Boruto berjalan dengan gembira menuju rumahnya. Tetapi tiba tiba keraguan menyelimuti hatinya. Ia takut kalau ibu dan adiknya tidak akan memaafkannya.
Boruto mulai merasa gelisah. Pikiran buruk mulai menghampirinya satu per satu.
Boruto memperlambat langkahnya. Ia memikirkan berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi. Jalan menuju rumahnya terasa sangat mengerikan.
Tak terasa Boruto sudah sampai di depan pintu rumahnya. Boruto takut untuk membuka pintu, Boruto terdiam di depan pintu sambil berusaha menguatkan hatinya.
Boruto menghela nafas pelan. " Tadaima " akhirnya putra Nanadaime itu memutuskan untuk menghadapi apa yang ada di depan matanya.
" okeari " samar samar terdengar sahutan dari 2 wanita dari arah dapur
Boruto melangkah takut takut, mengintip dari celah pintu apa yang sedang dilakukan 2 bidadari rumah uzumaki tersebut. Boruto melihat ibu dan adiknya sedang menonton TV berdua sambil memakan popcorn. Boruto berjalan takut takut ke arah kedua wanita dengan surai sama tersebut.
" ehmm etto ano.. kaa - chan Hima - chan aku emm " Boruto mendadak gagap seperti kebiasaan Hinata saat kecil. Hinata dan Himawari menoleh ke arah Boruto. Boruto segera menyodorkan hadiah yang dia beli bersama Inojin dan Shikadai tadi ke hadapan ibu dan adiknya.
" a-ano gomennasai hountou ni gomennnasai " kata Boruto sambil membungkuk dan meyodorkan hadiah itu.
Mata Himawari berbinar melihat hadiah yang dibawa Boruto, ia tak menyangka kakaknya bisa meminta maaf dengan cara semanis itu.
Hinata tersenyum lembut melihat kesungguhan purta sulungnya. Hianata memberi kode kepada Himawari untuk mengambil hadiah dari Boruto. Himawari yang mengerti akan kode tersebut langsung melaksanakannya. Hinata mengelus kepala Boruto lembut sambil tersenyum.
" duduklah " perintah Hinata lembut sambil menepuk nepuk tempat diantara ia dan Himawari. Boruto pun duduk diantara ibu dan adiknya.
" hountou ni gomennasai, saat itu aku hanya.. " Boruto berujar dengan gelisah, ia takut perminta maafannya tidak akan diterima.
Hinata mengangguk sambil tersenyum " kaa -chan mengerti kok "
Kata kata singkat dari Hinata itu membuat beban di kepala Boruto hilang tak berbekas, ia pun memberikan senyum terbaiknya kepada ibunya. Saat Boruto tersenyum Hinata seperti melihat Naruto saat kecil dulu. Hinata pun mengelus kepala Boruto dengan lembut.
" hmm ini sangat enak, arigatou onii -san " kata Himawari sambil mengunyah mochi permberian Boruto.
" yokatta, emm Hima aku minta maaf ya ? " Himawari mengangguk lucu, Boruto mengelus kepala Himawari dengan sayang dan tertawa bersama.
" sudah makan mochinya nanti saja, ayo kita makan malam " ucapan Hianata menengahi kegiatan adik kakak yang sedang berlangsung. Boruto dan Himawari pun mengangguk setuju dan bergegas membantu ibu mereka menyiapkan meja makan.
Setelah makan malam mereka bertiga melakukan banyak kegiatan bersama seperti bercerita atau menonton TV.
Malam mulai larut dan mereka bertiga pun memutuskan untuk tidur. Hinata mengantar Boruto dan Himawari ke kamar mereka masing masing.
" oyasumi kaa - chan " Boruto mencium pipi Hinata sebelum masuk ke kamar nya. Hinata terkejut dengan perlakuan Boruto tapi ia tetap membalas perlakuan putranya itu dengan senyuman hangat.
Boruto menutup pintu kamarnya dan melempar dirinya ke kasur
Ia mengingat ingat reaksi ibunya setelah ia cium tadi ' ternyata cara Shikadai itu manjur juga ' batin Boruto senang. Boruto teringat usulan Shikadai tentang ' perjanjian hari libur ' itu
' aku akan membicarakannnya dengan tou - chan saat dia pulang saja ' batin Boruto
' atau aku mengawasi kapan tou -cha pulang saja ya seperti Shikadai ? berarti aku harus begadang ! ' batin Boruto semangat, ia memutuskan untuk segera melakukan rencana sahabat nanasnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Father and Son
Fanfiction" Tou - chan tidak pernah peduli pada kami ! " uzumaki boruto . . . " Gomen ne boruto " uzumaki naruto . . . bagaimana cara Boruto dan Naruto menyelesaikan masalah mereka ? [ 3 sep 2020 ]