抖阴社区

HAPPY 20

81.4K 6.2K 378
                                        

Story update lama.
Happy reading teman-teman semuaa..

•π•

Semalam, aku tidur berjauhan. Biasanya kalau Alvaro mendekat, aku membiarkan. Kali ini, aku menjauh. Masih berharap Alvaro peka dengan sikapku yang nyatanya mustahil jika dia akan peka.

Setelah sarapan ala kadarnya, Alvaro berangkat. Tanpa banyak basa-basi. Mobilnya melesat cepat meninggalkan pekarangan rumah, menyisakan aku sendiri. Aku tidak ke kamar. Tetap di bawah, menunggu Bik Eti yang katanya hari ini sudah bisa bekerja.

Pukul delapan pagi, ia datang. Langsung terjun menyelesaikan tugasnya. Hanya saja ketika dia hendak membersihkan kamar, aku menolak. Membiarkan aku saja yang merapihkan. Aku tidak enak jika kamarku direcoki orang lain.

Jam sepuluh, selepas berbincang santai dengan Bik Eti, aku bergegas menuju balkon. Bingung mau ngapain lagi. Berkutik dalam diam. Melakukan aktivitas merenung setelah sekian lamanya tidak kulakukan. Entah, apa yang aku renungkan kali ini. Aku hanya rindu keluargaku.

Terlintas dalam benak bagaimana kondisi mereka. Aku menelepon Calvin. Senang sekali dia menjawabnya. Suaranya berubah. Masa pubertas. Beralih ke video call, hanya sebentar, karena bel masuk berbunyi. Mengharuskan aku mematikan telepon sebelum guru masuk ke kelasnya. Setidaknya, beberapa menit lalu aku tahu kabar keluargaku baik-baik saja.

Calvin bilang, kondisi kafe ayah berjalan baik. Walau katanya sempat menurun namun dengan sigap ibu membangkitkannya lagi. Mereka baik-baik saja. Aku tersenyum. Jangankan untuk berkunjung ke rumah lama, menelepon ibu atau ayah saja aku takut sekali. Seperti hendak menelepon presiden saja.

Perlahan, kupegang perutku. Mengelusnya perlahan. Bergumam dalam hati : 'Kamu beruntung, Nak.' Selalu kalimat itu yang aku ucapkan. Keberuntungan ini mengejutkan sekali bagi kisah hidupku.

Sekitar pukul sebelas, menjelang matahari beranjak naik ke atas, Bik Eti menghampiri. Memberikan sekotak paket. Aku sempat bingung, berpikir sejenak, baru ingat aku pesan alat make-up di online.

Cuaca semakin panas. Aku beranjak menuju kamar, menyalakan Ac. Membuka paket. Mataku berbinar, tersenyum-senyum, senang.

Aku berniat mengisi waktu luangku bermake-up. Aku mau belajar. Malu kalau Alvaro mengajakku kepertemuannya, masa dandanan aku gitu-gitu aja.

Aku beralih ke meja rias. Mulai melakukan ritual dandan yang menurutku sudah bagus sekali. Aku tersenyum sumringah. Memuji-muji dalam hati. Terkekeh sendirian. Butuh waktu satu setengah jam untuk bermake-up.

Tanganku meraih sweater rajut tebal soft pink, kemudian memakainya. Bergegas menuju balkon kecil, mengambil posisi cahaya yang paling bagus. Hendak berfoto.

Hampir seratus lebih. Dengan gaya yang berbeda. Lama-lama capek juga. Sempurna. Sudah lama sekali aku tidak berfoto sebagus ini. Aku berniat mau ngepost di instagram. Beranjak mengganti pakaian semula. Mencuci muka. Toh, aku juga sudah keringatan.

Saat baru saja keluar kamar mandi, aku mendengar notif masuk banyak sekali. Penasaran. Langsung bergegas meraih ponsel, mencabut chargernya. Membuka aplikasi instagram. Dan ...

Keceriaanku siang ini hilang begitu saja. Hatiku terasa sesak. Napasku terasa berat. Entah, aku juga nggak tau kenapa rasa ini selalu hadir jika berhadapan dengan dia.

Banyak sekali notif yang mentagku di kolom komentar. Iya, kolom komentar akun instagram Amanda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY STORY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang