抖阴社区

01

14.1K 1.1K 23
                                        


Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!


Melbourne 07.00

"Kenapa aku bisa telat." ucap gadis berumur empat belas tahun sambil menuruti anak tangga.

"Apa kita berangkat sekarang nona muda." tanya sang supir.

"Tentu saja tapi kita ke rumah sakit dulu."

"Tapi nona hampir telat ke sekolah."

"Tidak ada penolakan."

Supir itu pun menuruti keinginan anak majikan nya itu dan langsung menuju rumah sakit. Setibanya di rumah sakit gadis cantik itu pun langsung berlari menuju ruangan yang selama enam tahun ini selalu ia kunjungi.

"Hai, maaf unnie datang terlambat dan unnie tidak bisa bicara banyak karena unnie harus berangkat ke sekolah."

Ceklekkk

Gadis itu menoleh ke arah sumber suara dan ternyata dokter yang memasuki ruangan itu.

Dokter itu pun mulai memeriksa gadis berusia sepuluh tahun yang terbaring di ranjang itu.

"Apa ada perkembangan?"

"Tidak ada perkembangan apa pun Rose."

Yaa dokter itu bicara pada anda dari seseorang yang sangat berpengaruh di benua ini.

Setelah itu dokter keluar dan meninggalkan Rose dengan gadis yang berbaring di ranjang itu.

"Unnie tahu kamu pasti bangun dan unnie akan menunggu itu Lisa."

Ucap Rose sambil mengecup kening adiknya itu, lalu keluar dari ruangan itu dan menuju sekolah nya.

Setelah selesai dengan urusan sekolah nya Rose langsung menuju rumah sakit, ini sudah dilakukan Rose semenjak Lisa koma enam tahun lalu.

"Apa nona mau dibelikan sesuatu."

"Tidak usah lebih baik kau pulang saja aku ingin disini dulu."

Sang supir pun mengaguk dan pergi meninggalkan Rose. Setibanya di depan ruang Lisa, Rose sempat berhenti sesaat dan mengucapkan beberapa doa agar ketika ia memasuki ruangan adiknya itu, ia bisa melihat bahwa adiknya itu sudah sadar dari tidur panjangnya.

Tapi adik yang sangat ia sayangi belum kunjung sadar dari tidur panjangnya itu. Perlahan Rose mendekati ranjang sang Lisa sambil menggenggam tangan adiknya itu.

"Ini sudah terlalu lama kamu tidur Lisa, enam tahun bukan waktu yang sebentar. Apakah mimpi mu lebih indah sehingga kau tidak mau lagi membuka mata mu yang indah itu."

"Anda saja waktu itu unnie mendengarkan dan menuruti keinginan mu mungkin kau tidak akan berada disini hiks...."

Tangisan Rose pun pecah kala waktu itu dia tidak mendengarkan dan menuruti keinginan adiknya itu.

"Unnie, Lisa ingin ice cleam."

"Kau bisa membeli nya sendiri kan dan jangan ganggu aku dulu!"

"Tapi paman penjual ice cleam itu di seblang jalan sana dan banyak mobil yang lewat, Lisa takut pelgi sendili."

"BISAKAH KAN DIAM! JIKA KAU INGIN ICE CREAM KAU BISA PERGI SENDIRI."

"Hiks.... apa unnie tidak ingin menemani Lisa hiks.... Lisa takut hiks.... Lisa pelgi dulu hiks.... Lisa tidak akan mengganggu unnie lagi hiks...."

Gadis cantik itu pergi untuk membeli ice cream di sebrang jalan dan ia juga sibuk menghapus air matanya sampai gadis itu tidak sadar didepan nya berada sebuah mobil yang melaju sangat kencang, gadis kecil itu pun berteriak saat mobil itu menghantam tubuh mungil nya.

"UNNIEEEEEEEEEE."

Brukkkk

Sementara gadis yang dipanggil unnie oleh gadis kecil itu pun tidak mempedulikan teriakan adiknya itu. Hingga datang seorang pemuda memegang pundak nya.

"Apa gadis kecil yang bersama mu tadi adik mu?"

"Iya dia adik ku, apa dia mengganggu mu."

"Dia tidak mengganggu ku, lihatlah di kerumunan sana, adik mu kecelakaan."

Gadis itu pun langsung berlari ke arah kerumunan yang ditunjukan pemuda tadi dan benar saja adiknya sudah tergeletak lemah dengan darah yang terus keluar dari tubuhnya terutama pada bagian kepalanya.

"L...Lisa bangun b...buka mata mu unnie disini." ucap garis itu sambil memegang kepada adiknya itu agar berhenti mengeluarkan darah.

Gadis kecil itu memang sangat menuturi setiap ucapan yang keluar dari mulut unnie nya.

"U....unnie Lisa mau i....ice cleam."

"Iya nanti kita akan beli, kamu tahan ya kita akan kerumah sakit."

"Hiks.... kepala Lisa sakit hiks.... Lisa tidak kuat lagi hiks...."

Setelah mengucapkan kata-kata itu gada kecil itu pun kembali menutup kedua matanya.

Rose tertidur di samping ranjang Lisa dan tangan Rose pun masih setia menggenggam tangan adiknya itu hingga ia terbangun dari tidurnya saat merasakan ada yang menggenggam tangannya.

"L....Lisa kau sudah sadar." ucap Rose saat perlahan Lisa kembali membuka kedua matanya.

Ingin rasanya Lisa menjawab pertanyaan gadis yang berada dihadapan sekarang tapi seakan akan ada yang menahan nya untuk bicara.

Tidak perlu jawaban dari Lisa, Rose pun langsung membawa tubuh adiknya itu ke dalam pelukan nya.

"S....sakit." ucap Lisa dengan susah payah.

Rose pun melepas pelukan nya dengan Lisa dan ia pun menekan tombol yang berada disamping ranjang Lisa yang langsung terhubung ke ruangan dokter.

Tidak perlu waktu lama dokter pun masuk dan langsung memeriksa keadaan Lisa.

"Selamat datang kembali ke dunia ini Lalisa Park." ucap dokter itu.

Lisa pun hanya tersenyum kecil saat mendengar ucapan dokter itu.

"Keadaan Lisa baik-baik saja kan tadi dia mengeluh merasa kan sakit."

"Tidak perlu sekhawatir itu Rose, wajar kalau Lisa merasakan sakit disekujur tubuhnya terutama di bagian kepalanya karena Lisa baru sadar dari komanya. Mungkin ada beberapa anggota tubuhnya yang tidaklah dapat digerakkan dan itu bisa sembuh asal Lisa menjalani kemoterapi."

"Baiklah aku tinggal dulu dan jaga adik mu dengan baik jangan sampai kehilangan nya lagi."

Maaf ya baru bisa up nya sekarang dan maaf lagi kalau di chapter ini terlalu pendek.Jangan lupa vote dan coment.

Author batu up 'SACRIFICE' jangan lupa mampir yaa biar author makin semangat nulis cerita ini.






The Best Unnie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang