抖阴社区

05. Test Pack

2.4K 312 44
                                        


Satu bulan hampir berlalu, setelah kejadian malam purnama waktu itu, sang purna akan kembali lagi malam ini. Sedari tadi, Cintya tidak bisa duduk tenang, kegelisahan menyelimuti perasaannya. Professionalitas yang susah payah kembali ia bangun setelah pergulatan malam itu, kini mulai terkikis lagi karena permasalahan baru yang muncul.

"Sudah lebih dari lima hari. Aduh apa jangan-jangan..."

Cintya menggantung kalimatnya, ia mulai resah dan mulai mengigiti bolpoin yang baru saja ia gunakan untuk merevisi beberapa agenda Octavio satu minggu kedepan.

"Aduh bagaimana ini?" Gumam Cintya merasa was-was, bahkan konsentrasinya ikut buyar saat perasaannya makin tak karuhan dan pikirannya membayangkan hal yang tidak-tidak.

Tok tok tok

"Ya, silahkan masuk." Ucap Cintya tersadar dari lamunannya.

"Sibuk sekali ya?" Tanya seseorang yang baru saja mengetuk pintu ruangannya dan mulai masuk membawa beberapa berkas.

"Eh, Mas Edo! Oh nggak kok, aku baru saja menyelesaikan tugasku. Ada apa ya?" Tanya Cintya menyambut tamunya dengan ramah.

"Aku boleh mampir sebentar kan? Sebenarnya ingin ketemu Pak Bos sih, ngasih berkas yang tadi pagi di minta." Jelas Edo sambil mengakat beberapa berkas yang ia bawa.

"Kenapa nggak langsung masuk saja Mas? Atau mau nitip ke aku aja?"

Edo tersenyum lalu menggeleng. "Boleh duduk atau ngak nih?" Tanyanya kemudian.

"Oh, iya iya silahkan!" Balas Cintya mempersilahkan. "Kenapa nggak langsung masuk aja sih?" Tanyannya mengulang.

"Sepertinya Pak direktur sedang menerima tamu." Jelas Edo membuat Cintya mengernyit bingung.

"Tamu?" Tanya Cintya memastikan.

Edo mengangguk. "Tadi kebetulan papasan sama si bos dan tamunya." Jelasnya tanpa disuruh.

Cintya mengangguk-angguk sambil melihat catatannya, mencari jadwal Octavio dan mencari jawaban dari siapa tamu si bos yang di maksud Edo.

"Tapi tidak ada jadwal bertemu dengan tamu kok sampai nanti sore."

Edo mengangkat kedua bahunya, tanda ia tak paham, Edo bukan sekeretaris, dan dia hanya ketua tim bidang pemasaran. "Tamu spesial mungkin. Kalau tamunya seperti itu apakah harus membuat jadwal juga?"

Cintya menantap Edo bingung. "Tamu spesial?" Tanyanya penasaran.

Edo mengangguk. "Mungkin pacarnya Pak Bos." Jawab Edo enteng.

"Pacar?" Gumam Cintya yang merasa janggal, setahu Cintya atasannya itu tidak memiliki kekasih, dan jika Cintya lihat serta amati, Octavio juga tidak memperlihatkan ketertarikan untuk melakukan kencan buta yang beberapa kali ia jadwalkan.

"Ceweknya cantik, spek bidadari yang turun dari kayangan kalau kamu belum tahu!"

Cintya tersenyum. "Jangan berlebihan deh Mas, kamu selalu melebih-lebihkan deh!" Protes Cintya yang tahu betul sifat salah satu rekan kerjannya itu.

"Aku serius, wajahnya cantik, kulitnya bersih, benar-benar sekelas artis Korea. Kalau di lihat-lihat, sepertinya aku sering melihatnya, tapi dimana ya??" Jelas Edo menggebu, mencoba mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri.

Cintya sekilas tersenyum kemudian menunduk. Kegelisahannya kembali muncul dan tanpa sadar ia mengusap perut datarnya.

"Cintya? Cintya?" Tak ada sahutan dari Cintya.

"Cintya!" Seru Edo memanggil untuk yang kesekian kalinya.

"Eh, iya, apa?" Cintya yang kaget hanya tersenyum canggung.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang