Tok tok tok
Siapakah gerangan yang mengganggu kegiatan dua sejoli itu?
"Selamat pagi," sapa orang tersebut namun tak kunjung ada jawaban dari Carissa maupun Daneer. Bahkan keduanya tak berniat sekalipun untuk menurunkan kaca jendelanya. "Maaf, adik-adik ini sedang apa ya di dalam mobil?" teriaknya sambil tetap bersikukuh mengetok kaca jendela.
"Tolong dibuka! Saya tahu kalau anda mendengar semua ucapan saya."
Perlahan kaca jendela pun terbuka dan menampakkan wajah gugup Carissa, namun tidak dengan Daneer yang nampak tenang-tenang saja.
"Iya pak, ada yang bisa kami bantu?" sahut Daneer.
"Kalian sedang apa berhenti di pinggir jalan raya seperti ini? Kalian sudah mengganggu kenyamanan pengendara lain dalam berlalu lintas." ungkapnya.
"Em anu pak, itu kami lagi-"
Belum sempat Carissa menyelesaikan ucapannya Daneer sudah terlebih dahulu memotongnya. "Kami sedikit bertengkar Pak Polisi, pacar saya ngambek tadi." Daneer menjelaskan sambil menaruh lenggannya di bahu Carissa guna memperlancar aksinya.
Pak Polisi tersebut mengerutkan keningnya dan memandang curiga. "Yasudah kalau begitu, kalian cepat berangkat ke sekolah. Jangan membolos ya!" ucapnya sambil berlalu pergi.
Carissa menghela napas lega dan menyenderkan punggungnya serta merilekskan tubuhnya.
"Santai aja kali Ca, lo kok tegang gitu." ucap Daneer disertai kekehannya.
"Gila ya lo! Gimana kalau kita tadi ditilang karena berhenti sembarangan? Lo gak mikir apa? Pokoknya ini semua gara-gara lo. Gue gak mau tau kita harus berangkat sekarang Daneer! Kita udah hampir terlambat." Carissa mengeluarkan semua uneg-uneg nya disertai napasnya yang naik turun pertanda kalau ia sedang marah.
"Iya sorry."
***
Mereka sampai disekolah saat jam menunjukkan pukul 06:40 menit. Hampir saja mereka telat karena di hari senin gerbang ditutup pukul 06:45 menit. Carissa keluar dari mobil disertai sungutannya dan caci makiannya tak henti-henti.
Daneer mengejar langkah kaki Carissa. Saat ia akan menggapai tangan Carissa sudah terlambat. Munculah sosok yang teramat ingin ia hindari.
"Carissa, lo udah sembuh?"
"Geaaaaa, gue kangen banget sama elo!" tetiak Carissa memeluk sahabatnya tersebut.
Bukan Gea seseorang yang ingin ia hindari, tetapi lelaki disamping Gea.
"Carissa, apa kabar?"
"Gue baik, Romeo. Lo gimana keadaanya?" tanya Carissa balik.
"Gue ya seperti yang lo lihat? See, gue baik-baik aja, kan? Masa' jagoan sakit sih?" guraunya sambil merangkul bahu Carissa.
"Lepasin tangan lo dari Carissa!" ucap Daneer yang sudah muak dengan tingkah Romeo ini.
"Weh, man. Gue kan pacarnya Carissa nih ya? Ngapa jadi elo yang ngatur-ngatur sih?" Romeo maju satu langkah agar semakin dekat dengan Daneer. Ia ingin sedikit bermain-main pagi ini. Murid-murid pun yang ingin berbaris di lapangan malah ikut bergerombol menonton drama pagi ini. Lumayan kata mereka, melihat Cassanova sekolah sedang berantem.
"Ca, putusin dia." ucap Daneer datar tapi sarat akan makna.
"Dan, ini terlalu cepat!"
"Kalian ini kenapa, sih? Kok jadi ngeribetin urusan Carissa. Biarin Carissa milih jalannya sendiri, Daneer. Dan lo Romeo udah deh jangan nambahin masalah, gausah diladenin." Gea memberi petuah untuk mereka berdua. Carissa yang disampingnya pun dibuat tegang. Yah walaupun dia itu terkenal badgirl, tapi dia juga punya malu kalau jadi bahan tontonan teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
Teen FictionAku mencintainya, tetapi karena sesuatu aku pergi meninggalkannya jauh dari hidupnya. Karena kepergianku yang tiba-tiba, aku menyesal mengapa tak ku dengarkan dulu penjelasannya. Mengapa tak ku tanyakan dulu apa maksudnya. Entahlah ini kesalah paham...