehyun yang memanfaatkan saat saat lengah Mingyu dengan menutup aliran chi, tidak seperti Scoups yang memanfaatkannya dengan menebas bagian dada hingga perut Mingyu,

BUGH!!!

"Hkh!"

Hyunbin memanfaatkan saat saat lengah lawan bertarungnya ini dengan menendang kuat bagian perutnya. Hingga Mingyu terpental jauh beberapa meter dan jatuh tersungkur ke tanah kering yang segera mengotori pakaian tidurnya.

Mingyu segera bangkit dan terduduk dengan kepayahan menyertai. Dengan lengan menopang, dengan telapak tangan sebagai tumpuan. Ia dan Hyunbin bisa melihat darah merah semu hitam mengalir deras dari bagian selangkangan Mingyu. Hyunbin tidak tahu apa yang terjadi, dan hanya diam menunggu di sana berdiri.

Begitu juga dengan Mingyu yang pada akhirnya berusaha dengan susah payah kembali bangkit untuk berdiri. Dengan napas berderu, berburu berlomba lomba keluar dari saluran ekspirasi di sistem respirasinya. Meraih pedangnya yang jatuh tergeletak acak dan kembali maju untuk menyerang Hyunbin.

"SHAHRIYAR KEPARAT!"

Untuk kesekian kalinya Hyunbin berhasil menangkis serangan itu bahkan hanya menggunakan pedangnya ia telah berhasil melempar jauh pedang milik Mingyu. Kini ujung pedang milik Hyunbin sudah menempel di pangkal tenggorokan Mingyu hingga wajah Mingyu sedikit mendongak. Napasnya sedikit tertahan seiring ketajaman pedang Hyunbin yang pada permukaan kulit kasar lehernya bisa ia rasakan. Lelehan peluhnya menetes mengalur di sepanjang ketajaman sisi mata pedang yang dengan baik terasah.

"Sebegitu inginnyakah kau bernapas di dunia ini lebih panjang?" Ujar Hyunbin ketika menunjukkan smirk.

"Sebenarnya aku ingin mati karena tugasku untuk memberikan putra mahkota untuk sultan telah berakhir. Tapi ternyata aku masih memiliki alasan lain untuk tetap hidup di dunia ini."

"Benarkah? Kurasa aku perlu tahu apa itu?"

"Melindungi sultan dan pangeran tentu saja." Dengan gerakan sigap Mingyu segera mencengkeram pedang itu dan menyingkirkannya dari lehernya. Dengan tatapan setajam rubah padang pasir, menatap dingin sang lawan yang sedikit dibuat terkesiap akan aksi tiba tiba-nya. "Dan tetap berada di sisinya selamanya, karena aku akan melindungi mereka yang sangat kucintai." Di kalimat terakhirnya itu Mingyu sudah sepenuhnya merebut pedang itu dan melemparnya entah ke mana. Mungkin ke semak belukar? Atau ke balik pohon pohon berakar besar?

Hyunbin hendak meninju wajah Mingyu ketika tiba tiba saja seseorang menendang tubuhnya dari samping hingga dari Mingyu ia menjauh. Tidak sampai terjatuh, tapi cukup berhasil membuatnya mengaduh. Hingga kedalaman samudera dalam suaranya bergemuruh. Menunjukkan sisi yang begitu tangguh.

Ya, pasukan Al-Jabiri telah tiba.

Jaehyun hanya mengirim lima, dan ia rasa itu adalah jumlah yang cukup untuk mencari dan membawa sang selir kembali padanya.

"Lucas, cepat bawa yang mulia pergi!" Ujar salah satu pengawal pada seorang pengawal lainnya.

"Aku mengerti."

Mengetahui bagaimana kondisi Mingyu, Lucas segera mengangkat tubuh tuannya itu, menggendongnya ala pengantin dan berlari meninggalkan tempat kejadian perkara. Meninggalkan sisa keempat prajurit kerajaan yang melawan sang assassin kiriman negeri seberang.

"Kalian tidak berkendara?" Mingyu yang mendongak memperhatikan wajah Lucas itu bertanya. Ada ketegasan yang jelas pada rahang kokoh di balik balutan janggut pria itu. Mingyu bisa menilainya dari sisi profil sudut pandang posisinya kini.

"Tidak, yang mulia. Itu akan sangat beresiko."

"Kau tampan juga ya?"

Lucas tersenyum kecil. "Hamba tidak bermaksud kurang ajar, tapi sepertinya pertarungan anda dengan assassin itu telah mengakibatkan hantaman kuat pada kepala anda, paduka."

"Bersikaplah kurang ajar padaku, itu jauh lebih baik ketimbang mereka semua yang tunduk padaku dan menganggapku lemah. Kau percaya kan bahwa aku juga adalah seorang prajurit kerajaan terkuat?"

"Tapi darah di area selangkangan anda saat ini berkata lain, yang mulia."

Mingyu hanya berdecih.

"Pegangan yang kuat, yang mulia!"

Mingyu mengalungkan lengannya ke leher Lucas dengan erat.

Bahkan hingga keduanya memasuki perbatasan Al-Jabiri, hingga Lucas merasa semuanya telah aman terkendali, hingga ia berhenti berpacu dan berlari dan memilih untuk berjalan kaki, Mingyu masih setia melingkarkan sepasang lengannya di leher si lelaki.

"Bouazizi pasti sangat mengkhawatirkanku. Aku harus meminta maaf padanya begitu aku tiba."

"Mungkin tidak secepat itu, paduka."

"Kenapa tidak?"

"Bouazizi sedang dipersiapkan fisiknya untuk pernikahannya."

"Apa maksudmu?" Tanya Mingyu tidak paham.

"Bukankah seharusnya yang mulia adalah orang pertama yang sultan beritahu bahwa beliau akan menikahi Bouazizi?"

"Bukankah pekan yang akan datang sultan akan menikah dengan Roseanne?"

"Dengan penyanyi kerajaan itu, kemudian dengan Bouazizi seminggu setelahnya."

Lucas sedikit meringis ketika Mingyu tidak bermaksud untuk mencengkeram ceruk lehernya. Mingyu hanya merasa geram dan hanya itu semua pelampiasan yang bisa ia salurkan.

Aku di sini rela mati untuk melindungimu. Dan inikah balasanmu padaku yang telah melakukan banyak pengorbanan untukmu selama ini sultan sialan?!

.

.

.

.

Buat klen yg maren nanya apa judul ff yg Eunwoo ditusuk Jaehyun itu sorry eak aku lupa judulnya, ehe. Dan buat siapapun yg tau boleh bantu jawab.

Tapi kalo udah baca itu ff, kalian bakal tetep di sini nemenin aku haluin JaeGyu kan? :')

Dan oke, sungguh di antara Mingyu ama Lucas ini gada apa apa. Dia cuma iklan lewat buat pemanis doang kok

[Sudah Terbit] Sultan & Assassin ? JaeGyu [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang