Nagato telah sampai di UA. Sekarang dia berada di depan pintu bertuliskan 1A yang sangat besar. Di sampingnya adalah wali kelas 1A, si manusia mumi.
"Apa yang kau lihat bocah?." Aizawa-sensei memandang Nagato dari atas karena sudut pandangnya.
"Pintu."
Nagato mendongak. Rasanya capek menjadi orang kecil. Dia harus mendongak untuk melihat lawan bicaranya.
Aizawa-sensei mendengus, dia langsung membuka pintu itu. Tak!.
"Siapa?,"
"Aizawa-sensei?!."
"Bukankah Sensei terluka parah?!."
"Cepat sekali sembuhnya?!."
"Sensei masih hidup?!."
Dan banyak lagi. Nagato mendengar banyak kata-kata yang langsung keluar begitu pintu terbuka.
Terutama kata yang terakhir, rasanya dia akan langsung tertawa. Nagato bisa menebak siapa yang menyemburkan kata itu.
"Ya, aku masih punya kontrak kerja untuk dilunasi. Ketua kelas."
"Ya!, Memberi salam!," Iida berdiri dari kursinya. Di ikuti murid lainnya dan membungkuk.
"Selamat pagi Sensei!."
"Selamat pagi kelas. Kita mulai briefing pagi ini." Aizawa-sensei memasuki kelas seperti biasa. Tapi Nagato hanya berdiri di depan pintu. Matanya mengapsen setiap tokoh yang ada di dalam kelas itu.
Nagato tertegun melihat posisi Hagakure di sudut depan dekat jendela. Dia berkedip beberapa kali. Astaga, pakaian itu benar-benar melayang.
Jika Nagato masih orang normal dapat dipastikan dia akan mengira sekolah ini berhantu.
"Jangan menghalangi pintu, masuk." Aizawa-sensei melihat Nagato yang masih di depan pintu.
Siapa yang dibawa Sensei?. Ng?!, Anak itu?!!.
Mungkin itulah yang dipikirkan setiap murid di kelas itu saat melihat Nagato.
Beberapa murid menatap Nagato dengan waspada terutama empat murid yang membantu All Might secara langsung. Tapi hal yang berbeda terjadi pada Bakugo, awalnya dia menatap marah, kemudian tatapannya melunak, lalu wajahnya menunjukkan rasa tidak nyaman sebelum mengalihkan pandangannya.
Mungkin jika dalam anime, setiap mata mereka akan mengeluarkan percikan arus listrik karena saking tajamnya tatapan mereka. Tapi Nagato tidak terpengaruh dengan tatapan itu. Dia sudah terbiasa mendapat mata seperti itu dari Shigaraki.
Nagato melangkahkan kaki ke dalam kelas lalu menutup pintu di belakangnya tanpa memutus tatapannya pada murid-murid. Nagato sedang bereksperimen apakah bisa membuat suasana kelas tegang. Meskipun tanpa membuka mata kirinya, seperti eksperimen Nagato berhasil.
Kemudian hening, seluruh makhluk 1A kini sedang menatap Nagato kecil yang berdiri di depan.
"Jarang sekali kalian bisa tenang seperti ini dalam waktu singkat." Keheningan itu terpecah oleh suara Aizawa-sensei. Sontak semua murid mengalihkan pandangannya pada Aizawa-sensei.
"Sensei!, Bukankah dia villain!. Kenapa dia bisa masuk ke sini!." Yang pertama mempertanyakan keberadaan Nagato adalah Kirishima. Itu wajar pikir Nagato, karena dia membuat 'Ryosuke' menyerang habis-habisan pada Kirishima. Nagato lihat anak itu masih memiliki perban di sana sini.
Yah, mungkin Nagato terlalu kebablasan dalam imajinasinya, dia tidak tahu jika 'Ryosuke' mampu menyalin secara sempurna gerakan keren Uchiha Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar (MHA)
FanfictionSeorang dari dunia nyata masuk ke dalam serial anime boku no hero academia. Wat de hel?! terdengar klise tapi begitulah kejadiannya. Terbangun dalam tubuh seorang anak kecil di dunia yang penuh dengan hero membuatnya terdiam. Hanya satu kata yang...