Esok harinya Taeyong, Jaehyun dan juga Jeno baru saja menyelesaikan makan siangnya. Hari ini sangat berbeda,diluar hujan sangat deras, suasana makan siangnya cukup hambar dan hening menyelimuti mereka, tak ada yang membuka suara sama sekali. Jaemin tidak ikut makan siang karena tubuhnya yang masih lemas.
Taeyong beranjak menuju dapur untuk membersihkan alat makannya. Namun saat akan kembali ke kamarnya, tak sengaja dirinya ditabrak oleh Jaemin.
"Kalau punya mata dipakai! "
"Mian hyung. "
"Lama-lama aku muak denganmu. "
"Sampai kapan kau akan seperti ini padaku hyung? Aku lelah kau terus seperti ini, apakah semuanya belum cukup untukmu hyung? "
"Aku ingin kau pergi dari kehidupanku! "
"Benarkah kau ingin seperti itu? "
"Iya, kalau bisa sekarang kau pergi dari rumah ini! "
"Baiklah, aku akan pergi. "
"YAK! KALIAN INI ADA APA! " Sahut Jeno ketika melihat Taeyong dan Jaemin sedang berdebat.
"PERGI SEKARANG PEMBUNUH! "
Jeno menatap tajam kearah Taeyong. "YAK HENTIKAN! "
Taeyong menarik Jaemin untuk keluar dari rumahnya.
"Hyung hentikan! " Teriak Jeno namun Taeyong tak menggubris.
Jaehyun yang baru saja melihat Taeyong yang menarik Jaemin berusaha untuk melepaskan Jaemin dari Taeyong, namun ia gagal.
"Hyung diluar hujan! Dimana otakmu hyung! " Dan untuk pertama kalinya Jaehyun benar-benar muak akan sikap Taeyong.
Taeyong mendorong Jaemin hingga anak itu tersungkur keteras rumahnya. "Pergi dan jangan kembali lagi kau! " Ucapnya kemudian menatap kearah Jaehyun dan juga Jeno yang berdiri dihadapannya, pandangan mereka lurus kearah Jaemin. "Kalian tau kan konsekuensi jika kalian menolongnya, tapi jika kalian ingin lakukanlah, maka kalian tidak akan melihat anak itu lagi dalam kondisi hidup! " Ucapnya kemudian menarik Jaehyun dan Jeno untuk masuk kedalam rumahnya.
"Hyung." Putih Jaemin ditengah derasnya air hujan, matanya menatap kearah Jaehyun dan Jeno.
Jaehyun dan Jeno pasrah akan perbuatan Taeyong, ia menurut pada Taeyong, tak ingin Taeyong menyakiti Jaemin lebih jauh lagi. Mereka berdua masuk kedalam kamar Jaehyun, Jeno sengaja untuk berada dikamar Jaehyun karena ia tak mampu menahan emosi dan juga air matanya. Jeno akan menenangkan dirinya bersama Jaehyun.
***
Taeyong menidurkan tubuhnya yang terasa lelah. Tak berselang lama akhirnya Taeyong terlelap.
Namun setelah terlelap cukup lama, Taeyong terbangun dengan peluh yang mengalir di pelipisnya, dia berkeringat, nafasnya sedikit memburu, dia mipi buruk.
Taeyong menatap fotonya dan keluarnya yang berada di dinding. Tanpa sadar air matanya mengalir sangat deras.
Di mimpinya, di melihat sang eomma dang juga appanya bersama Jaemin, eomma nya begitu bahagia merangkul tubuh Jaemin, namun ketika eomma dan appanya melihat kearah Taeyong, raut wajahnya menjadi tak bisa di jelaskan, marah, kesal, kecewa, sedih, semuanya menjadi satu ketika menatap Taeyong. Taeyong tak tau apa yang harus ia lakukan, Taeyong memanggil mereka namun mereka tak ada yang memperdulikan Taeyong. Hingga pada akhirnya eomma nya berkata
"Kau tak bisa menjaganya Tae, kau sudah mengingkari janjimu pada kami, biarkan kami membawanya. "
Dengan cepat Taeyong menggeleng keras, ada rasa tak rela pada dirinya ketika melihat eomma nya membawa pergi Jaemin. Dan saat itu lah Taeyong terbangun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ?NA JAEMIN (END)
FanfictionWe are family ? Brothership ?NCT Story ?Semi baku