抖阴社区

16. Bersama

13 4 0
                                        

   Langit sudah sangat siap dengan penampilan senja yang sebentar lagi akan menampilkan keindahan dirinya. Kini selesai sudah tugas matahari untuk menyinari kota jakarta dengan sinarnya, ia akan pergi dengan lambat bersamaan dengan senja  yang datang perlahan.

Fathur membelah kota jakarta dengan motor kesayangannya, jangan lupakan Alexa yang berada di belakang. Mereka berniat mengelilingi kota, karna tak punya tujuan untuk didatangi.

  Alexa mengeratkan pelukannya pada pinggang Fathur. Menyenderkan kepalanya dengan nyaman.

Memang Fathur tuh orang nya suka bikin nyaman. Untung saja Alexa tak punya rasa lebih pada cowok ini.

"Thur, kita jalan-jalan doang nih? " ujar Alexa sambil menatap Fathur dari kaca spion.

Fathur mengelus tangan Alexa, "lo mau makan dulu gak? "

"enggak, gue udah kebanyakan makan. Gue mau diet.. " ujar Alexa sambil menyandarkan pipinya, tak ketinggalan dengan bibir nya yang cemberut.

"halah, tapi lo laper kan? Lagian tuh badan juga enggak gemuk. Apa yang mau dikecilin?"

"jadi badan gue biasa aja nih? Ga keliatan berat nya nambah? "

"iya Lexaa"

"oke! Ayo makan! " ujar Alexa dengan tangan nya yang ia angkat ke atas  semangat.

Fathur tertawa melihat Alexa yang begitu bahagia karna akan mengisi perut nya.

   Kini mereka telah sampi di warung pinggir jalan yang menjual nasi goreng kampung. Kalau soal rasa, beuhh jangan ditanya bos!

"gila, makin lama makin enak nih nasi goreng " ujar Alexa dengan mulut yang penuh.

"yaelah, laper apa doyan lu? Makan tuh pelan pelan"

"abisnya gue laper. Lo enggak laper apa? Di sekolah juga jarang makan " tanya Alexa heran.

"gue mau diet... " jawab Fathur mengikuti nada biacara Alexa saat berada di motor tadi.

Detik selanjutnya Fathur tertawa melihat rawut wajah kesal Alexa.

Setelah selesai makan, Fathur dan Alexa berjalan santai di sekitaran tempat mereka makan tadi.

Fathur meninggalkan motor nya di sana.

  Fathur merangkul Alexa dengan santai. Langit seolah-olah mendukung mood mereka yang tampak sangat baik. Senja pun sudah tiba. Lampu-lampu jalan terlihat sangat indah.

Alexa memeluk Fathur dari samping dengan satu tangan. "Thur. Lo ada kepikiran ga sih kalo Alex benci gua?"

  Fathur sedikit tersentak. Pasal nya, Alexa dan Alex tampak baik-baik saja. "gila lo? Ya kaga mungkin lah. Lo sama dia itu udah bareng. Bahkan dari sebelum lo pada ada di perut bunda" jelas Fathur.

Mereka berjalan santai, Alexa menyenderkan kepalanya pada bahu Fathur. "hmm.. Gua sempat kepikiran aja gitu. Karna Alex pernah tiba-tiba jauhin gue waktu ayah masih koma. Apa karna gue penyebab ayah koma? " ujar Alexa merasa bersalah.

Fathur menghentikan langkah mereka, lalu menarik bahu Alexa agar mereka berhadapan. "sini peluk"

Dengan cepat Alexa memeluk Fathur sedih. "gue takut,Fathur" ujar Alexa dengan suara bergetar, pandangannya juga sedikit kabur karna air matanya telah berkumpul.

Fathur mengelus rambut Alexa, "tapi sekarang keadaan kalian baik-baik aja kan. Jangan sedih gini lah, Alex enggak mungkin bisa benci sama lo,Xa. Lagian juga kejadian itu udah takdir tuhan, lo jangan nangis gini Alexa. Gue benci"

Alex(A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang