抖阴社区

Mari Kita Main!

Mulai dari awal
                                        

Tidak mau canggung lebih lama, Solar berdeham keras lalu memegang hidungnya yang seharusnya terletak kacamata di sana. "Memang seperti ini bau bahan-bahan kimia, Kak."

Seorang laki-laki datang dengan jas laboratorium berwarna putih layaknya seorang dokter. Panggil saja ia Pak Kevin.

Ia juga penjual bahan-bahan dan peralatan farmasi di toko ini, karena ia adalah pemiliknya. Namun saat melihat kedua sosok yang datang mimik wajahnya memasang ekspresi bingung.

"Selamat datang! Pelanggan baru?Rasanya aku pernah melihat kalian..."

"Ohhh... Aku---" Solar memebekap mulut Thorn.

"Weh, jangan lupa kita perlu berpura-pura." Bisik Solar.

"Ck! Iya, iya." Jawab Thorn, bibirnya diturunkan.

Tiba-tiba sebuah ide melintasi otak Thorn sekali lagi. "Kenal Solar si anak berdikarinya Amato?"

"Oh! Kenal, kenal! Memangnya kenapa?" Ujar Pak Kevin.

"Kami berdua saudara kembarnya, Halilintar dan Blaze." Jawab Thorn, kini senyum langka Halilintar terpampang di wajahnya.

"Pantas saja mirip... Mungkin. Oh, iya!Kalian kesini mau cari apa?" Tanya Kevin.

"Cari bahan-bahan untuk si bensin... Upss, maksudku Solar." Ledek Thorn, tangan kanannya menutup mulut seolah-olah tujuannya menjatuhkan harga diri Solar.

"Kak Thorn! Hmp!" Solar cemberut.

"Nyiehehehe." Thorn malah meledeknya terus-menerus.

Kevin, sang pemilik toko menatap aneh kedua orang dihadapannya.

"Kalian terlihat seperti kembarannya yang lain... Setahuku Halilintar tidak pernah meledek adiknya hingga kesal seperti ini? Atau kalian bukan..."

"E-eh?! Aku ini Halilintar tapi lain kelihatannya untuk sementara waktu." Jelas Thorn, mengubah suatu fakta.

"Oke... Jadi kalian kemari untuk apa? Mencari bahan untuk saudara kalian, Solar?"

"Iya, Kak. Tolong ya... Kami sudah mencatatkan semua bahan agar Kakak gampang mencarinya."

"Oke. Kalian tunggu, aku akan kembali."

Sebuah catatan diberikan kepada Kak Kevin tetapi Thorn terheran-heran melihat Solar memberi sebuah catatan padahal tinggal berbicara saja kepada orangnya.

"Solar, kenapa pakai catatan?"

"Nanti dia curiga kalo aku ngomong bahan-bahan tanpa melihat catatan."

"Kok curiga?"

"Pasti curiga lah! Coba Kak Thorn bayangin Kak Blaze pintar dalam menghafal lalu hafalan itu adalah sebuah bahan-bahan yang sering dibeli olehku."

"Erkk... Iya juga ya. Malah aneh melihat Kak Blaze kayak begitu."

"Makanya aku memberi sebuah catatan."

"Kau pintar ya... Mudah-mudahan nanti pintar juga untuk tidak membuat masalah dengan ramuan milik Solar lagi~"

"Itu... pujian atau ancaman?"

"Entahlah, aku pun tak tau."

•~•

Mentari semakin bersinar menyeluruh bumi, beberapa jam yang lalu Solar bersama Thorn berbelanja kini sang adik bontot memasuki ruangan laboratorium khas miliknya dan melakukan penelitian.

Kakak Sulung tercinta kita melewati pintu laboratorium yang setengah terbuka, tanpa berpikir keras Halilintar memasuki lalu memandang Solar dalam mode serius.

Shuffle Siblings ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang