抖阴社区

7

3.9K 563 103
                                        

[MANTAN]


Sebuah mobil Marcedes berwarna hitam telah terparkir di depan rumah minimalis yang kemarin sempat ia kunjungi menggunakan pajero kesayangannya.

Tapi kali ini, rumah wanita yang ia kunjungi cukup istimewa, maka dari itu ia menggunakan mobil istimewa juga.

Mobil hadiah ulang tahun dari sang Papa yang berhasil menarik perhatian dan menghiasi basement keluarganya yang besar itu memang menggoda minat Sean sepenuhnya.

Tak lama ia baru saja tiba, pagar telah terbuka dan menampilkan sosok wanita dengan kaos abu abu tua juga skinny jeans hitamnya yang cukup pas mencetak bagian belakang tubuhnya yang ramping tapi berisi itu.

Sean tersenyum juga membuka kaca mobilnya.

"Hai.." Sapa Sean

Wanita itu tersenyum padanya sambil menyelipkan rambutnya ke telinga yang telah terpasang anting sampai ke cuping, yang memberikan kesan cantik juga badas ke wajahnya.

Sean ingin berubah menjadi lelaki baik yang tidak lagi menilai wanita dari penampilannya, tapi penampilan Jennie kali ini sungguh membuat semua dalam dirinya berdebar.

Pinggangnya yang kecil sungguh terlihat karena kaos yang di gunakannya di masukan kedalam skinny jeans. Mencetak bentuk tubuhnya, juga kaosnya yang pas di tubuhnya, hingga Sean bisa melihat bentuk dada nya yang begitu bulat dan sintal.

Sean memang bodoh.

"Hai juga. Hehe.."

"Iya.. Sini masuk.."

Jennie mengangguk dan kemudian berjalan ke pintu samping mobilnya, membukanya dengan meletakan tasnya di dashboard dan saat sudah selesai menutup pintu, Jennie menatap Sean.

"Udah sarapan?" Tanya Sean dan Jennie mengangguk. Mengambil tali rambut dan mengikat rambut ombre berwarna burgundy hitamnya.

Menampilkan leher jenjang yang di hiasi kalung dengan liontin namanya sendiri.

Sean hampir gila melihat leher putih itu begitu menggelitik perutnya membuat mata Sean sungguh tidak ingin lepas darinya.

"Udah kok. Kakak sendiri gimana?" Tanya Jennie lagi tapi Sean hanya menatapnya sambil tersenyum bodoh

Gila lo Sean. Kalo di cupangin lehernya pake gigi lo mantep banget itu, ucap semua setan deep web jiwanya meronta ronta

"Kak?"

"Ahh.. Ya? Udah kok.. Hehe.."

Sean merutuki dirinya dan kemudian dia mengusap wajahnya. Mulai menyalakan mesin mobil dan menarik rem tangan, sebelum mobil itu berjalan di antara jalanan perumahan yang cukup ramai dengan aktivitas macam macam.

"Kelasnya dimulai jam berapa?" Tanya Sean yang sudah mulai menetralisir suasana hati dan otak kotornya.

"Kayaknya sih sekitar jam 9 gitu kak."

"Kalo jam sembilan, terus 2 jam nya kamu mau apa? Ini masih jam tujuh pagi loh.."

"Aku mau ke perpustakaan dulu. Mau cari buku referensi buat permulaan masuk tekling. Sambil sekalian mau liat liat perpus nya juga."

Sean tersenyum mendengar tuturan Jennie yang terakhir.

"Ternyata hobi baca kamu belum ilang juga ya.." Ucap Sean pelan membuat Jennie menoleh dan tersenyum

"Aku gak akan ilangin hobi aku yang itu. Dia penting buat aku." Ucap Jennie seakan bermakna lain dalam pengucapan dia penting buat aku.

Dan Sean baper dooongg

??????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang