Pagi itu, Jiyeon terlihat sangat murung dan hanya menatap layar ponselnya dengan muka cemberut
"Kenapa lu?" -yuna
"..." -jiyeon
"Yeon? Lu kenapa sih? Dari tadi murung banget? Cerita-cerita dong sama kita.." -yuqi
Tapi Jiyeon benar-benar tidak mendengarkan apa kata sahabat-sahabatnya itu
Ia sudah terlalu pusing dengan apa yang terjadi kepadanya.. semuanya seakan-akan tidak nyata baginya
Ia takut...
Takut Doyoung pergi darinya
"Yeon? Lo kenapa? Tolong cerita sama kita," kata Ryujin sambil menaruh tangannya diatas pundak Jiyeon
"WAH WAH ANJIR!! GUYSS GUYSS ADA YANG RIBUT DILUARR!!" -jeno
"HAH?" -yuna
Tiba-tiba Haechan masuk ke dalam kelas Jiyeon sambil ngos-ngosan karena lari dan panik
"YEON! YEON! GAWAT! H-HYUNJIN SAMA D-DOYOUNG YEON!" -haechan
Seketika Jiyeon yang tadinya meletakkan kepalanya diatas mejanya langsung bangkit dari tempat duduknya
"HAH?! MINGGIR!" Kata Jiyeon yang lalu mendorong Haechan yang menutupi jalannya
Lalu Jiyeon disusul oleh teman-temannya yang lain dari belakang
Dan benar saja saat Jiyeon sudah sampai di tempat yang ramai, tepatnya di lapangan, ada Hyunjin yang sedang menonjok Doyoung habis-habisan
"KURANG"
BUGH
"AJAR"
BUGH
"LO"
BUGH
"SAMPAH!"
BUGH
Diantara setiap kata-kata yang keluar dari mulut Hyunjin, Hyunjin menonjok wajah Doyoung habis-habisan
"STOP! GUE BILANG STOP!!" Kata Jiyeon yang menerobos keramaian
Saat itu Hyunjin masih menonjok Doyoung, bahkan saat Jiyeon sudah berteriak-teriak
"STOPPP HYUNJIN PLEASEEEE!" -jiyeon
"HHHHHHH.. APA LAGI SIH YG LO MAU HARAPIN DARI COWO SAMPAH KAYAK DIA?!" -hyunjin
"TERNYATA BENER KAN APA KATA GUE? SEHARUSNYA LO GAK PACARAN SAMA COWO SAMPAH KAYAK DIA! LO UDAH BUTA KARENA CINTA JIYEON!" -hyunjin
"DOYOUNG ITU ANJG-" -hyunjin
Plak
"STOP! GUE UDAH BILANG KE LO! GAK USAH IKUT CAMPUR MASALAH GUE DAN DOYOUNG!" -jiyeon
Lalu Jiyeon meninggalkan lapangan itu tanpa bahkan menatap Doyoung sedetik pun
~
~
"Yeon? Mau pulang bareng gue gak?" -haechan
"Gak deh Chan,.." -jiyeon
"Lo dijemput?" -haechan
"Gue udah pesen ojol nih.. duluan ya" -jiyeon
Semenjak kejadian itu, Jiyeon malahan makin murung, dan pas pelajaran aja Jiyeon izin ke UKS padahal pas Yuqi cek ke UKS, dia gak ada dan malahan ada di rooftop nangis
Saat Haechan sedang berjalan kembali ke kelasnya, tiba-tiba seseorang mencegatnya
"Lo suka ya sama Jiyeon?" -doyoung
"Hah?" -haechan
"Gue gak suka lo deket Jiyeon, tolong.. jauhin Jiyeon, gue ini pacarnya!" -doyoung
"Tapi.. gue gak suka.. kita cuma temen kok" -haechan
"Gue gak peduli" -doyoung
Lalu Doyoung memasang muka dinginnya dan pergi meninggalkan Haechan yang udah ketakutan minta ampun
•
•
•
Sejujurnya malam itu, Haechan ingin menelfon Jiyeon untuk memastikan keadaannya, tapi takutnya Jiyeon masih tidak ingin diganggu
Jiyeon POV
Semenjak kejadian di lapangan siang itu, gue jadi kacau seharian, entah apa yang gue pikirin, tapi gue hancur banget hari ini
Tok tok tok
"Yeon, tolong buka pintunya.. g-gue mau ngomong.." -hyunjin
"Ngomong aja sama tembok!" -jiyeon
"Yeon, please let me in" -hyunjin
Sementara itu, tiba-tiba ada telfon masuk yang membuat handphone gue bergetar
Incoming call from Doyoung
"Ck, ngapain dia?" -jiyeon
Declined
Unread message from Kak Doy (2)
|ayo ketemu di taman deket rumah km |aku udh nunggu
"Ck, mau apa lagi sih?" -jiyeon
Tetapi meskipun gue kesel, gue juga gak ngerti sama diri gue, tapi gue beneran siap-siap
Setelah siap-siap (tapi masih acak²an wkwk), gue pun langsung membuka pintu, dan betapa kagetnya gue ada sesosok makhluk gentayangan
Gak deng, canda.. itu Hyunjin
"Akhirnya dibuka juga" -hyunjin
"LAH TAPI?? MAU KEMANA?" -hyunjin
"Tolong, jangan ikutin gue.. ini salah satu syarat untuk baikan sama gue" -jiyeon