抖阴社区

18. Perfect Day

316 36 1
                                        

"Hari itu, sang malam menggenggam erat sang fajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari itu, sang malam menggenggam erat sang fajar. Tuhan seakan membuat hari itu terlihat sempurna untuk mereka."


------------------------------------

Sekali lagi, Jia menatap pantulan dirinya dicermin. Ia kembali merapihkan kunciran rambutnya dan membenarkan riasan diwajahnya. Ia menghela nafas panjang dan kembali menatap pantulan wajahnya dicermin.

Pertama kalinya dalam hidup. Ia memakai dress selutut hadiah dari kakaknya. Berkali-kali Theo menginginkan adiknya itu memakai dress agar terlihat anggun walaupun sekali. Tapi Jia tetap kukuh memakai celana Jeans dan hoodie miliknya. Ia tipe gadis yang tidak mempermasalahkan fashionnya dan lebih memilih mengenakan apa yang membuatnya nyaman.

Hanya untuk hari ini ia melakukan hal yang ia tidak suka dan melakukan apapun yang belum ia lakukan sebelumnya. Bahkan ia berdebat dengan dirinya sendiri, apa yang ia lakukan ini benar atau salah. Ia menanyakan hal ini kepada hatinya.

Tapi tidak masalah. Untuk pertama kalinya Arka mengajaknya berkencan, ia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Ia bahkan harus memakai heels tinggi. Ia yakin kakinya akan lecet setelah ini. Tapi lagi-lagi Jia tidak peduli.

Jia keluar kamar dengan mengendap-endap. Ia menutup pintu kamarnya hati-hati dan turun tangga dengan langkah yang hampir tidak bersuara. Jia berhasil ke depan pintu tanpa bersuara apapun. Ia pikir tidak akan ada yang tahu ia pergi seperti ini namun dugaannya salah.

"Kamu mau kemana kayak gitu?" Theo bersuara sambil menghampiri adiknya dengan sebuah gelas ditangannya. Rupanya ia sudah melihat Jia dari dapur dan mengikuti Jia.

"A-aku m-mau pergi sebentar," jawabnya gugup.

"Sama Arka?" kali ini Theo bertanya dengan cepat. Jia terdiam.

"Ji ayo berangkat," seseorang datang tiba-tiba dengan baju rapih. Tampak berbeda seperti biasanya. Arka terlihat gugup saat melihat Theo juga disana.

Thro menatap Jia dan Arka bergantian kemudian ia bersuara, "Dasar bocah. Kalau mau dating bilang-bilang jangan sembunyi gitu."

Jia menunduk, "Maaf. Aku gak mau kakak ketawa liat aku."

Ekspresi Theo yang awalnya datar berubah seketika. Lelaki itu tertawa dengan keras bahkan membuat Jia dan Arka terkejut dan saling tatap. Mereka menunggu Pria berusia 20 tahun itu menyelesaikan tawanya yang cukup lama bahkan lelaki itu nyaris menangis.

Tangan besar Theo mengelus rambut adiknya, "Gak nyangka adik kecil kakak yang dulu suka ngompol sekarang udah besar. Kakak tadi kaget loh liat kamu pakai baju pemberian kakak. Kakak kira sampai kakak tua nanti kamu gak akan pakai baju ini. Kamu cantik."

Katakan kalau Jia berlebihan, tapi saat mendengar apa yang kakaknya itu katakan ia sangat tersentuh sampai ingin menangis. Jia sebisa mungkin menahan tangisannya yang tetap tersenyum. Ia tidak akan membiarkan riasan wajah yang susah payah ia dapat selama 2 jam itu luntur hanya karena itu.

COLDEST | NA JAEMIN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang