抖阴社区

BMG ? 14

2.7K 138 4
                                        

Jangan lupa vote komennya yaa(。’▽’。)♡

***

Selepasnya datang dari sekolah, Sheira langsung membaringkan tubuhnya di kasur untuk melepas penat. Ahh kejadian tadi siang membuatnya pusing tujuh keliling karena dihujani berbagai pertanyaan oleh teman-teman sekelasnya.

Jelas, perlakuan Delvin pada Sheira yang tiba-tiba menariknya ke pelukan, banyak yang merekam. Makanya, dalam hitungan detik saja bisa langsung tersebar luas di sosmed dan di grup setiap angkatan.

Setelah ini, mungkin ia akan jadi bahan hujatan di SMA Kartika. Bodo amat sih kalau kata Sheira mah, yang penting gak ngerugiin orang lain. Tapi ngerugiin diri sendiri LOL. Kesal juga ada sih sama Delvin.

Ceklek..

Pintu kamar Sheira terbuka begitu saja, tanpa diketuk terlebih dahulu. Sheira kira mamanya, tetapi yang masuk ke kamarnya ternyata Arla.

"Kalau mau masuk tuh ketuk dulu pintunya. Ngagetin aja deh. Mau ngapain sih, La?"

"Iya maap kak Shei," ujar Arla seraya mengerucutkan bibirnya bete, tidak biasanya Sheira bersikap seperti itu pada adiknya, "Lala pinjem hp kak Shei dong," lanjut Arla dengan raut wajah memelas.

"Buat?"

"Lala mau nelfon papa."

"Pake hp mama aja bisa kan?"

"Nah itu masalahnya kak. Hp mama belum dikasih makan, alias gak ada pulsa sama kuota. Ya udah deh Lala pinjem punya kak Shei aja, pasti banyak kuotanya, kan kakak punya pacal," tutur Arla panjang kali lebar. Dia memang kecil-kecil juga mulutnya mah bawel.

"So, apa hubungannya kuota sama pacar?" tanya Sheira mencoba mengecek sejauh mana sih tingkat kesotoyan Arla.

Arla terlihat sedang berpikir dengan menatap langit-langit kamar Sheira dan mengetuk-ngetuk bibirnya pelan, "Kalau kakak punya pacal kan bisa dibeliin kuota tiap hali sama pacal kak Shei. Kalau Lala udah gede juga Lala pengen punya pacal bial bisa dibeliin kuota tiap hali buat nonton kuda poni."

Mendengar penuturan Arla, Sheira tertawa. Lucu sekali rupanya adiknya ini. Sampai-sampai sudah memikirkan pacaran di umurnya yang masih 5 tahun itu. Dasar anak zaman now. Sheira sampai menggelengkan kepalanya.

"Ya udah, nih. Awas jangan buka yang macem-macem!" Sheira pun memberikan ponselnya pada Arla.

"Siap, bos." Arla hormat terlebih dulu pada Sheira, sebelum akhirnya pergi dari kamar bernuansa abu-abu itu dengan sebuah ponsel di tangannya.

***

Selesai mandi, Sheira keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya yang basah dengan anduk. Dia sontak terkejut melihat Nafa yang sedang duduk anteng di kasur empuknya dengan laptop yang sudah stay di hadapannya.

"Sejak kapan lo di sini, Naf?"

"Sejak gue dilamar Sehun hahaha."

Memang tidak pernah serius sih kalau bertanya pada Nafa. Pasti jawabannya tak jauh dari seputar duni per-Korea an yang jelas-jelas tidak Sheira mengerti.

"Serius deh."

"Iya, serius kok. Abis dilamar Sehun, gue langsung ke rumah lo buat ngasih kabar bahagia ini huwaaa." teriakan heboh Nafa memenuhi kamarnya Sheira. Membuat Sheira harus menutupi kedua telinganya menggunakan tangan. Habisnya berisik sekali suara Nafa.

Be My Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang