"Selamat makan hyung. " Mark berdiri dan bersiap untuk pergi, namun tangannya terlebih dahulu dicekal oleh Renjun.
"Mau kemana? Makananmu belum habis, kau mau sakit lagi? " Mark hanya diam, enggan untuk menjawab pertanyaan Renjun.
"Duduk hyung! " Akhrinya Mark menurut dan kembali duduk.
"Kenapa diam saja? Makan lagi hyung. "
"Berisik! "
"Kau tak ingin aku berisik kan? Cepat makan makananmu dan aku akan diam. "
Mark kembali melahap makanan yang ada didepannya.
Tak lama Renjun dan juga Mark telah selesai menikmati makan siangnya.
"Aku senang bisa makan siang bersama hyung untuk pertama kali setelah beberapa tahun yang lalu. "
Renjun berdiri. "Baiklah, aku akan menyusul teman-temanku hyung, nanti sepulang sekolah tunggu aku ya, ada yang harus aku bicarakan. "
Mark mendongakkan kepalanya menatap Renjun. "Sudah aku bilang, berhenti menggangguku! "
"Seperti nya aku tidak akan bisa melakukan hal itu. " Ucap Renjun sembari tersenyum pada Mark dan kemudian pergi meninggalkan Mark.
****
Renjun, Jeno, Haechan dan Jaemin berjalan di koridor, jam sekolah telah tiba, seperti yang Renjun katakan tadi, dia akan berbicara dengan Mark, namun nyatanya pria itu keluar terlebih dahulu.
"Mark hyung kemana ya? "
"Mungkin sudah pulang terlebih dahulu? " Sahut Jaemin.
"Pasti dia belum terlalu jauh, kan? "
"Iya juga si. "
Renjun melihat Mark yang sedang berada di koridor lantai atas. "Kalian pulanglah terlebih dahulu, aku ada urusan bersama Mark hyung. "
"Apa kau benar tak apa jika kami pulang terlebih dahulu? " Tanya Jeno
"Tentu saja. Aku akan baik-baik saja. "
"Baiklah, jika ada apa-apa hubungi kami ya. " Ucap Jeno kemudian berjalan mendahului Renjun, sedangkan Renjun berbalik dan menaiki tangga menuju keberadaan Mark.
Dengan tergesa Renjun berlari menuju Mark.
"Mark hyung. " Panggil Renjun dengan napas yang masih memhuru.
Mark tak mendengarkan panggilan dari Renjun dan tetap melanjutkan langkahnya.
"Mark hah hyung. " Panggil Renjun, namun tetap tak ada respon dari Mark.
"Hyung berhenti, aku lelah. "
"Berhenti mengikuti ku! "
Koridor cukup sepi, hanya ada Renjun dan Mark disini, karena ini adalah waktu pulang sekolah, semua murid pasti sudah kembali kerumahnya.
"Hyung, bukankah tadi aku sudah mengatakan padamu untuk menungguku, tapi mengapa kau meninggalkan ku? "
Mark menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Renjun. Mark mendekat kearah Renjun. "Sudah berapa kali kukatakan padamu untuk berhenti mengikuti dan menggangguku ? "
"Hyung, aku tidak mengganggumu, aku hanya berusaha untuk memperbaiki hubungan kami. "
Mark berdecih dan menyunggingkan senyum miring nya. "Memperbaiki katamu? Untuk apa? Setelah yang kau lakukan padaku dan juga eomma? "
"Hyung, berhenti mengatakan itu. Aku tidak tau apa-apa tentang hal ini. "
"KAU DAN JUGA SI TUA ITU MENINGGALKAN KU DENGAN EOMMA, BODOH! "
"Iya, aku tau akan hal itu, aku hanya tak tau mengapa kau sangat membenci aku dan juga appa, hyung. "
"Pergilah, sebelum aku berbuat kasar padamu. "
"Tidak akan, aku ingin semua ini berakhir hyung, aku ingin memperbaiki semuanya. "
"PERCUMA SAJA RENJUN! "
"Mengapa? Hyung, dengarkan penjelasanku dulu. "
"Aku tidak butuh penjelasan busuk itu! "
"Hyung, baiklah, aku minta maaf, karena pernah meninggalkan dirimu dan juga eomma, aku minta maaf sekali lagi. "
"Maafmu tidak akan mengembalikan eomma. "
"Itu takdir Tuhan, hyung. Kau tidak bisa menyalahkan siapapun atas hal ini. Hyung, ayolah. Jangan egois, jangan menilai apapun hanya dari sudut pandangmu saja hyung. Kau salah paham. "
"AKU TIDAK EGOIS, KAU YANG EGOIS! "
"Jika kau tidak egois, lalu mengapa sampai saat ini kau masih membenciku? Bahkan untuk melihat ku saja kau tak sudi, kenapa hyung? "
Emosi Mark yang sejak tadi ia tahan kini telah meluap, dia mendekat kearah Renjun dan menarik kerah baju Renjun, menariknya dan menyudutkan nya ke dinding koridor.
"Kau tanya mengapa aku membenci mu kan? Kau ingin tau alasannya kan? "
"Iya hyung.
Mark tak mampu lagi menahan air matanya, kini air matanya telah mengalir bercampur dengan amarahnya, dia semakin kuat mencengkram kerah baju Renjun sehingga membuat Renjun kesulitan bernapas. "INI SEMUA KARENA KAU MENINGGALKAN KU, KEMUDIAN KARENA WAJAHMU SANGAT MIRIP DENGAN EOMMA, SEHINGGA AKU TIDAK AKAN BISA MELUPAKAN EOMMA DAN BAGAIMANA WAJAH EOMMA SAAT KEJADIAN ITU. "
Napasnya memburu, air matanya mengalir begitu deras. Air mata yang ia tahan sejak tadi akhirnya tanpa sopan mengalir begitu saja dihadapan Renjun, mungkin Renjun sudah menganggap dirinya lemah. " Semakin aku melihatmu semakin aku menderita,selalu ada rasa bersalah yang hadir ketika aku melihatmu,namun hatiku berkata lain. "
"KENAPA KAU TAK PAHAM AKAN HAL ITU HUANG RENJUN! "
Renjun yang kesulitan bernapas saat mendengar kalimat yang Mark lontarkan padanya membuat hatinya semakin sakit, dia sangat merasa bersalah pada Mark, tanpa sadar air matanya sudah mengalir dengan deras. "Hah hyung, akh maafkan aku. "
"Maafkan aku hyung, aku akan memperbaiki semuanya hyung. "
Emosi Mark benar-benar meluap sehingga tanpa sadar dia mendorong tubuh Renjun dengan keras sehingga menabrak dinding koridor,sehingga suara yang dihasilkan cukup keras ketika kondisi koridor yang cukup sepi seperti ini. "TIDAK ADA GUNANYA HUANG RENJUN! SEMUANYA TELAH BERLALU, KAU TIDAK AKAN MENGEMBALIKAN EOMMA DAN KEBAHAGIAAN KU! " Ucap Mark kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Renjun.
Bugh....
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ?NA JAEMIN (END)
FanfictionWe are family ? Brothership ?NCT Story ?Semi baku
