"Dia benar-benar memberikan nama anaknya dengan nama Suzy" keningku berkerut tak mengerti, baru saja aku ingin bertanya namun suara Myungsoo terdengar lebih dulu menanyakan tentang apa yang ingin ku tanyakan.
"Apa maksudnya paman?" Sepertinya ia juga sama penasarannya denganku.
"Dulu waktu masih jaman kuliah, Saeron selalu bilang kalau suatu saat anaknya perempuan ia ingin memberi nama anaknya Suzy yang berarti damar, ia berharap kehadiran Suzy bisa menjadi penerang hidupnya___dan ternyata kamu benar-benar ada" astaga___
Hatiku rasanya sakit sekali hingga aku ingin menangis sekeras-kerasnya sekarang, ibu berharap seperti itu padaku namun aku malah sempat berfikiran buruk tentangnya, ibu___ maafkan Suzy.
"Jadi, ada penting apa kalian ke sini?"
"Ini diminum dulu" aku menoleh pada bibi yang baru saja datang lalu menyuguhkan tiga gelas teh hijau pada kami, aku mengucapkan terima kasih sebelum ia pergi meninggalkan kami bertiga.
"Kami ingin menanyakan pada paman tentang hubungan ayah saya dan ibunya dimasa lalu" paman mengangguk dengan wajah mengerti, di wajahnya terdapat gurat yang membuatnya terlihat sedih.
"Beberapa minggu lalu saudaramu juga kesini menanyakan ini pada paman__pada awalnya saat mereka memperkenalkan diri sebagai anak Donghwa paman kira ibu mereka adalah Saeron tapi mereka bilang ibu mereka Sunhwa dan itu mengejutkan paman" Sunhwa? Apa itu nama ibunya Myungsoo?
Aku menoleh memperhatikan Myungsoo yang mendengarkan ucapan paman dengan seksama, aku juga harus mendengarkannya dengan perasaanku.
"Semua orang tau seperti apa hubungan mereka, bahkan dulu mereka menjadi salah satu pasangan paling populer di kampus serta couple goals karena mereka sama-sama anak yang populer___" aku tidak tau jika dulu ibu sehebat itu___
"Saeron populer karena ia cantik dan juga berprestasi bahkan sampai lulus ia mendapatkan beasiswa penuh dari Universitas, sedangkan Donghwa walaupun akademiknya paling buruk diantara kami berempat, namun ia tak kalah populer dari Saeron karena ia yang tampan, supel dan juga berasal dari keluarga yang bekecukupan___"
"Semua menjadikan mereka sebagai panutan namun tidak ada yang tau kalau hubungan mereka tidak direstui orang tua Donghwa karena Saeron anak yatim piatu yang tinggal di panti" Wooseok pernah menceritakan ini padaku.
Aku menoleh memperhatikan ekspresi Myungsoo, wajahnya terlihat kaku mendengar penjelasan paman membuatku tak sampai hati untuk mengacuhkannya hingga tanganku terulur dan menggenggam jemarinya.
Ia menoleh menatapku dengan tatapan datar yang kusambut dengan senyuman namun tak ia balas melainkan malah menoleh dan kembali menatap paman.
"Hanya teman-teman dekat kami yang tau tentang itu_____ Saeron sering ditekan sama ibunya Donghwa, ibunya Donghwa melakukan segala cara agar mereka pisah namun hubungan mereka sangat kuat, mereka selalu bertahan dari semua rintangan" wajah paman terlihat sayu, sepertinya situasi saat itu sangat mencekam bagi mereka hingga setelah puluhan tahun berlalu paman masih menunjukkan ekspresi sendu seperti sekarang, seolah ingatannya masih mengingat jelas kejadian saat itu.
"Hingga setelah hari kelulusan, paman harus ke US untuk melanjutkan S2 paman disana, sedangkan Donghwa dan Sunhwa kembali ke Seoul dan Saeron tetap disini tinggal dipanti"
"Paman tidak tau apa yang terjadi, setelah paman kembali dari US Saeron sudah tidak ada disini dan Paman kehilangan jejaknya, paman tidak tau ia pindah kemana karena pihak panti menolak memberi informasi pada paman, paman tidak tau bagaimana bisa Donghwa dan Sunhwa bisa berakhir bersama alih-alih dengan Saeron yang sudah menjalin hubungan dengannya bertahun-tahun lamanya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and 4 Dwarfs (Slave Girl) ?
FanfictionCOMPLETE STORY ? WARNING : 21+ ( MATURE CONTENT ) ME AND 4 DWARVES BLURP Menjadi sex slave dan dikurung didalam penjara? Aku memang pernah membaca novel dengan tema sex slave sebelumnya, namun aku tidak mempercayai kejadian seperti itu benar-benar...
25. Kebenaran
Mulai dari awal