抖阴社区

4(END): Akhir yang Membangongkan

462 58 5
                                        

Map:

"Nanti kalo bisa, boleh bicara aja ya waktu kita lagi main," usul Yena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti kalo bisa, boleh bicara aja ya waktu kita lagi main," usul Yena.

"Memang udah aturan dari sana," balas Eunbi sambil menggeleng. "Syukur kita masih bisa ngobrol sekarang, fitur chatnya aja udah dihilangin."

"Masa diem-dieman terus."

"Lu kira gua developernya?" tukas Eunbi.

Kemudian dari serius, ia lanjut bercanda.

"Hmm kalo gitu gini aja," Eunbi mengumpulkan para member yang telah mati.

"Jadi nanti next boleh bicara ya, selama main. Tapi gak bisa teriak! Suaranya harus kecil. Gimana?"

"Setuju!" Yena mengangkat tangan. Yang lain juga menyetujuinya. Namun ada juga yang menolak.

"Nggak setuju," kata Hyewon. "Nanti ada yang julid. Taulah cewek-cewek itu gimana."

"Betul. Nanti bisa berunding, jadi susah bagi yang jadi impostor. Atau mungkin sebaliknya. Takutnya pikiran kita bisa dipengaruhi," ucap Chaeyeon dengan alasannya.

"Aduh game doang," Yena membalas sebagai tim pro.

"Heh, game itu harus dimainkan dengan sepenuh hati, nggak asal-asalan!" Hyewon balik membalas sebagai tim kontra.

Minju pergi sendirian dari kawanan member-membernya.

"Mau main serius atau bercanda, pasti gue selalu mati di awal," ia pasrah.

"Ganti game aja, amogus dah gak jaman," Yuri menambahkan usulan lain.

"Nggak usah. Buru-buru ganti ke game yang viral, grup kita udah keduluan bubar," ujar Hyewon yang sudah malas.

"Mulut," omel Eunbi.

Tiba-tiba pandangan mereka semua buram. Perlahan menjadi gelap.




























"Lah kok udah end aja?"

.
.
.

Wonyoung mengetik kode task darurat itu. Selesai mengetik ia dan Yujin langsung keluar dari admin.

PUSSH

Pintu cafeteria tertutup. Wonyoung agak kaget melihatnya. Dilihatnya Yujin yang langsung berjalan ke lorong communication.

"Mungkin mau ke oxygen?" pikir Wonyoung. Ia sedikit ragu, namun akhirnya ia memilih untuk mengikuti Yujin.

Sayangnya pilihannya tidak tepat.

"Wkwk, mau aja ngikut!" Yujin tertawa dalam hati. Memancing Wonyoung sangatlah ez baginya.

Yujin terus berjalan, diikuti Wonyoung. Sampai di lorong navigation ia diam sebentar, dan Wonyoung mendekat. Yujin menuntun Wonyoung ke Navigation agar tidak masuk ke jangkauan cctv.

Among Us \\ IZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang