ALBARA [END]

By TheCupedCake

10.9M 1M 176K

(Spin off Secret Crazy Girl. Bisa di baca terpisah) [PART LENGKAP. REVISI BERJALAN] "MINGGIR LO JANGAN MAIN... More

PROLOG [REVISI]
1 [REVISI]
2 [REVISI]
3 [REVISI]
5 [REVISI]
6 [REVISI]
7 [REVISI]
8 [REVISI]
9 [REVISI]
10 [REVISI]
11 [REVISI]
12 [REVISI]
13 [REVISI]
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
END
EKSTRA CHAPTER

4 [REVISI]

291K 32.2K 3.6K
By TheCupedCake

Sebelum lanjut, sebaiknya tekan bintang di pojok kiri.

Sudah?

Oke, terimakasih!

✧༺༻✧


Bel pulang sekolah berbunyi, Bara dan teman temannya, termasuk Agatha kini sudah membereskan buku buku mereka yang sebenernya hanya untuk pajangan saat guru mengajar agar terlihat seperti murid rajin.

"Lo pulang naik apa Tha?" tanya Aslan.

"Gue di jemput," balas Agatha masih membereskan buku nya.

"Yaudah kita duluan ya, lo hati hati pulangnya, kalo ada apa apa hubungin kita!" ucap Langga tegas.

"Siap, kalian tenang aja. Gue bisa jaga diri kali," kata Agatha terkekeh.

"Kita duluan ya Tha?" pamit Dean.

"Yoi, hati hati kalian!" ucap Agatha sedikit berteriak saat mereka mulai menjauh.

Terdapat banyak makna di balik kata 'hati-hati' yang di ucapkan oleh Agatha tapi mereka tak menyadari itu. Agatha mengalihkan pandangannya pada Bara yang sedari tadi diam dan memandangnya intens. Agatha menaikan satu alisnya.

"Kenapa Mas Bara?" tanya Agatha bingung, pasalnya hanya tinggal dia dan Bara yang masih ada di dalam kelas.

Bukannya menjawab, Bara malah memalingkan wajahnya dan berdiri dari duduknya lalu berjalan meninggalkan Agatha yang melongo.

"Mas Bara aneh..." gumam Agatha sedikit terkikik.

Gadis itu merogoh sakunya mengambil ponsel dan sebungkus permen karet kesukaannya dan memasukannya ke dalam mulut. Tangannya meraih ponselnya dan mengetikan nomor seseorang. Sebelumnya, Agatha sudah memastikan kalau tidak ada yang menguping.

"Hallo!"

"Hallo Bos!"

"Bawa mobil anti peluru ke SMA Bintang, mereka mulai bergerak!"

"10 menit Bos."

"Hm."

Agatha memutuskan panggilannya sepihak. Tidak ada yang tau siapa Agatha sebenarnya selain dia seorang gadis yang suka berbuat onar. Sebenarnya Agatha lebih dari itu.

Gadis berambut ungu itu melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke parkiran, butuh waktu sepuluh menit karena kelasnya berada di lantai 3.

Tanpa banyak menunggu, mobil nya sudah ada di sana dan terlihat mencolok. Untung saja murid murid sudah pulang. jika tidak, mereka pasti akan heboh

Terlihat biasa, namun siapa yang tahu kualitasnya mampu membuat mereka melongo. Agatha melajukannya dengan kecepatan penuh, karena ada banyak nyawa yang harus dia selamatkan hari ini

Di sisi lain Bara dan teman temannya melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karena mereka di kejar oleh geng Black Blood. Dari namanya saja sudah terlihat seram apalagi kalau kita tahu keberingasannya.

Sebenarnya bukan masalah itu, namun kini mereka di kejar oleh lebih dari tiga puluh anggota Black Blood. Kalau saja mereka tidak membawa pasukan sebanyak itu, pasti Bara dan yang lainnya akan dengan senang hati melawan mereka.

"Gila, mereka masih ngejar kita anjing!" umpat Dean panik.

"Lebih cepat lagi!!" instruksi Bara.

Dengan patuh mereka menarik gas motornya semakin cepat namun tetap berhati hati, kalau kecelakaan kan tidak lucu juga.

Para anggota Black Blood itu tidak hanya menggunakan motor tapi mereka juga menggunakan mobil lengkap dengan stiker naga di kap nya.

Dor

Dor

"Shit, dari mana mereka dapet senjata api?" gumam Bara saat seorang dari mereka mencoba menembaknya. Setahunya hanya orang tertentu yang boleh memiliki senjata api dan itupun ada surat ijinnya. Dan Bara yakin kalau senjata mereka itu ilegal.

Citttt

Sebuah mobil mewah tiba tiba menghalangi jalan mereka membuat Bara dan yang lainnya reflek mengerem mendadak saking terkejutnya. Kaca mobil terbuka menampilkan sosok gadis cantik yang terlihat santai sambil mengunyah permen karet kesukaannya.

"Masuk!" titah gadis itu.

Mereka saling pandang lalu tanpa ragu mereka masuk ke dalam mobil yang ternyata di dalamnya sangat mewah itu membuat mereka terkagum kagum.

"Tha lo kok bisa di sini, ini kan perbatasan hutan?" tanya Langga penasaran.

"Buang ponsel kalian!" suruh Agatha tanpa mengindahkan pertanyaan Langga.

"Kok---," ucapan Dean terpotong.

"Kenapa?" tanya Bara dingin.

"Kalian lagi di kejar kan? Kalo kalian bawa handphone, posisi kalian bakal mudah di lacak," jelas Agatha.

Tanpa banyak tanya lagi, mereka membuang ponsel mahal mereka ke luar jendela. Orang kaya mah bebas:)

Agatha yang melihat orang orang itu mendekat pun menancapkan gasnya penuh sampai membuat Bara dan yang lainnya kaget dan reflek berteriak.

"AAAA EMAK TOLONG DEAN!"

"ANJING GUE MAU MUNTAH NIH, JANGAN KENCENG KENCENG!"

"THA LO JANGAN GILA DEH!"

Bara? Lelaki itu hanya diam sambil mengelus dadanya yang ser-ser an karena terkejut. Agatha tak memperdulikan mereka. Matanya fokus pada orang yang mengejar mereka, ternyata mereka membawa pistol?

'Untung nggak salah bawa mobil,' batin Agatha.

Dor

Dor

Dor

Ting

Ting

Ting

Tiga peluru itu meluncur ke kaca mobil Agatha, namun kembali terpantul. Bara dan teman temannya semakin waspada dengan sesekali menengok kebelakang.

Brum!

Agatha semakin menancapkan gasnya, "Tha, pelan-pelan anjing, gue masih mau ngerasain kawin," ucap Dean merengek.

"Diem sat!" ucap Bara dingin.

Dari samping lelaki itu menatap Agatha yang tampak santai menyetir sambil mulutnya terus meniup permen karet. Gadis ini memang tidak ada takut takutnya padahal mereka sedang di kejar tiga puluh orang bersenjata.

"Biar gue aja yang nyetir," ucap Bara datar.

Agatha menengok dan menaikan sebelah alisnya, "Mas Bara diem aja, biar istri yang urus," ucap Agatha. Seketika suasana yang tadinya tegang kini menjadi sedikit lebih santai. Mata Agatha terbelalak saat di depannya terdapat sebuah dinding.

"AAAA AWAS THA!!"

"REM THA REM"

"MATI GUE AAA"

Secara spontan Agatha menginjak rem nya dengan kencang sampai membuat mobilnya berputar 360° dan menimbulkan decitan cukup nyaring. Mereka mengelus dadanya lega saat mendapati mereka masih selamat.

"Heh nggak lagi lagi deh gue mau naik mobil kalo lo yang nyetir," sewot Aslan.

"Sumpah Tha, lo jangan maen maen sama malaikat pencabut nyawa!" kesal Dean.

"Untung lo gercep Tha," ucap Langga lega.

"Dasar ceroboh!" cibir Bara namun tak urung dia khawatir dengan Agatha, bukan malah mencemaskan keadaannya sendiri.

"Huh... kalian tenang aja, gue udah pro," ujar Agatha sombong membuat Bara dan yang lainnya memutar bola matanya malas. Satu hal yang mereka lupakan, kini mereka sudah terkepung oleh tiga puluh orang bersenjata.

Tok...tok..tok

"KELUAR!!" bentak orang di luar sana. Agatha dan yang lainnya saling berpandangan dengan raut wajah panik. Kecuali Bara yang masih setia dengan wajah datarnya.

"Gimana nih... gue nggak mau mati konyol gara gara mereka," gerutu Aslan panik.

"Kita disini aja," usul Dean.

"Jangan gila, lama lama kita bakal kehabisan oksigen disini!" kata Langga kesal.

"Kita keluar," ucap Bara dingin.

Mereka semua menatap cowok itu horor, "heh yang bener aja?!" ucap Aslan tak setuju.

"KELUAR KALIAN!!" bentakan itu kembali terdengar.

Sebelum benar benar keluar, tanpa sepengetahuan Bara dan teman temannya, Agatha memencet tombol merah pada mobilnya yang bertujuan untuk memanggil seseorang yang mungkin bisa menolongnya.

Bara dan yang lainnya keluar tapi tidak dengan Agatha, karena keempat cowok itu melarangnya. Lihat saja, Agatha tidak akan tinggal diam membiarkan sahabat barunya melawan mereka sendirian.

"Owhh jadi ini ketua baru Alleric?" kata Rixon menatap Bara remeh yang di balas tatapan dingin cowok itu.

"Mau apa lo?!" ucap Langga to the point.

Rixon dan para anggota Black Blood tertawa sinis, "gue mau kalian nyerahin cewek yang ada di dalem," ucap Rixon enteng.

Namun mampu membangkitkan kemarahan Bara, "urusan lo sama kita, bukan sama dia!" desis Bara dengan tatapan tajamnya.

"Apapun yang bersangkutan sama kalian, itu termasuk dalam target kita," ucap Rixon angkuh.

Agatha, gadis itu dengan santainya keluar dari mobil dan mulutnya yang masih mengunyah permen karet yang sudah hambar. Mereka semua membelalakkan matanya terkejut karena keberanian gadis ini patut di acungi jempol.

"Ngapain lo keluar?" geram Bara marah.

"Suka suka gue," acuh Agatha.

"Tha mending lo masuk, biar ini jadi urusan kita," bujuk Langga.

"Iya Tha, ini bahaya," kata Aslan cemas.

"Santai aja, gue bakalan bantu kalian ngalahin dia," ucap Agatha menunjuk wajah Rixon yang memerah menahan amarah.

"Tapi Tha---," ucapan Dean terpotong.

"Hai cantik!" sapa Rixon berusaha mengendalikan amarahnya.

Rasanya Bara ingin mencekik leher Rixon yang memberi tatapan menggoda pada Agatha-nya!

"Gue emang cantik kalo lo nggak buta," ucap Agatha angkuh dengan meniup permen karetnya sampai meletup.

"Cantik doang nggak ada otak, percuma lo  cuma kaya boneka buat di mainin doang," ejek Rixon.

"Diem lo bangsat!" gertak Bara.

"Iya bener, cewek itu kaya boneka cuma buat mainan," ucap Agatha santai sambil mengangguk.

Membuat Bara dan teman temannya menatapnya tak percaya, sedangkan Rixon dan anggota nya tersenyum puas.

"Tapi cowok sejati nggak main boneka kecuali dia banci," lanjut Agatha lalu meludahkan permen karetnya ke wajah Rixon. Hal itu mampu membuat senyum Rixon memudar berganti dengan seriangaian.

"Lo emang beda, gue jadi...

tertarik sama lo," ucap Rixon, tepat saat itu dia mendapat sebuah bogeman di rahangnya.

Bugh

***
VERSI REVISI YANG LEBIH ENAK DIBACA ADA DI KARYAKARSA (@TheCupedCake) ada beberapa scene tambahan jugasebutkan pengguna

Continue Reading

You'll Also Like

15.7M 1.5M 70
"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mungil itu. Ranayya menjadi mengingat apa...
625K 36K 51
[SEBELUM BACA, SILAKAN FOLLOW] Arsenio Agam Mallory atau kerap disapa Arsen. Si kutub dengan berjuta pesonanya yang mampu memikat kaum hawa. Rahang y...
GANESHA By RORA

Teen Fiction

226K 24.3K 47
[FOLLOW SEBELUM BACA. ⚠️ KITA WAR DISINI‼️] •••• GANESHA: Generasi Pertama Gaspar. GASPAR, geng dengan semboyan perang Hidup mati tanpa senggolan. "B...
194K 24.9K 55
Start Publise GATARARA->1 Maret 2021 Republise 1 Februari 2023 FOLLOW TERLEBIH DAHULU [SEBELUM MEMBACA] WARNING: NO PLAGIAT! Rara Putri Pramuda (A...