[ON GOING]
*Fiksi Remaja
[15+]
Lebih dekat karena pertemuan.
Hadirnya tidak terduga mengisi bagian dari kisah nyata dunia.
Aku kira hanya sekedar lewat, ternyata malah semakin mendekat.
Entah akan bertahan lama atau hanya sebagai bag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama ini logikaku terus memberi afirmasi bahwa aku memang sosok yang tangguh. Tapi, detik ini aku sangat menyadari bahwa hatiku sangat rapuh, dan itu yang membuat aku runtuh. ~R~
Menjadi tangguh memang keharusan, tapi sesekali bersandarlah agar hatimu tidak semakin mengemban beban batin berlebihan. ~K~
Pelukanmu sudah menjadi tempatnya mendapat ketenangan, maka biarkan kali ini dia memberikan bahu untukmu bersandar melepas kelelahan. ~Closer~
SMA Brawijaya bagai diterpa huru hara dan riuh dengan segala celotehan perihal salah satu primadona mereka yang di gadang-gadang sulit di taklukkan akhirnya bertekuk lutut kepada sosok yang tidak disangka.
"Beneran ganteng banget cowoknya." Pekikan kagum lolos begitu saja.
"Pantes banyak yang antri ditolak mentah-mentah. Revalino yang ugal-ugalan ngejar aja dia tutup mata dan telinga."
"Tipe Kania aja kayak gitu. Ini sih beneran ganteng banget. Mana auranya adem green flag sekali."
Ya, segala ocehan dan bisikan senter terdengar dengan topik obrolan dan pusat berhatian kearah Ragil Araga.
Perihal kemarin mereka dengan jelas dan lugas melakukan lovestagram langsung menjadi buah bibir dan trending.
Sampai-sampai Ragil langsung mode privasi sosial medianya dan memilih mematikan ponsel akibat serangan dari orang-orang juga para sahabatnya yang menuntut penjelasan.
Bahkan David dengan suka rela menerobos masuk kekamarnya, menginvasi wilayah dan memutuskan bermalam hanya karena menuntaskan rasa penasaran dan meminta validasi dari apa yang Ragil lakukan.
Berakhir hari ini dia dan Kania menjadi pusat perhatian dari berangkat sekolah sampai jam istirahat pertama kala mereka memutuskan makan bersama di kantin.
"Buset, udah berasa artis lo, Gil." Pekik Satria kala banyak pasang mata terang-terangan menatap sang sahabat.
"Mana isi lokernya udah saingi isi loker gue." Tambahnya melihat tadi pagi loker Ragil sudah penuh dengan coklat dan segala perintilan lainnya.
"Saingan lo udah pada muncul dan antri tuh, Kan." Banu nyeletuk membuat Kania mencebik kesal.
"Gilanya tadi malem hape Ragil bunyi mulu. Banjir followers sama DM." David tidak ingin kalah untuk memanasi Kania.