抖阴社区

Anak berambut abu-abu

6 0 0
                                        

"Deng....deng...deng....."

Jam dinding besar yang tertempel di dinding ruangan utama berdetak seperti jantung manusia, bunyi yang seperti nada tiga ketuk menandakan jam tua berwarna hitam itu menunjukkan pukul 3 pagi.

Suasana rumah sakit jiwa yang sunyi berubah menjadi lebih dramatis dan misterius.

Nezu terbangun dari tidurnya, sudah sebulan ini ia selalu bangun jam 3 pagi. Ia memang aneh. Tidak hanya sifatnya yang aneh tapi perawakannya pun aneh. Wajahnya seperti anak muda biasa, tapi ada yang berbeda dengan rambutnya, ia mempunyai rambut berwarna abu-abu pekat.

Nezu keluar dari kamarnya. Semua penghuni rumah sakit jiwa masih tertidur pulas. Lampu yang tidak begitu terang pencahayaannya semakin menambah kesunyian malam itu.

Dengan pijama putihnya yang terlihat sangat longgar dan kepanjangan di bagian lengannya Nezu menggosok-gosokkan rambutnya yang memang sudah berantakan karena habis bangun tidur. Ia pergi menuju bagian belakang rumah sakit. Disana ada sebuah bunga cantik bewarna merah muda bertangkai tebal dan berdaun tebal, bunga protea namanya. Tapi ada yang berbeda dengan bunga protea itu.

Nezu melipatkan kedua lengannya karena sedikit kedinginan lalu dia jongkok di depan bunga itu sambil tersenyum.

"Selamat malam dan selamat pagi." sapa Nezu.

"Maafkan aku sedikit telat bangun. Aku ambilkan segera air untukmu, Protea." kata Nezu sambil meninggalkannya menuju keran air yang letaknya tidak begitu jauh.

Sambil membawa gayung yang berisi air, Nezu menyiprat-nyipratkan air dengan tangannya ke arah bunga protea.

"Terima kasih, Nezu." kata bunga itu. Yah...percaya atau tidak, bunga itu bisa berbicara. Dan hanya Nezu yang bisa mengerti ucapan bunga itu.

"Sama-sama." kata Nezu.

Nezu tersenyum riang. Dia pun sedikit bercakap dengan bunga Protea.

Nezu memang membuat janji pada bunga Protea untuk merawat bunga itu semenjak bunga itu berada di rumah sakit jiwa itu. Tidak hanya pada bunga Protea, Nezu juga selalu berbicara pada beberapa tumbuhan yang ada di sekitar rumah sakit jiwa. Semua orang menganggapnya gila, karena itu juga ia berada di tempat itu. Walau sebenarnya dia sama sekali tidak gila. Tidak ada satu pun orang yang mempercayai kemampuannya berbicara dengan tumbuhan.

Keluarganya sendirilah yang memasukkan ia ke rumah sakit jiwa. Menurut keluarganya, Nezu adalah anak yang membawa malapetaka karena itu mereka membuangnya. Semenjak Nezu berada disana tidak satu pun orang mengunjunginya.

____________

"Anak itu aneh. Bukankah sudah kubilang dari dulu, kita buang saja anak itu." kata seorang laki-laki tua.

"Iya aku setuju. Apa yang perlu kita takutkan. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya pun tidak pernah kembali kesini, mungkin sudah mati juga." kata seorang lelaki tua yang lain.

"Aku pun sebenarnya setuju. Tapi dia anak Rani, yang juga anggota keluarga kita." kata seorang wanita tua.

"Apakah kamu tidak lihat? Sejak janin, dia sudah aneh. Ibunya mengandungnya selama waktu 3 tahun, dan itu juga yang menyebabkan kematian ibunya. Karena sudah terlalu lama mengandungnya. Tidak itu saja, dia bertingkah aneh, dia selalu berbicara pada tumbuh-tumbuhan yang tidak bisa berbicara." kata wanita tua lainnya.

"Iya benar. Tidakkah kamu merasa aneh, dia sudah tinggal bersama kita selama 20 tahun lebih, dan dia masih seperti anak berumur sekitar 10 tahun. Seperti tidak ada perubahan dalam tubuhnya. Dan lihat saja rambutnya yang bewarna abu-abu itu. Mengerikan sekali. Kita harus segera membuangnya, sebelum ada malapetaka." kata seorang lelaki tua.

"Berarti kita coret saja dia dari daftar keluarga ini?" kata seorang lelaki tua yang lain.

Tiga orang lainnya yang berada di ruangan itu meanggukan kepala semuanya menandakan persetujuan.

"Baiklah, tapi tetap kita harus menjamin biaya di rumah sakit jiwa selama dia hidup agar pihak rumah sakit mau menerimanya." kata seorang perempuan tua.

"Tapi apakah Nezu tidak akan melawan jika kita melakukannya?" kata seorang lelaki tua yang merasa khawatir.

"Tidak akan! Kita taruh saja dia langsung ke rumah sakit jiwa. Dia tidak mungkin bisa melawan. Selama hidupnya bersama kita, dia tidak pernah melawan sedikitpun." kata seorang perempuan tua.

Malam itu Nezu mendengar semuanya dari dalam kamarnya. Dia sangat sedih mendengar perbincangan itu, tapi memang dia juga menyadarinya bahwa keluarganya memang tidak menyukainya sejak ia kecil. Karena itu selama ini dia berusaha menjadi seorang yang penurut, berharap keluarganya mau memaklumi keanehannya itu. Mungkin pergi dari keluarga itu memang pilihan terbaik, pikir Nezu.

Kemampuan Nezu berbicara dengan tumbuhan sedikit mengisi kesepian di hatinya, walau tidak menampik luka di hatinya tidak akan pernah tersembuhkan.

______________

Nezu terbangun dari tidurnya, sekujur tubuhnya berkeringat. Ia bermimpi kenangan buruk yang masih menghantuinya. Ia menitikkan air matanya lalu menghapusnya kembali. Ia berusaha kembali tidur dengan mengusap-ngusap kepalanya sendiri dengan tangannya, ia berbisik ke dirinya sendiri.

"Anak baik. Anak baik."

Berulang kali dia mengatakan itu sampai dia tertidur. Perkataan itu seperti mantera untuknya. Seorang anak laki-laki malang berusaha bertahan hidup ditengah kepedihan hati yang mendalam.

Mantera itu dia dapat dari seorang kakek tua yang tidak ia kenal yang ia temui dulu di jalanan ketika ia masih kecil. Saat itu terik matahari sangat menyengat, Nezu berada di pinggir jalan dan tiba-tiba ia melihat tumbuhan yang layu, ia mendengar tumbuhan itu meminta tolong. Mendengar itu, Nezu langsung mencari keran air dan membawa air dengan kedua tangannya lalu ia siram ke tumbuhan tersebut. Tiba-tiba ada seorang kakek tua yang sedang berjalan dekat situ dan mengusap-ngusap kepala Nezu karena menyaksikan yang dilakukan Nezu. Kakek tua itu pun berkata, "Anak baik." sambil mengusap-ngusap kepala Nezu. Nezu tersenyum tersipu malu mendengar ucapan kakek tua itu. Itu pertama kalinya dihidupnya dia mendengar pujian. Ia senang sekali.

____________

Seorang anak laki-laki yang terlihat berumur seperti anak 14 tahun, berambut bob pendek bewarna abu-abu pekat. Tapi sebenarnya dia sudah hidup kurang lebih 40 tahun di dunia. Tentu orang-orang disekelilingnya merasakan kejanggalan. Banyak yang berasumsi dia terkena suatu sindrom. Entah sindrom apa itu, yang di dunia saja belum ada informasinya tentang penyakitnya. Nezu benar-benar seperti anak 14 tahun dan fungsi tubuhnya pun jika diperiksa memang seperti fungsi tubuh anak 14 tahun. Untungnya keanehannya ini tidak membuat ia dikucilkan, karena itu bukan penyakit menular. Yah...walaupun memang tetap Nezu tidak mempunyai satu orang pun sebagai temannya. Walau ada teman, Nezu berteman dengan para pasien-pasien gila yang ada di rumah sakit itu, yang terkadang saja tidak bisa mengingat nama Nezu. Tentu rasanya lain dan berbeda, Nezu berharap dia mempunyai teman yang normal. Terkadang Nezu berusaha mengobrol dengan suster dan dokter di rumah sakit itu, tapi tetap suster dan dokter pun enggan berteman dengannya, karena dia termasuk pasien disitu. Menurut mereka dengan Nezu yang menyatakan dirinya bisa berbicara dengan tumbuhan saja itu sudah melabelkan Nezu sebagai orang yang tidak waras. Apalagi menurut suster dan dokter, hampir semua pasien di rumah sakit jiwa selalu melabelkan diri mereka sebagai orang normal, mereka semua menolak dibilang orang gila.

_____________

Planet itu bernama Bumi  | Part 1: Tentang FarbeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang